CHP 14

46 4 0
                                    

MALAM, DIKEDIAMAN BANGTAN (Seoul)

Nyonya Kim sedang duduk di ruang tamu, tapaknya ia sedang menunggu kedatangan
Suaminya, yaitu Tuan Kim.

"Sudah sampai mana Tn.kim?!" Tanya Ny.kim kepada pelayan komunikasi, Tugas pelayan yang selalu menerima kabar tentang keluarganya. Seperti suami dan anaknya.

"Sebentar lagi Nyonya, hanya hitungan menit Tn.besar akan tiba di rumah." Jawab pelayan tersebut.

Tidak lama kemudian terdengar suara kendaraan yang berhenti di depan rumah. Dan semua pengawal yang berada di dalam bergegas keluar untuk menyambut tuan mereka.

Sedangkan Ny.kim hanya duduk di sofa ruang tamu untuk menunggu suaminya.

SKIP.....

Kini Tn.Kim sudah berada di dalam rumah, tepatnya di ruang tamu tempat dimana Ny.kim berada.

"Kalian semua tinggalkan kami." Ucap tegas Tn.kim kepada pelayan dan pengawal yang berada di ruangan.

Ny.kim yang terlihat santai dengan sikap suaminya yang tiba-tiba memerintah semua orang pergi dan menyisakan mereka berdua, ia sangat paham dengan situasi seperti ini dan itu tidak membuat nya terkejut.

"Kau itu baru saja tiba, apa harus membuat keributan? Kau tidak leleh?!" Ucapan Ny.kim enteng.

"Jika kita tidak berbicara sekarang, Masalah ini tidak akan berakhir dengan cepat." Jawab Yn.kim yang langsung duduk di kursi yang ada di sana.

"Mereka meminta bantuan mu?! Sungguh tidak bisa di percaya.!" Melipat lengannya.

"Tidak, mereka tidak memberi tau ku tentang masalah ini, tapi zhe Xing (rektor universitas) yang sudah memberi tau ku, jika aku tidak cepat menyelesaikan semua ini. Bagaimana dengan pendidikan anak-anak, mereka yang akan menjadi pewaris perusahaan Army. Jadi pendidikan pem bisnis ini sangat lah penting.Tapi kau malah membuat mereka bersantai tanpa pendidikan." Ujar Tn. Kim

Ny.kim sedikit kesal dengan ucapan Tn.kim, dia merasa tak terima dengan semua ucapan Tn.kim .

"Ahu, kau dulu menyuruh ku untuk mendidik mereka, dan sekarang kau malah marah dengan didikan ku. Jadi kau maunya apa?! Kau mau aku seperti apa?!." Kesal Ny.Kim.

"Sekarang aku ingin bertanya kepada mu!, Apa kau tau apa yang anak mu lakukan sampai aku membuat keputusan seperti ini, tanpa pertimbangan dari mu?!" Tanya Ny.Kim sembari menatap tajam ke arah Tn.kim.

Tn.kim jelas hanya bisa diam dan menunggu sang istri melanjutkan perkataannya.  Jelas dia hanya bisa diam karena Tn.kim memang tidak tau apa masalah yang diperbuat oleh anaknya.

"Biar ku beri tau kepada mu, Yoongi menyerang profesor di kampus tanpa alasan dan bahkan dia menodongkan pistol kepada profesor itu. Aku sudah hampir gila karena nya, aku bertanya berkali-kali apa alasannya melakukan hal yang tidak manusiawi itu di tempat pendidikan seperti itu. Tapi anak mu hanya diam dan bahkan anak-anak kita yang lain juga tidak ingin bicara jujur kepada ku. Aku tidak mengerti apa mereka masih menganggap ku ibu mereka?!." Ujar Ny.kim hingga membuat air matanya menetes.

"Aku sampai berpikir buruk tentang anak ku sendiri, Apa yoongi ku akan sama seperti mu yang dulu. Menjadi mafia? Menjadi pembunuh? Apa dia mempunyai jiwa Psychopath? Apa dia ---"

PLAKKKK...

Satu tamparan mendarat di pipi Ny.kim.

"Kau sudah melenceng dari pembahasan. Kau lupa?! Kita sudah berjanji tidak akan membahas masa lalu, kenapa kau membahasnya?!" Geram Tn.kim

"Kenapa? Kau teringat saat kau hampiri membusuk di penjara? Jika tidak dengan bantuan ayah ku kau sudah mati di dalam penjara." Ujar Ny.kim yang sangat menohok.

Pretty face PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang