Part 7

8.9K 1.3K 293
                                    

"Om bobby"


Ara memanggilnya, orang itu menoleh dan tersenyum pada ara, bobby langsung melangkahkan kakinya menghampiri ara.

"Loh kok disini kak" tanya bobby

"Iya, baru pulang kerja" jawab ara sambil menyalimi tangan bobby

"Ara udah kerja dong sekarang om, keren ga ?"

"Widih keren banget, emang kak ara bisa kerja ?" Tanya bobby sambil terkekeh

"Bisa lah, jangan ngeremehin ara ya" jawab ara

"Hahaa iya iya, kerja apa kak ?" Tanya bobby pura pura tidak tau

"Jualan sabu" jawab ara

"Hehe becanda om, ara kerja jadi tukang anter roti" ucap ara cepat karena bobby langsung mengambil hpnya

"Gimana rasanya cari uang kak ?" Tanya bobby

"Capek" jawab ara jujur

Bobby tertawa mendengarnya, setelah itu mereka berdua lanjut ngobrol ngobrol, ara bertanya kabar kakeknya dan kenapa bobby bisa ada disini.

Ara juga menceritakan hari harinya pada bobby, dan ara juga menceritkan bagaimana dia bisa mendapatkan luka luka diwajahnya, karena tadi bobby bertanya pada ara.

Ara bilang kalau bobby tidak usah khawatir, ara bisa menyelasaikan masalahnya sendiri kali ini, dan ara juga minta agar bobby merahasiakan itu dari kakeknya.

Bobby hanya menurut saja, padahal dia kesini juga atas suruhan kakeknya yg khawatir dengan kondisi ara setelah tadi mendapat laporan bahwa ara diserang oleh tiga orang teman sekolahnya.









Ditempat yg berbeda ~

"Kamu kenapa jadi belain dia sih chik ?!"

"Aku ga belain dia vi, tapi yg kamu lakuin tadi itu kelewatan"

Chika sedang berada diparkiran club yg semalam bersama vivi, dari tadi mereka berdebat karena ara.

Chika menegur vivi atas tindakannya tadi siang, tapi vivi malah salah paham dan menyangka chika membela ara, padahal yg vivi lakukan itu karena chika.

"Vi dia udah ga punya orang tua, hidupnya udh menderita, jadi udah lah stop gausah gangguin dia lagi" ucap chika

"Liat, kamu belain dia lagi" ucap vivi kesal

"Aku kaya gitu demi kamu chik, aku ga suka liat kamu diganggu sama dia"

"Dia ga ganggu aku vi" jawab chika

"Serah deh, ga ngerti lagi aku sama kamu" ucap vivi sambil memasang helmnya lagi

"Sayang jangan gini dong" ucap chika menahan tangan vivi

Vivi menghempas tangan chika kasar lalu dia naik ke motornya

"Pulang sendiri, males aku sama kamu" ucapnya

"Vi" panggil chika

"Vivi maaf"

"Bacot" bentak vivi

Setelah itu dia langsung menyalakan motornya dan meninggalkan chika sendirian disana.

Chika langsung menangis karena dia paling tidak bisa dikasari seperti itu, apalagi dengan pacarnya.

Selama ini vivi selalu seperti itu, dia selalu kasar dan semaunya sendiri, tapi chika tetap saja tidak bisa berpisah dengan dia.
Karena vivi selalu punya cara untuk membuat chika kembali luluh padanya.

Chika menghapus air matanya lalu dia berjalan keluar dari parkiran club itu, dia tidak mungkin masuk kesana sendirian.

Chika berjalan kaki menyusuri jalanan malam itu.
Entah kenapa dia tak ingin cepat cepat pulang kerumahnya dulu.

THREAD OF FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang