(9)

72 9 0
                                        

13 February

Hari ini hari kelulusan ku dari Junior High School. Aku tak percaya sebenarnya jika aku sudah akan masuk ke sekolah Senior High School yang rencananya akan masuk ke sekolah milik ayah ku lagi heheheh.

Masa iya aku malah masuk sekolah lain sedangkan ayah ku saja punya sekolah sendiri yang banyak di minati untuk masuk kesana. Lagian ayah kan jadi mudah memantau ku jika aku
masuk ke sekolah miliknya yang agak jauh dari Junior High School.

Sebenarnya kak Hendery sudah masuk terlebih dahulu kesana, mungkin kak Mark juga. Aku sangat ingin kakak juga bisa turut merasakan bangku Senior High School.

Haechan, Jaemin, dan Renjun juga memilih sekolah yang sama dengan ku dengan alasan, mereka tak ingin punya teman baru dan sudah nyaman jika kita berempat. Walau aneh tapi aku bersyukur dengan itu karna lagi, ketiga sahabat ku bersama ku dan aku harap, kita sekelas seperti saat Junior High School.

Ah mungkin, aku akan meminta ayah untuk membuat ku sekelas dengan mereka.

Sudah ku bilang jika itu sekolah ayah
jadi yah, aku bisa memilih kelas nantinya heheheh.

Walau begitu di hari kelulusan ku ini, aku terpaksa harus menyembunyikan rasa sedih ku lagi karna ayah maupun kak Mark tak bisa turut datang karna yah lagi, kondisi kakak belum bisa memungkinkannya untuk terbang ke Korea. Tapi lusanya setelah kelulusan, aku akan pergi ke Amerika untuk menemui ayah dan kak Mark.

Walau kecewa tapi yang terpenting kondisi kakak belakangan ini tak membuatku khawatir seperti bulan kemarin.

Semua kerja keras ku selama ini akhirnya terbayar juga walau banyak sekali rintangan yang harus aku lalui sampai hari ini tapi itu membuatku menjadi lebih baik dan pekerja keras.

Aku menjadi siswa terbaik dalam kelas bahkan angkatan ku. Aku sangat bangga dengan itu juga diriku ini.

Peraih nilai ujian tertinggi, siswa terbaik, maupun teladan.

Mungkin aku terlihat sekali sangat ambis dan serakah. Tapi itu semua aku lakukan untuk membanggakan kakak dan ayah juga menempati janji ku pada Dae Eun untuk selalu menjadi nomor 1 dan juga janji ku pada diriku sendiri saat kakak yang menyetujui pengobatannya untuk di lanjutkan ke luar negeri.

Saat aku menaiki panggung untuk menerima piala, piagam, juga hadiah dari kepala sekolah, mata sipit ku melihat dua sosok yang ku kira tak akan datang ke acara kelulusan ku. Tapi salah, aku melihat kak Mark dan ayah di barisan para orang tua dan melambaikan tangannya padaku.

Sontak mata ku berkaca-kaca karna tak percaya dengan apa yang baru saja ku lihat dan hati ku tak bisa berbohong jika diriku benar-benar sangat senang dan bahagia dengan kehadiran keduanya.

Tentu ini membuat ku yang harus memberi speech menangis harus sampai-sampai ayah menghampiri ku dan memeluk ku.

Ayah tentu bisa menghampiri ku karna ayahkan yang punya sekolahnya jadi yah, suka-suka ayah:-)

Aku di temani ayah menyampaikan speech ku, terlihat sekali kakak yang di temani kak Hendery juga mamah Irene dan papa Suho sangat bangga padaku maupun ayah.

Aku jadi semakin sangat bangga pada diriku ini karna bisa menempati janjiku juga membuat ayah dan kakak bangga.

Dan seperti yang pernah ku janjikan pada kakak, aku memberikan seluruh penghargaan ku pada kakak saat aku
sudah berada di hadapan kakak.

"Kakak, ini ku sembahkan untuk kakak maupun Dae Eun. Aku menempati janji ku kan kak, jadi aku harap, kakak juga menempati janjiku. Aku akan menunggu kakak kembali ke rumah kak juga aku, kak Hendery, Haechan, Jaemin dan Renjun menunggumu di Senior High School kak, kami menunggumu disana. Mari kita buat banyak kenangan disana
kak...bersama-sama. Aku sangat sayang kakak".

"Terimakasih Jen sudah mau menempati janjimu, kakak akan
berusaha juga menempati janji kakak dan nanti kita akan sama-sama kembali bersama dan menghabiskan waktu banyak di rumah, sekolah, dan dimanapun kita bersama. Sungguh, kakak memang sangat ingin merasakan duduk di bangku Senior High School, tunggu kakak yah Jen".

Kakak menangis haru membuat ku memeluk tubuh ringkihnya yang membuat ku sadar jika kondisi kakak belum juga kunjung stabil tapi kakak malah tetap nekat terbang ke Korea untuk melihat ku di acara kelulusan ku.

"Berjuanglah terus kak, aku akan selalu berdoa pada Tuhan agar Tuhan mau mengijinkan mu sembuh dari sakit mu." batinku.

Di hari kelulusan ku, aku kembali menghabiskan waktu dengan ayah dan kakak ku di rumah. Tapi tak sampai seminggu karna kakak harus segera kembali pada perawatannya jadi saat kakak pergi kembali ke Amerika, aku menyuruh kakak untuk membawa salah satu piagam ku agar kakak bisa semangat untuk sembuh dari sakitnya dan memang semua penghargaan yang aku dapatkan ku itu semua sudah aku niatkan untuk aku berikan pada kakak sebagai hadiah ku untuk kelulusan sekolahnya tahun lalu. Tapi lagi, kakak tak bisa ikut karna di hari itu kondisi kakak lagi-lagi tak memungkinkan untuk terbang ke Korea dan memang kondisinya tengah tak baik jadi aku ingin kakak juga turut merasakan hari kelulusannya.

"Bawalah salah satu piagam ku bersama mu kak. Anggaplah ini
aku kak. Aku akan selalu menunggu kesembuhan mu kak. Aku sudah sangat rindu dirimu, rumah ini sangat sepi tanpamu dan ayah. Cepat sembuh yah kak, aku sangat sayang padamu".

His Diary [Sekuel My Brother]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang