Part 11

9.7K 1.4K 146
                                    



Jam sudah menunjukan pukul setengah dua belas malam, chika masih berada dirumah ara.

Dari tadi mereka ngobrol banyak hal sambil menikmati wine yg chika bawa, kesadaran chika sudah hampir sepenuhnya hilang, efek alkohol itu sudah mulai bekerja.

Chika sedang bersandar sambil memegang kepalanya yg terasa pusing, sementara ara hanya tertawa tawa melihat chika yg sudah keliyengan, padahal dia juga sudah sama sama mabuk.

Tadi chika curhat tentang hubungannya dengan vivi pada ara, dia mengeluarkan semua unek uneknya.
Ara juga senang hati mendengarkan cerita chika.

"Lagi ?" Tanya ara

"Hm" jawab chika mengambil gelasnya

"Masi kuat ?" Tanya ara

"Ck banyak nanya lo" jawab chika ketus

"Okey okey" jawab ara terkekeh lalu menuangkan wine itu ke gelas chika dan gelasnya

Chika langsung menegaknya sampai habis lalu meletakan gelasnya dimeja, chika menggelengkan kepalanya yg makin terasa berat.

Mata chika juga mulai susah untuk terbuka, ara kembali tertawa melihat itu, dia meletakan gelasnya disamping gelas chika.

"Lo sama vivi pernah ciuman ga chik ?" Tanya ara

Dia tak menggunakan embel embel kak lagi saat memanggil chika.
Chika menoleh pada ara dan mengangguk lemah.

"Gue belum pernah" jawab ara

"Bohong" ucap chika

"Beneran" jawab ara

"Gue ga punya pacar sih" lanjutnya 

"Waktu itu gue pernah liat lo di club sama cewek" ucap chika tanpa sadar

"Kapan ?" Tanya ara

"Seminggu yg lalu mungkin" jawab chika

"Lo bahkan ketemu sama gue" lanjutnya

"Oh ya ?" Tanya ara

"Iya, ditoilet lo ngancem gue terus kurang ajar sama gue" ucap chika

"Kurang ajar ?" Tanya ara

"Lo cium ini gue" ucap chika sambil menunjuk lehernya

"Boong lo, mana pernah gue begitu" jawab ara

"Ck, ga percayaan amat" decak chika kesal

"Gue ga inget" jawab ara

"Emang lo gue apain ?" Tanyanya

Chika menatap ara malas, lalu dia mendekatkan dirinya pada ara, dan mendekatkan wajahnya pada leher ara.
Ara hanya diam saja tak menolak atau melarang chika.

"Gini" bisik chika lembut ditelinga ara

Chika langsung mendaratkan bibirnya di leher ara, ara langsung terkesiap dan memejamkan matanya saat bibir basah chika bersentuhan dengan kulit lehernya.

Chika mengecup pelan leher ara beberapa kali lalu di hisapnya pelan, hingga membuat ara mengerang.

"Sshh chik"

Mendengar itu langsung membuat chika lebih bersemangat lagi, dia mengecup seluruh permukaan leher ara sambil tengannya mengelus pelan rahang ara.

Hingga tanpa sadar chika menghisap kuat leher ara dan meninggalkan bekas kemerahan disana, setelah itu chika menarik dirinya dan tersenyum puas menatap ara yg sedang mengatur nafasnya.

"Gila lo" ucap ara

"Emang" jawab chika tersenyum nakal

Kemudian chika menyandarkan tubuhnya disamping ara dan kepalanya bersandar dibahu ara.

THREAD OF FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang