Kondisi Abi perlahan mulai membaik. Sekarang ia sudah tidak memakai alat bantu pernapasan tapi ia merasa selalu lelah dan mengantuk.
Menurut Dion wajar, itu disebabkan karena tubuh Abi yang memang imunnnya lebih lemah dari lainnya menyebabkan tubuhnya selalu mengantuk sebagai upaya pemulihan diri.
Abi hanya terjaga sebentar lalu tidur kembali. Ketika sedang makan pun ia selalu memasang wajah kantuk seolah-olah bisa tidur kapanpun.
"Baby makannya dihabisin dulu oke. Jangan tidur dulu"
"Hmm"
Abi mengunyah makanan yang di suapi Liona dengan menahan kantuk yang mulai menyerang.
Setelah menghabiskan makan, kantuk yang menyerangnya bertambah kuat.
Liona dan lainnya mencoba mengajak Abi bicara supaya tidak tertidur lagi tapi upaya itu sia-sia karena Abi yang tidak bisa menahan kantuk akhirnya hanya bisa pasrah menutup matanya dan tertidur.
Hari ini Abi sudah diperbolehkan untuk pulang tapi kondisinya tetap harus dipantau. Mereka memasuki rumah dengan Abi yang tertidur dalam gendongan Dirga sang Papi.
"Baby kita sudah sampai di rumah. Masih mau tidur ?"
Abi bergumam dan mencoba membuka matanya dan melihat sekeliling tapi kemudian meletakkan kepalanya kembali pada ceruk leher Papinya.
"Abi ngantuk"
"Oke kita ke kamar"
Setelah berhari-hari kondisi Abi memang membaik tapi, ia masih merasa mengantuk. Dan sekarang ketika waktunya makan pun baru beberapa suap ia sudah tidur lagi di meja makan. Sudah dicoba untuk dibujuk tapi karna rasa mengantuk lebih dominan jadi Abi mengabaikannya.
Celoteh sang si kembar yang biasa bisa membuat kesal adiknya pun sekarang hanya di anggap angin lalu untuk Abi.
Ini membuat yang lainnya khawatir takut kondisinya drop kembali karna kurang asupan.
"Elard coba kamu hubungi Dion dan tanyakan solusi untuk kondisi Abi sekarang"
"Ok Pa"
Elard menghubungi Dion dan mencoba bertanya tentang kondisi anaknya sekarang.
"Abi masih sering mengantuk ?"
"Iya kapanpun dan dimana pun. Sekarang pun ketika makan ia akan jatuh tertidur di meja makan. Bukankah ini akhirnya bisa mempengaruhi kesehatannya karna kurang asupan gizi dari makanan ?"
"Itu respon tubuh Abi guna perbaikan dan pemulihan untuk tubuhnya. Itu sebabnya ia sering tertidur karena ia memang butuh istirahat lebih untuk memulihkan tubuhnya seperti biasanya. Tapi jika respon itu mengganggu seperti sekarang, itu juga cukup mengkhawatirkan" Dion berpikir keras mendengar kondisi Abi sekarang.
"Lalu sekarang bagaimana ?"
"Jika kita memberikan suntikan vitamin pun tidak boleh terlalu sering. Lebih baik jika bisa di konsumsi langsung"
"Apa tidak ada cara lain ?"
"Errr, aku terlintas sebuah cara tapi aku tidak tau apakah Abi akan mau ?"
"Tidak ada yang tau kalau belum dicoba"
Elard memasuki kamar Abi dengan Nadin di belakangnya.
Ia mendekati ranjang dengan si bungsu yang sedang tertidur pulas.
"Mas yakin ?"
"Tidak ada salahnya, kita coba saja dulu"
Nadin menyerahkan botol yang berisi susu hangat yang sudah di modifikasi mengandung tambahan vitamin dan gizi yang aman untuk sang anak atas rekomendasi Dion dan disetujui anaknya Jean.
Elard membuka tutup botol dan menempelkan ujung dot pada mulut anaknya.
Yang mengejutkan anaknya menerima itu dan menghisap perlahan-lahan.
Pekikan tertahan datang dari Nadin gemas melihat anaknya seperti bayi lagi. Apalagi wajah baby face anaknya yang mendukung. Elard tersenyum ternyata cara ini bagus juga selain bisa sebagai solusi Ia juga bisa melihat anaknya seperti waktu kecil dulu. Satu kata IMUT !
Elard menopang kepalanya sang anak supaya kepalanya lebih tinggi agar tidak tersedak.
Abi samar-samar merasakan rasa manis di mulutnya dan itu rasa favoritnya. Ia jadi ketagihan untuk menghisapnya.
Tunggu tunggu. Hisap ?
Perlahan Abi membuka matanya dan melihat Daddynya di sampingnya, ada juga Mommynya. Abi sedang memproses sekarang.
Ia melirik sesuatu yang di pegang sang Daddy dan itu masih ada di mulutnya.
Setelah memproses, Abi melotot tajam. Ia sedang menghisap dot pemirsa. Mau di kemanakan jiwa badboynya, jika teman-temannya tau hancur sudah harga dirinya. Tapi ko enak ya ? Eh ?
Abi melepas botol itu dan memasang wajah garang pada sang Daddy.
"Ada apa baby ? Susunya belum habis tinggal sedikit lagi"
Abi ingin menangis saja rasanya, dikira ia bayi apa.
"Daddy ngadi-ngadi ya masa Abi di kasih dot. Emang Abi bayi"
"Lah baby kan emang bayinya Daddy sama Mommy"
"Abi udah gede ya"
"Tapi enak kan ?"
"Iya enak, eh ngga-ngga"
"Yang benar ? Tadi Mommy liat adek minumnya semangat banget"
"Ih Momny apaan sih" Abi sekarang benar-benar malu.
"Padahal Daddy beliin khusus buat baby. Ini beneran ngga mau ?"
Abi menelan ludahnya, sensasi saat menghisap nipple silikon itu masih terasa di mulutnya. Kenyal-kenyal dan bikin ketagihan untuk mengisap lagi. Apalagi itu susu favoritnya dan sulit untuk di tolak.
"Hmm, ngga mau"
"Ya mau gimana lagi, baby tidak mau jadi terpaksa stok susu ini bakal Daddy buang aja"
"Jangan Dad !"
Abi refleks berteriak, dan itu mengundang senyum tersembunyi dari Elard dan Nadin.
"Katanya baby tidak mau jadi lebih baik di buang saja padahal Daddy sudah stok banyak. Iya kan sayang"
"Iya mas, terpaksa kita buang" Nadin ikut mendukung suaminya.
"Emm Abi mau deh. Tapi jangan bilang-bilang ya. Abi malu"
Elard diam-diam tersenyum lebar karna bujukannya berhasil.
"Sini sandaran sama Daddy, biar Daddy pegangin"
"Puk puk ya Mom"
Nadin menanggapi dengan senyuman dan ikut naik ke sisi ranjang lainnya.
Elard dengan mendukung tubuh sang anak dan memegang botol sedangkan Nadin menepuk-nepuk pelan dada sang anak.
Kantuk mulai menyerang Abi kembali dan tak butuh lama untuk Abi kembali tertidur apalagi. Elard tetap mempertahankan posisinya sampai susu di botol habis. Setelah habis Elard membaringkan tubuh sang anak dan menutupinya dengan selimut. Nadin mencium kening sang anak bergantian dengan suaminya lalu keluar dari kamar tidak mau mengganggu tidur anaknya.
Hari berganti hari kebiasaan minum susu dalam dot menjadikan Abi ketagihan. Awalnya ia malu-malu dan yang lainnya pun pura-pura tidak tau. Tapi lama kelamaan Abi mah masa bodo dan sekarang terang-terangan tanpa rasa malu. Apalagi ketika rasa kantuk melanda di manapun dan tidak bisa melihat waktu. Saat waktu makan ia hanya makan beberapa suap sudah mulai mengantuk jadi ia beralih dengan minum susunya. Kalau minum susu di dot kan walau ngantuk masih bisa isep-isep gitu. Halah bilang aja suka Bi.
Tapi ia selalu mengelak katanya di suruh Mommy. Karna Abi anak yang baik dan berbakti jadi ia hanya bisa nurut kata orang tua. Paham kan !!
Sakarepmu Bi !!
Loha loha, gimana-gimana gemes ngga ?
Abi : "Abi kan emang menggemaskan"
Inay: "woke woke" 😑
10 Maret 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn Of Abigail
Teen FictionAbigail mati dan di bunuh sahabatnya Apa jadinya jika ia di beri kesempatan untuk kembali ke masa lalu. Tidak pandai berkata-kata yang penasaran monggo mampir. Saya menulis hanya menyalurkan hobi jadi mohon maklum kalau banyak typo bertebaran. Foto...