Part 46

8.9K 1.5K 119
                                    

Jam 8 malam, hujan masih tak kunjung berhenti, malah bertambah deras.

Saat ini ara tengah berada dikamarnya, dia sedang memeriksa tugas tugas kuliahnya, saat tengah fokus tiba tiba ara dikejutkan oleh suara petir yg menyambar sangat keras.

Ara memegangi dadanya karena kaget, lalu tak lama tiba tiba listrik dikamarnya mati.

"Aaaaaaaaa"

"Ka chika" ucap ara kaget karena mendengar teriakan chika dikamar sebelah

Ara langsung berlari menghampiri chika, kakinya sampai terbentur meja karena keadaan yg gelap.

Ara berjalan sedikit pincang ke arah kamar chika, ara mengetuk pintunya dengan perasaan panik karena mendengar suara teriakan chika.

"Kak, ka chika gapapa kak ?" Panggil ara dari luar sambil mengetuk pintu chika

"Kak" panggil ara

Tak lama dari situ pintu kamar chika terbuka, ara samar samar melihat chika.

Chika keluar dan tiba tiba saja dia langsung menabrakan tubuhnya pada ara, chika memeluk ara dengan erat.

Ara makin panik di buatnya, dia tak bisa melihat chika dengan jelas karena memang keadaan disana sangat gelap, hpnya juga ada dikamar.

"Kak, kenapa ?" Tanya ara

"Kamu gapapa kan ?"

Chika menggelengkan kepalanya, dia masih memeluk ara dengan erat, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher ara.

"Takut" jawab chika pelan

Ara menghela nafasnya, dia lega karena setidaknya chika tidak apa apa.
Ara membalas pelukan chika, mengusap rambutnya berusaha memberikan ketenangan.

"Jangan takut, ada aku disini" ucap ara

"Tadi gue lagi liat film horor, terus tiba tiba lampunya mati" ucap chika

Mendengar itu ingin sekali ara tertawa, tapi dia masih sayang pada nyawanya.
Pantas saja gadisnya ini terlihat sangat ketakutan sampai berteriak, taunya sedang menonton film horor.

"Udah gapapa, ga bakal ada hantu kok" ucap ara

Tiba tiba ada cahaya senter yg naik dari tangga, ara tau itu pasti pak tono atau pak agus.
Benar saja itu pak tono yg naik ke atas, dia menghempiri ara dan chika yg masih berpelukan didepan pintu kamar chika.

"Non ini kayanya bakal lama nyala lampunya, gardu listrik disamping rumah yg kena samber" ucap tono

"Pantesan kenceng banget tadi suaranya pak" ucap ara

"Iya non, saya sampe kaget" ucap tono

"Non chika kenapa non ?" Tanya nya

"Gapapa pak, kaget aja tadi dia denger petir" jawab ara

"Oh begitu, yasudah non saya kebawah dulu ya, kalo butuh apa apa panggil saya aja" pamit tono

"Iya siap pak, makasih ya pak" ucap ara

"Sama sama non, mari non"

"Iya pak"

Setelah kepergian tono, ara melihat chika yg masih betah memeluknya.
Ara perlahan mendorong bahu chika agar melepas pelukannya.

"Balik ke kamar ya" ucap ara

Chika menggeleng

"Takut" ucap chika

"Aku temenin kak" jawab ara

"Bentar aku ambil hp dulu, tunggu sini"

Belum sempat ara melangkah, bajunya tiba tiba dipegang oleh chika.

THREAD OF FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang