Part 6

8.6K 1.4K 110
                                    

Bughh!


Semua orang menjerit melihat itu, tapi ara hanya tersenyum saja, dia sudah menduga akan mendapatkan ini.

Vivi menarik kerah seragam ara, dia hendak melayangkan pukulan lagi ke wajah ara tapi tangannya langsung ditarik oleh chika.

"Kamu gapapa ?" Tanya vivi memegang pipi chika

Chika mengangguk, dia melirik ara yg tengah terkekeh dibawah.
Lalu kemudian tak lama adel datang dan langsung melakukan hal serupa pada ara.

"Lo apain cewek gue anjing" bentak adel

"Bangsat lo"

Adel melayangkan dua pukulan ke wajah ara, sebelum akhirnya dipisahkan paksa oleh sahabat ara.
Mereka tadi diam saja karena berfikir ara akan membalas tapi ternyata ara diam saja, tentu mereka tidak ingin sahabatnya itu bonyok ditangan kakak kelasnya.

Ara berdiri sambil mengusap darah yg keluar dari sudut bibirnya, dia meludahkan darah dari mulutnya.

"Lo gapapa ?" Tanya zee merangkul bahu ara

Ara mengangguk sambil tersenyum pada zee, kemudian ara menatap chika yg sedang dirangkul oleh vivi.

Ara tersenyum pada chika, lalu setelah itu dia pergi dari sana.
Sedangkan chika masih terdiam menatap kepergian ara.

"Kita harus habisin dia drun" ucap adel

"Bener drun, dia makin ngelunjak lama lama" saut flora

"Pulang sekolah kita kasi dia pelajaran" ucap vivi









"Aduh ji sakit goblok, pelan pelan ngapa"

"Lebay banget sih lo, gini doang juga"

Saat ini ara sedang ada didalam uks, zee sedang mengobati lukanya, semantara olla dan oniel duduk disamping ara.

"Lagian lo kenapa diem aja sih ra" tanya oniel

"Tau nih, gue kira bakal adu jotos tadi makanya kita diemin" jawab olla

"Gak ah males ribut sama jamet" jawab ara

"Takut dia guys" ucap zee yg

"Mana ada gue takut" jawab ara

"Halah buktinya lo ga ngelawan tuh si ketos sama kroconya" ucap zee

"Udah sih biarin aja, belum waktunya" jawab ara

"Lagi disekolah juga, kalo diluar sekolah udh gue habisin mereka" lanjutnya

"Aduuuh sshhh perih bego" ringis ara karena zee menekan kapas di sudut bibirnya

"Diem, percayakan semua sama dokter azizi" jawab zee

"Hahaa oprasi aja si ara zee, biar otaknya bener dikit" saut olla

"Boleh, tolong ambilkan biusnya suster oniel" ucap zee

"Baik dokter, tunggu sebentar" jawab oniel

Ara langsung tertawa dan menoyor kepala zee, sepupunya ini memang sangat kocak.

"Nah udh selesai" ucap zee tersenyum menatap ara

"Lo yang bener aja ji, masa gue pake ginian keluar" ucap ara kesal

Karena zee meletakan plaster disudut bibirnya, yg membuat ara jadi terlihat aneh.

"Pffttt keren kok ra" ucap olla menahan tawanya

"Betul keren sekali" ucap oniel yg juga menahan tawanya

"Ketawa lo berdua" ucap ara kesal

Lalu dia menarik plaster itu dan membuangnya, lebih baik ara keluar dengan bekas lukanya dari pada seperti tadi.

THREAD OF FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang