10 Maret
Beberapa Minggu setelah ayah dan kak Mark berada di luar negeri.
Ayah selalu menyempatkan menelpon ku. Entah itu videocall atau telpon biasa dan itu setiap harinya ayah lakukan begitupun kakak. Tapi sayang, kakak hanya bisa menelpon ku sekali saja dalam sehari. Entah itu saat siang atau malam karna kata ayah, kakak tak boleh memengang lama barang elektronik apapun selama dia di rawat.
Aku bisa mengerti itu, pastinya agar perawatan kakak tak terganggu dan juga kakak kadang akan pusing dan juga mual jika melihat lama layar handphone. Lagipun ayah hampir lebih 5 kali menelpon ku, itupun bisa saja tak ku angkat. Habisnya ayah menelpon ku di saat aku sedang belajar.
Ayah memang aneh, mentang-mentang sekolahnya miliknya jadi...yah begitu, tapi kan aku tak enak dan aku kan
ingin fokus belajar.Oke abaikan, tapi untungnya ayah akan memberi tahukan diriku mengenai kondisi kakak juga saat menelpon ku.
Sebenarnya aku sih yang selalu bertanya heheheh.
Aku tinggal di rumah Haechan atas permintaan ayah jadi aku iyakan saja. Lagipun sendirian di rumah besar kan tak enak, juga kalo di rumah Haechan kan ada Haechan, kak Hendery, juga mamah Irene serta kadang paman Suho yang sayangnya tak bisa selalu lama di rumah karna harus mengurus perusahaannya yang berada di Jepang.
Walau begitu, terkadang aku akan tidur di rumah ku di temani Haechan, kak Hendery, juga Jaemin, dan Renjun yang jadi sering bermain kerumah ku ataupun menginap.
Aku senang dan sangat bersyukur memiliki sahabat yang selalu
mau menemani ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Diary [Sekuel My Brother]
FanficDiary Lee Jeno yang tampan Diary ini bercerita tentang aku yang menunggu kesembuhan kakak tersayang ku, kak Mark. Walau cerita ini sudah tamat, tolong tetap berikan dukungan kalian yah dengan memberikan vote atau syukur syukur komen mengenai cerita...