-----Beberapa minggu setelah Juan dan Nathan bertunangan, akhir nya Nathan memberi tahu soal kehamilan nya pada Juan!
Dan kehamilan Nathan sudah memasuki usia 3 bulan sekarang. Juan benar-benar menjaga Nathan.
Kemanapun Nathan berada Juan selalu menemani nya, tak terkecuali ke kamar mandi. Juan menunggu Nathan didepan pintu kamar mandi. Dia trauma dengan kejadian dulu, dan dia tidak mau itu terjadi lagi.
"Udah yang?"
"Udah, gue pengen itu deh."
"Pengen apa?"
"Es campur, enak malem-malem gini minum es campur."
"Yaudah gue beliin, tapi nunggu mamah papah dateng kesini ya."
"Ngape sih?"
"Gue ngga mau lo sendirian disini."
"Kan ada satpam Juan.."
"Ya itu kan didepan rumah, tapi kalo didalem harus ada mamah sama papah."
Sejak tahu bahwa Nathan kembali akan mempunyai anak, Juan benar-benar menjadi sangat posesif. Dan Nathan kadang terasa aneh karena Juan sangat berbeda dari sebelum-sebelumnya.
"Kapan mereka sampe?"
"Itu udah nyampe." Benar saja. Terlihat kedua orang tua Juan baru saja datang dengan beberapa bingkisan di tangan ibu dan ayah nya.
"Nathan!" Sahut Luna sambil berlari kecil memeluk Nathan nya.
"Kabar cucu mamah gimana sayang?"
"Baik kok mah, baik banget."
"Syukur kalo gitu, eh iya. Ini, mamah beliin es campur."
"Ih, mamah kok bisa magic gini. Padahal Juan mau aku suruh beliin es campur loh."
"Apasih yang ngga buat mantu sama cucu mamah. Mamah beliin dua bungkus, kalo ngga abis bisa di taro kulkas makan besok nya gapapa."
"Makasih banyak mamah!" Ucap nya sambil memeluk balik tubuh yang lebih pendek dari nya itu.
"Ayo duduk Nathan, nanti capek kalo berdiri terus."
"Papah dimana?"
"Lagi markirin mobil, suka lama dia. Ngga langsung turun main hp dulu didalem." Setelah Nathan duduk di sofa, Luna pergi ke dapur untuk mengambilkan sebuah mangkuk untuk es campur nya.
"Sini mamah bukain." Setelah beberapa saat, Nathan langsung melahap es campur yang dia idam-idamkan sejak 10 menit yang lalu.
"Enak banget! Suka sama puding nya."
"Suka sama puding? Mamah buatin ya besok, kalo lagi senggang."
"Ngga usah mah, kerjaan mamah udah banyak. Kalo ketambahan bikin kemauan nya Nathan takut capek."
"Gapapa Nathan, mamah malah seneng kalo di repotin mantu mamah." Mereka berdua tertawa.
"Mas, mau aku bikinin kopi?" Tanya Luna saat melihat Felix datang dengan paper bag di tangan nya. Lalu Felix mengangguk.
"Nathan, gimana kabar nya?"
"Baik pah, cucu papah juga baik banget disini."
"Sehat-sehat terus ya nak, bahagia selalu sama Juan."
"Amin pah, makasih doa nya."
"Ini, tadi papa sama mamah beliin makanan sama baju bayi."
"Loh? Kan belum tau gender nya pah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex With Strangers || NoMin || ✔️
Historia CortaMalam itu Nathan hanya ingin membersihkan pikirannya dengan datang ke sebuah Club malam yang biasa ia datangi dengan teman-teman nya. Namun, Nathan tidak menyangka bahwa malam itu adalah malam buruk bagi dirinya, orang asing telah mencampuri minuman...