05. Vila

10.4K 396 44
                                    

- ⚠️


Sesuai dengan perjanjian Juan, pagi hari itu mereka sibuk menyiapkan barang-barang yang akan mereka bawa ke Vila. Mereka ke sana dengan mengendarai mobil mirip Juan yang menganggur di garasi kostan.

"Udah lo masukin barang-barang ke bagasi?"

"Udah semua, tinggal berangkat aja."

"Eh tunggu deh, emang lo udah pesen vila nya?"

"Kebetulan bokap gue ada vila pribadi di daerah sana, belakang vila nya ada kolam, di deket kolam juga ada gazebo buat ngumpul."

"Keren tuh, rek wes siap kabeh ta?!"

( Temen-temen udah siap semua kah? )

"Udah bang, ayo berangkat."

-🐶🐰-

"Akhirnya sampe cok."

"Pegel banget badan gue, pijetin nanti Kal." Ucap Mario sambil meregangkan semua otot badan nya.

"Dih, bayarlah."

"Ini vila punya bapak lo, Ju?" Tanya Nathan sekali lagi.

"Yoi, masuk ayo." Mereka berenam langsung masuk mengekori Juan dari belakang. Saat masuk ke vila, mereka langsung disuguhkan beberapa patung dan lukisan-lukisan antik, dengan ruang tamu yang bernuansa kuning ke coklatan dan wangi-wangian dari menyan yang sengaja di taruh disudut masing-masing ruangan oleh ayah Juan.

Dan pandangan Nathan langsung tertuju pada sebuah piano yang sepertinya masih bisa dipakai, piano itu terletak disudut kaca dekat kolam renang.

Lebih asri lagi, kolam renang itu dikeliling oleh tanaman hijau juga pohon. Sangat dingin juga hawa nya daripada di surabaya.

"Ju, ini wangi nya emang gini ya?"

"Iya, wangi kemenyan, risih? Kalo iya gue bisa matiin kok."

"Nggak, ngga usah, wangi kok. Cuma rada serem aja sih suasana nya." Jawab Nathan, mendengar itu Juan tertawa kecil.

"Emang gini Nath, bokap gue bikin vila pengen nuansa jaman dulu gitu, lo liat deh kursi ruang tamu nya aja pake kayu semua, banyak patung sama lukisan orang jaman dulu. Padahal vila ini baru dibangun 4 tahun yang lalu." Jelas Juan, dan Nathan hanya mengangguk.

"Kamar disini banyak, kalian bisa pilih. Tapi khusus kamar utama biar gue sama Nathan yang nempatin." Sahut Juan, teman-teman nya yang mendengar itu mendengus.

"Siap pengantin baru." Sahut Haikal.

"Pengantin eek lo."

Keempat teman-teman nya langsung pergi ke kamar masing-masing termasuk Juan dan Nathan. Mereka langsung menata baju-baju mereka ke lemari.

Setelah selesai, Nathan merebahkan tubuh nya ke kasur double bed itu, sangat empuk. Pasti kasur Mahal.

"Empuk banget ya kasur nya, pasti mahal."

"Biasa aja ah."

"Btw, ini vila kenapa ngga disewain aja? Kan lumayan untung."

"Kagak Nath, ini vila khusus keluarga gue aja yang boleh kesini sebenernya. Cuma karena bokap gue lagi ke luar negri ya gapapa kita kesini aja."

"Bjir, ngawur amat kita dibawa kesini tanpa izin."

"Ngga papa. Btw lo laper ngga? Seinget gue 4 hari yang lalu nyokap gue kesini buat nginep sehari terus naruh nuget di kulkas. Lo mau gue masakin ngga?"

"Engga deh, agak enek perut gue kalo abis perjalanan jauh langsung makan. Temenin gue keliling ayo." Dengan senang hati Juan menuruti kemauan Nathan.

Pertama Juan ajal Nathan ke halaman belakang tepat nya kolam renang dan gazebo. Nathan sangat menyukai kolam itu karena dikeliling tanaman hijau. Sangat terawat batin Nathan.

Sex With Strangers || NoMin || ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang