Saat ini chika dan ara sudah dalam perjalanan menuju ke kampusnya, sejak tadi pagi mereka belum berbicara lagi.
Ara takut untuk menyapa chika karena tadi dia mendengar chika meneriakan namanya ketika dia keluar dari kamar chika.
Tapi ara tidak betah jika terus saling diam seperti ini, dia beberapa kali melirik chika yg tengah sibuk dengan hpnya.
"Duh ka chika marah ga ya soal yg dikamar tadi" batin ara bimbang
"Ah lagian gue sok ngide banget cium pipi dia"
"Panggil jangan ya, gue takut kena gebuk tapi"
"Bodo amat deh"
Ara menarik nafasnya, dia akan memberanikan diri untuk memulai percakapan dengan chika.
"Kak soal yg dikamar tadi .."
"Diem" potong chika dengan nada ketus
Ara menelan ludahnya kasar, dia langsung kicep mendengar suara chika.
"Sorry kak" ucap ara pelan
"Ck, gue bilang diem ya diem ra" decak chika kesal
Dia menoleh pada ara dan menatapnya horor, ara langsung mengangguk patuh.
"Gue lagi pusing sama tugas kampus, lo jangan nyebelin dulu deh hari ini" ucap chika frustasi
Ara menoleh pada chika yg sudah kembali fokus melihat hpnya, sepertinya dia memang sedang sibuk dengan tugasnya.
Setelah itu ara benar benar menuruti permintaan chika untuk tidak bersuara lagi, dia memilih fokus menyetir hingga sampai dikampus.
Begitu sampai diparkiran, chika langsung buru buru turun dari mobil ara.
Ara melihat chika berjalan ke samping pintu kemudi, ara menurunkan kaca mobilnya karena sepertinya chika ingin mengatakan sesuatu padanya."Kenapa kak ?" Tanya ara
Chika menggeleng, lalu tersenyum pada ara.
Ara sempat tertegun ketika melihat chika tersenyum padanya."Sorry ya buat yg tadi" ucap chika lembut
"Gue masuk duluan, lagi buru buru" pamitnya
Ara hanya bisa mengangguk tanpa bisa mengeluarkan kata, karena kaget tiba tiba chika berubah lagi.
Chika langsung pergi dari sana dengan berlari kecil, ara masih tetap memperhatikan punggung chika yg kian menjauh.
"Waahhh, bener bener gabisa ditebak banget anaknya" ucap ara heran
"Ka chika minta maaf buat apa ? Karena udah marahin gue tadi ?"
"Tumben"
Ara tersenyum ketika mengingat senyum chika tadi, dia kemudian menggelengkan kepalanya dan bergegas untuk turun dari mobilnya.
Siang harinya ~
Ara baru saja selesai kelas, dia kini tengah berjalan bersama marsha menuju ke kantin karena sahabatnya sudah menunggu disana.
"Sumpah ra, materi tadi ga masuk sama sekali ke kepala gue" ucap marsha
Ara terkekeh mendengarnya, marsha terus mengeluh di sepanjang lorong menuju ke kantin.
Dari arah yg berlawanan ara melihat chika berjalan bersama sahabatnya dan juga beberapa orang temannya yg terlihat asing dimata ara.
Mereka terlihat sangat sibuk dengan membawa map ditangannya masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
THREAD OF FATE
FanfictionThread of fate - Unmei no akai ito yang artinya adalah benang merah takdir Menurut lagenda, Dewa mengaitkan benang merah disetiap jari sepasang kekasih agar suatu saat nanti mereka bisa bertemu dan saling jatuh cinta. Kisah kali ini menceritakan te...