"Sama sama, Ara"
Tubuh ara seakan membeku ketika mendengar chika mengatakan itu, ternyata tidak sesuai dengan perkiraannya, chika tetap tau kalau itu dia.
"Lo ara kan ?" Tanya chika sambil berjalan mendekati ara yg masih terdiam
"Gue tau itu lo ra" ucap chika sambil terkekeh pelan
Ara menelan ludahnya kasar, dia tak tau harus menjawab apa, hingga akhirnya chika berdiri didepannya.
"Kemana aja ?" Tanya chika pelan tapi suaranya terdengar lirih
Ara memberanikan dirinya untuk menatap mata chika, ara melihat chika tengah menatapnya sangat dalam.
"Penyamaran lo ga akan berguna didepan gue ra" ucap chika
"Mau sampe kapan lo terus lari dan sembunyi dari gue ?"
"Gue ga nyangka kalo ternyata lo sepengecut ini"
Ara sudah tak bisa mengelak lagi, chika sudah benar benar mengetahui kalau itu dia.
Ara menghela nafasnya pasrah, kemudian dia membuka maskernya dan memasukannya dalam saku hoodienya.Setelah itu ara menatap chika, mereka bertatapan cukup lama, hingga akhirnya ara melihat setetes air mata jatuh di pipi chika.
"Maaf" ucap ara menundukan kepalanya
Chika memalingkan wajahnya, dia menghapus kasar air matanya.
Perasaannya saat itu benar benar campur aduk.Chika benar benar tidak menyangka kalau orang yg tengah berdiri didepannya ini adalah orang yg selama ini dia cari cari keberadaannya, orang yg paling dia tunggu kehadirannya, dan orang yg paling dia benci karena sudah meninggalkannya.
Chika yang sejak dulu berniat memaki dan meluapkan amarahnya pada ara jika bertemu dengannya, seketika tak bisa berkata apa apa, semua rencana itu hilang begitu saja.
"Maaf, tapi gue harus pergi sekarang" ucap ara
Mendengar itu chika langsung mundur dan memberikan ara jalan untuk lewat, ara sedikit tidak percaya melihat chika membiarkannya pergi begitu saja, tapi dia tak mau menyianyikan kesempatan itu, ara langsung melangkah pergi dari sana.
Setelah kepergian ara, tangis chika langsung pecah disana.
Ashel dan eli langsung menghampiri chika dan memeluknya."Sabar ya chik, gue tau ini pasti sakit buat lo" ucap ashel
"Kenapa ga lo tonjok aja sih muka dia chik" ucap eli kesal
"Kesel banget gue"
"Iya chik, gue kira lo bakal nampar ara tadi" ucap ashel
Chika menggelangkan kepalanya pelan, dia memeluk ashel dengan erat.
"Hikss gue gabisa cel" isak chika
"Gue gabisa"
Ashel dan eli hanya bisa menghela nafasnya, mereka tau ini pasti berat buat sahabatnya.
Cinta memang bisa menguatkan yg lemah dan melemahkan yang kuat.Ara sampai dikantin, dia langsung bergabung bersama sahabatnya disana.
"Lama amat lo ra" ucap olla
"Tau nih, perasaan dari kelas lo kesini ga jauh jauh amat" ucap oniel sambil meminum jus nya
"Gue ke toilet dulu tadi" jawab ara
"Gue ketemu ka chika disana"
Uhhukk uhukk ~
KAMU SEDANG MEMBACA
THREAD OF FATE
FanfictionThread of fate - Unmei no akai ito yang artinya adalah benang merah takdir Menurut lagenda, Dewa mengaitkan benang merah disetiap jari sepasang kekasih agar suatu saat nanti mereka bisa bertemu dan saling jatuh cinta. Kisah kali ini menceritakan te...