Part 32

7.9K 1.3K 239
                                    

2 Tahun berlalu ~

.

.

.

.

"Mau sampe kapan lo kaya gini terus ra ?"

"Udah 2 tahun sejak indira pergi dan lo masih terus terpuruk kaya gini"

"Mana ara yang dulu kita kenal ?"

"Jangan kaya gini terus ra, kita semua kangen lo"

"Kita kangen ara yang dulu"













4 orang remaja sedang duduk berkumpul disebuah kamar yang megah, siapa lagi jika bukan Ara, zee, olla dan oniel.

Mereka sedang ada dikamar milik ara, hari ini mereka bertiga kembali kesini untuk yang kesekian kalinya, berusaha untuk membujuk sahabatnya agar mau berdamai dengan luka masa lalunya.

Sejak hari itu, hari dimana ara merasa kehilangan segalanya,
Dia memutuskan untuk pulang kerumah kakeknya.

Dia tak mau keluar dari kamarnya bahkan hingga seminggu lamanya, kondisi ara sangat memperihatinkan saat itu.

Kepergian indira membuatnya sangat terpukul, rasa bersalah, sedih dan marah pada dirinya sendiri membuat ara jadi membatasi dirinya dengan orang lain.

Hari hari berlalu begitu cepat, tapi tidak untuk ara.
Dia melewati harinya dengan sangat berat, bahkan sejak saat itu dia tak pernah lagi mau datang ke sekolah nya.

Ara berhenti sekolah, dia meminta pada kakeknya untuk sekolah dirumah saja, kakeknya tentu menuruti permintaan cucunya itu.

Ara bahkan hampir depresi karena terus menerus menyalahkan dirinya sendiri atas kematian indira, hampir tiap malam dia menangis.
Dan setiap hari sabtu sore dia akan pergi makam indira, dia bisa menghabiskan waktunya berjam jam duduk dimakam indira, bobby selalu mendampinginya kesana, dia sedih melihat ara seperti itu.

Tak ada lagi ara yang ceria seperti dulu, tak ada lagi canda dan tawa, sisi hangatnya sudah hilang berganti dengan ara yang lebih banyak diam dengan tatapan dinginnya.
Ara bahkan harus didampingi oleh psikiater, untuk membantunya pulih.


Sekarang dia sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu, ara sudah mau berkomunikasi lagi dengan sahabatnya, meski belum sepenuhnya kembali seperti dulu lagi.

Entah apa yang terjadi pada ara, yang jelas setelah kepergian indira dia berubah 180° seperti saat ini.
Faktanya, dia tidak sekuat itu setelah ditinggal indira, mentalnya jadi kacau.


"Kata kakek lo mau kuliah bareng kita, beneran ?" Tanya zee

Ara mengangguk sambil mengunyah permen karet dimulutnya.

"Lo udah gapapa ?" Tanya olla

"Gapapa" jawab ara

"Mental lo gimana ?" Tanya oniel

"Gue udah gapapa kok" jawab ara menatap mereka bertiga sambil tersenyum tipis

"Gue ga mungkin kaya gini terus kan ?" Tanya ara

Mereka bertiga mengangguk pada ara, tadi mereka kesini karena zee dapat kabar dari kakeknya bima, kalau ara mau kuliah, asalkan bersama mereka bertiga.

"Gue harus nepatin janji gue sama indira" ucap ara

"Gue juga harus nepatin janji gue sama kakek"

"Bantu gue bangkit ya"

Mendengar itu zee, olla dan oniel langsung tersenyum dan memeluk ara, mereka tersenyum senang karena akhirnya setelah sekian lama, ara mau kembali membuka dirinya untuk kembali ke dunia luar.

THREAD OF FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang