13. cigarette

1.5K 193 5
                                    

kini sedang jam istirahat dikantornya. seperti biasa Ara dan teman temannya mengisi perutnya di kantin kantor.

dan mereka ditraktir Zean sebagai tanda selamat karena telah dipilih jadi ketua editing secara mendadak.

tapi tetap saja Zean yang neraktir Zean juga yang harus mesan. dan yang lain duduk manis menunggu pesanan mereka.

ntah kenapa perasaan Ara malah tak enak saat Chika menunjuk Zean sebagai ketua editing. "Apa yang Chika rencanain ya"

sedari tadi pikirannya dipenuhi oleh seorang yessica Aggabran. teman temannya yang melihat Ara bengong pun memiliki ide jahat untuk mengerjainya.

"Llan Llan liat deh si Ara diliat liat baru balik kerja jadi banyak bengong, gue rasa ada sangkut pautnya ama Chika" ucap Mirza. dan didapat anggukan oleh Ollan.

"kerjain gak sih?" lanjut Ollan

"Gas."

olla dan mirza pun menukar gelas Ara dengan sebuah botol kecap dan dibotolnya diberi sedotan seperti gelas milik Ara sebelumnya.

kerennya Ara tak menyadari itu. olla dan mirza sedari tadi hanya cengengesan tak sabar menunggu reaksi Ara.

"Ngapain lo berdua?" bisik lulu.

bukannya menjawab tapi Mirza dan ollan malah semakin cengengesan. mata Lulu melirik pandangan dua bocah itu. dia melihat gelas Ara telah ditukar dengan botol kecap.

"nerbener emang lo pada" lanjut Lulu.

Ara mulai mau meminumnya dengan pandangannya yang tak sadar kalau itu bukan lagi es teh tapi botol kecap.

Ara menyedot nya dengan kencang

Glek

Ara menelan kecap itu "Anjing! kecap" kaget Ara. tapi Ollan dan Mirza malah tertawa terbahak-bahak.

"Sesuai apa yang penonton harapkan Mir Ahaha" ucap Ollan.

"Ahaha iyaa" lanjut Mirza.

"setan emang dua anak ini, untung gue doyan kecap" kesal Ara.

"gimane Ra enak gak kecapnya?" tanya Zean yang baru datang sambil memberikan pesanan mereka.

"Matamu enak!" kesal Ara.

"Makanya jangan bengong mulu, disini soalnya banyak setan Ra" lanjut Lulu sambil melirik sinis Ollan dan Mirzan.

"Dih Boombastic Side Eye!" celetuk Ollan.

"untung gue pangeran surga," lanjut Mirza.

"pangeran surga mah ga gampang encok pinggannya" tambah Zean. dan teman temannya tertawa akan itu kecuali Mirza.

"yeuuh emang anj lo Ze" jawab Mirza.

"udah udah geura makan takut keburu dingin" lanjut Lulu.

"bilang apa gays?" ucap Ara.

"Terimakasih Pak Zean" kompak mereka dan diakhiri dengan tawaan.

"geli gua" kesal Zean.

suasana kantin saat itu jadi sangat hidup karena mereka. karena biasanya suasana kantin kantor begitu sepi karena sibuk dengan dirinya masing masing ditambah takut ditegur Chika.







"eh gue butuh pertolongan kalian."

***

Chika sedari tadi mengembangkan senyumannya. anggaplah dia sudah hampir gila kalau mengingat Ara, apa lagi mengingat kejadian malam itu.

Know Me Again! { Chikara }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang