-----
Sudah 6 bulan sejak Nathan di operasi karena tragedi kelam itu. Dan luka nya sekarang sudah jauh lebih baik, meskipun terkadang nyeri tiba-tiba menghantam perut Nathan namun tak apa, karena nyeri yang datang tidak sesering dulu saat baru selesai operasi.
Nathan sekarang berada di kolam belakang rumah Juan, dia bermain dengan beberapa ekor kucing yang Nathan inginkan.
Karena teman-teman nya belakangan ini tidak sesering dulu jika diajak ke rumah nya langsung datang atau absen lagi, karena sekarang mereka ujian kenaikan kelas.
Nathan?
Nathan ingin sekali, namun Juan benar-benar tidak memperbolehkan Nathan pergi ke daerah itu lagi.
Dengar-dengar anak buah Zayn masih berkeliaran mencari Juan dan Nathan karena ingin membalaskan dendam nya karena telah membunuh atasan nya.
Karena terlalu bosan Nathan meminta beberapa ekor kucing, tak tanggung-tanggung Nathan meminta kucing 5 ekor sekaligus. Dan Juan langsung menyetujui nya.
"Milo! Jangan kesana nanti kecebur!" Nathan langsung menghampiri kucing berbulu abu-abu itu saat kucing nya pergi ke arah kolam, takut tenggelam.
"Bandel banget sih nih si gosong. Nanti kamu kecebur gimana sayang?"
"Mbul, makan dulu sini." Begitulah kegiatan Nathan setiap sore hari. Sibuk dengan kucing-kucing nya.
Sedangkan Juan masih mengurus berkas-berkas milik ayah nya. Juan juga berhenti sekolah karena ayah nya lebih menyuruh Juan mengurus beberapa urusan kantor di banding lanjut ke perguruan tinggi.
Juan sekarang berada di ruang kerja pribadi nya tak ada seorang pun yang boleh masuk terkecuali Nathan seorang dan 1 orang maid kepercayaan keluarga Juan untuk membersihkan ruangan itu seminggu dua kali.
Dengan kacamata yang bertengger di hidung nya, serta baju kemeja yang kancing atas nya terbuka menampilkan sedikit dada mulus nya. Rambut yang sedikit berantakan karena Juan acak-acak dengan tangan nya sendiri saat membuat suatu proposal yang tak sesuai dengan ekspetasi nya.
Ruangan itu tak terlalu terang, lebih ke arah remang-remang karena Juan lupa tidak menyalakan lampu utama- ralat. Karena Juan malas untuk menghampiri saklar lampu yang didekat pintu saat Juan sudah mendarat kan bokong nya di kursi kerja.
Hanya memakai lampu belajar yang tak terlalu terang cahaya nya, kertas-kertas tak terpakai berceceran di lantai, juga beberapa gelas kopi yang tak Juan kembalikan lagi ke dapur jika habis.
Benar-benar kacau.
Nathan tidak mengetahui keadaan Juan saat Juan bekerja, walaupun Nathan diizinkan Juan untuk masuk ke dalam ruang kerja nya, Nathan tidak pernah masuk karena takut menganggu jam kerja Juan.
'Pah, Juan gabisa ngerjain proposal yang ini. Yang lain aja Juan lebih bisa.'
'Pah, jangan maksa Juan gini dong? Kalo papah ngasih tugas ngga sesuai kemampuan Juan ya tetep gabakal bisa selesai tau ngga?'
'Juan ngga mau tau, Juan ngga akan selesain proposal yang ini. Stres Juan lama-lama.'
Lalu sambungan telpon di putus kan sepihak oleh Juan.
Lagi-lagi dirinya mengacak-acak surai hitam itu penuh frustasi, belakangan ini ayah nya sering menekan Juan untuk bisa membuat proposal bisnis yang Juan sendiri masih belum paham.
Bagaimana bisa proposal itu harus selesai dalam waktu 4 hari?
"Bajingan. Lebih baik gue sekolah daripada ngerjain proposal yang gaada abis nya ini, argh!"
![](https://img.wattpad.com/cover/334912859-288-k785640.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex With Strangers || NoMin || ✔️
Short StoryMalam itu Nathan hanya ingin membersihkan pikirannya dengan datang ke sebuah Club malam yang biasa ia datangi dengan teman-teman nya. Namun, Nathan tidak menyangka bahwa malam itu adalah malam buruk bagi dirinya, orang asing telah mencampuri minuman...