7. visit

1.4K 186 15
                                    

Mirza yang baru saja keluar dari ruangan Chika tampak terlihat lesu dan sedih.

Ara, Lulu Ollan dan Zean saling pandang satu sama lain dilanjut anggukan Ara seakan paham apa arti tatapan mereka tersebut.

Ara dan ddk menghampiri tempat Mirza.

"Mir are u okay?" tanya Ara.

Mirza hanya mengangguk lemah sambil menatap lembaran kertas yang tertumpuk begitu tinggi itu adalah hadiah Chika karena kejadian kemarin malam.

"selesai tak selesai pokonya Mirza harus selesaikan semua lembaran itu hari ini." jawab lesu Mirza.

"Anjirr banyak banget, kayanya lo abis buat masalah deh sama bu Chika" ucap Zean.

membuat Mirza berpikir sejenak. namun dia benar benar tak ingat pernah buat masalah dengan Chika secara langsung.

Namun Ara lebih cepat menanggapinya.

"ini pasti salah gue, karena Mirza ngajak gue ketempat kaya gitu Ka Chika pasti gasuka" batin Ara.

"guys gue mau ngomong sama Bu Chika." ucap Ara.

Lulu ddk langsung terkejut.

"Ra jangan nambah masalah deh, kita gamau lu kenapa kenapa" ucap Lulu berusaha menahan Ara.

"Santai lu, gue gabakal di DO kok" Ara pun pergi menuju ruangan Chika, Lulu dan ddk hanya bisa berdo'a agar Ara tak kenapa kenapa.

"permisi.. selamat pagi yang cerah" sapa ramah Ara.

"ya" jawab Chika dengan muka datarnya sedatar jalan toll.

"ah maaf menggangu-"

"tidak" potong Chika

"iya saya ingin bicara soal Mirza"

"kalo dipikir dengan cara Bu, eh maksudnya Ka Chika menghukum Mirza dengan seperti itu. justru akan membuat kinerja Mirza akan mengurang. jadi saya ingin meminta keringanannya Kak" ucap Ara sambil berlaga jalan bulak balik dan mengetuk ngetuk dagunya.

Chika hanya menaikan satu alisnya.

"duduk" perintah Chika. membuat Ara langsung cepat cepat duduk.

sebenarnya saat ini Chika tak tahan dengan tingkah laku Ara yang begitu menggemaskan namun sekuat tenaga Chika memasang wajah Temboknya itu alias muka datar.

"Pertama. saya bukan menghukum Mirza tetapi saya memberi tambahan job desk karena kemarin dia izin pulang lebih cepat.
Kedua. Kinerja Mirza tak akan berkurang karena kemarin dia sudah berisitirahat dengan cukup.
Ketiga. kenapa Anda begitu peduli dengan karyawan saya?" Ucap Chika dengan penuh penekanan disetiap Akhir kata.

"Karena saya pikir Ka Chika menghukum Mirza karena telah mengajak saya ke acara balap mobil itu." lanjut Ara.

Chika Akhirnya tertarik dengan percakapan ini ia memajukan wajahnya kearah Ara yang kini tengah beradu tatapan mata yang sengit.

Chika mulai mengunci pandanganya mata sayu milik Ara.

"kenapa anda berpikir seperti itu.?" tanya Chika diakhiri senyuman miring.

"euh anu itu karena.. Sebuah kebetulan!" Ara tak kuat menatap terlalu lama tatapan yang begitu dalam, tak pernah ia merasakannya itu Ara terlebih dahulu memalingkan wajahnya dan memundurkan bangkunya.

"oh iya?" namun Chika semakin genjar menggodanya. bahkan sudah semakin liar dengan Chika sengaja membuka satu kancing atas di kemeja hitamnya.

"Panas yah" Tanya Chika dengan sengaja menurunkan temperatur Ac nya

Know Me Again! { Chikara }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang