"Gasabar sebentar lagi kita lulus guys"
"iyaa akhirnyaa huhu"
semua orang yang kini sedang duduk dibangku kelas IX SMA itu nampak bahagia sekali karena hari kelulusan mereka tinggal beberapa minggu lagi.
namun berbeda dengan si gadis bermata sayu itu. ya kita panggil saja dia Ara, dia seakan tak mau hari kelulusan itu ada tapi disi lain ia juga tak mau selamanya disini baginya sekolah ini itu spesial.
"Ra lo kenapa keliatannya lesu gitu sih? tanya temannnya yang bernama Mira.
Ara tak menghiraukan temannya itu. ia masih tampak terlihat sedih
"ohh gue tau nih, lagi galau kan lu sebentar lagi pisah sama ka chika? hadehh Ra Ra bucin amat." ledek Mira
ya itu tepat sekali. Ara sedih jika harus berpisah dengan temannya itu. namun Ara tak sedih sedih banget ditinggal temannya. namun lain lagi dengan Chika. dia seperti merasa kehilangan segalanya jika tak ada disampingnya sebentar saja.
"Hahh-" hela nafas Ara terpotong di kala saja seorang osis masuk kekelasnya
"Permisi sebentar" ucap perempuan dengan seragam osisnya
semua perhatian siswa dikelas langsung tertuju padanya si gadis berparas cantik seperti bule. yang sering dikenal sebagai ketua basket dan ketua osis itu.
"Halo semuanya" sapa gadis tadi yang masih berdiri di ambang pintu.
"Halo kak Chika"
"haloo" sambut mereka.
ya nama orang yang kini sedang berdiri di ambang pintu kelas itu adalah Chika yang sedari tadi Ara galauin.
"Ya baik, ada yang ingin saya sampai kan beberapa event untuk nanti kita kelulusan semisalnya ada yang tertarik langsung aja ajukan nama ke kita ya!" jelas Chika. semuanya mengangguk paham akan itu.
"Baik ada beberapa event yaitu..."
mereka pun mendengarkan dengan seksama penjelasan Chika sambil sesekali ada yang mengajukan namanya untuk ikut event tersebut.
berbeda dengan Ara. ia sedari tadi hanya melamun memandang wajah chika yang sedang menjelaskan itu tersebut sambil tersenyum.
baginya ini sudah cukup jadi hal paling indah untuk dipandang.
pandangan mereka pun saling bertemu karena Chika dengan sengaja mencari keberadaan Ara. setelah itu Chika tersenyum manis kepada Ara.
Ara yang dipandang seperti itu langsung berpura pura mencari pulpennya yang jatuh, padahal engga.
"baik, ada lagi yang ingin mengajukan namanya?. semua siswa tampak diam tak menjawab.
"oh iya Group band kita kekurangan gitaris. ada yang ingin mengajukan?"
bukannya mengajukan diri mereka sendiri. tapi satu kelas langsung menunjuk Ara, seakan paham apa yang dipikirkan Chika.
Chika lagi lagi tersenyum kepadanya.
"Zahrana?"
"ah a-anu, iya kak" jawab Ara yang seperti ragu.
"bangsat satu kelas kok malah nunjuk gue sih." batin Ara yang kesal, namun disisi lain ada rasa senang.
"baik Zahrana nanti saya sampaikan ke Gita baik semuanya terimakasih atas waktunya, saya permisi" ucap Chika dan langsung keluar dari kelas mereka.
"Makasih lo cil sama temen sekelas lo. kalo gini kan lo bisa nampilin sesuatu sebelum perpisahan sama Chika." ucap Mira. selaku chairmate Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Know Me Again! { Chikara }
Teen Fiction⚠️WARNING⚠️ -banyak harsh words! -Typo bertebaran -Chap 18+ ATTENTION: cerita ini mengandung fiksi belaka jadi tak ada sangkut paut dengan karakter yang bersangkutan di dunia nyata. "kak gimana kalo kita ga ketemu lagi setelah perpisahan sekolah ini...