Part 41

9K 1.4K 148
                                    

Sampai dirumah chika, chika langsung masuk lebih dulu ke kamarnya meninggalkan ara yg tadi masih mengunci pintu.

Mereka tidak hanya berdua disana karena ada art chika yg ada dikamar belakang dan juga supir serta tukang kebunnya.

Biasanya mereka akan pulang jika malam hari, tapi karena sekarang rumah sedang sepi, jadinya mereka juga ikut menginap untuk menjaga chika.

Ara naik ke atas, baju bajunya sudah tertata rapi di lemari christy, tadi adik chika sendiri yg membantunya disana.
Sebenarnya ara cukup segan berada disana meskipun sang pemilik sudah memberikan restu penuh padanya untuk ada dikamar itu.

Kamar christy memili balkon yg bersebelahan dengan balkon kamar chika, hanya terpisah oleh sekat kecil.

Ara mengambil keluar ke balkon dengan membawa buku dan hpnya, dia duduk dikursi tunggal yg ada disana, lengkap dengan sebuah meja kecil juga.
Ara kembali menghubungi marsha dan lanjut membahas materi yg sedang mereka bahas tadi dijalan.

Sudah jam 10 lebih, ara sudah selesai dengan belajarnya bersama marsha tadi.
Ara menoleh ke arah kamar chika, lampunya masih terang, yg artinya chika pasti belum tidur.

Ara ingin sekali menghampirinya tapi dia takut chika merasa terganggu, rasa gugup itu kadang masih ada dan suka tiba tiba datang.

Srett ~

Ara melihat pintu kaca balkon kamar chika terbuka, lalu keluarlah sosok gadis yg sejak tadi mengganggu fikirannya.

Dia keluar dengan baju tidurnya yg tipis tanpa lengan dengan membawa segelas minuman yg ara yakini itu pasti redwine favoritnya.

Ara cepat cepat mengalihkan pandangannya, dia berpura pura membaca buku yg dia bawa.

"Ngapain lo" tanya chika

Suara chika membuat ara reflek menoleh, dia melihat chika tengah bersandar dipagar pembatas sambil menatap ke arahnya.

Ara mengangkat bukunya sebagai jawaban, chika hanya memutar matanya malas, dia menegak sedikit minumannya.
Rambut panjang chika tertiup angin malam, membuat dirinya tampak makin cantik saat itu.

"Cantik banget sih chik" gumam ara sambil tersenyum

"Jangan lupa besok sore" ucap chika tanpa menoleh pada ara

"Kenapa besok sore ?" Tanya ara lupa

"Ck, pikun lo ya" decak chika menatap ara kesal

Ara diam sebentar, mengingat apa yg harusnya mereka lakukan besok sore, dan kemudian ara ingat.

"Oh iya iya, maaf lupa tadi kak" jawab ara

Ara berdiri dan berjalan mendekati chika, jarak mereka kini dekat hanya saja ara tak bisa menghampiri chika karena dia harus melompati pagar dulu jika ingin kesana.

"Kenapa belum tidur ?" Tanya ara

"Belum ngantuk" jawab chika

"Mau begadang ?" Tanya ara

"Kepo banget lo" jawab chika ketus

"Nanya doang, kalo mau begadang aku temenin" ucap ara

"Gausah" tolak chika cepat

Ara tersenyum, setalah itu mereka dilanda keheningan.
Ara menatap chika yg sesekali menegak minumannya.

"Masih suka wine yg itu ?" Tanya ara

"Hm" jawab chika

"Aku denger kamu sekarang jadi sering minum, kenapa kak ?" Tanya ara pelan

"Bukannya dulu kamu ngelarang aku buat jangan terlalu sering minum ? Kenapa sekarang kamu yg malah kaya gini ?"

THREAD OF FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang