Kini Ara dan Zean sedang berada di sebuah caffe yg tersedia di apartemen mereka. Zean mengajak kesana Lantaran ingin mengobrol berdua dengan Ara. dan Ara pun tak menolak akan itu.
"Maaf gangu waktu kamu Ra" ucap Zean.
"waduh udah aku kamuan, mau bahas ape nih" ucap Ara merespon panggilannya yang tiba tiba berubah.
"Aku serius Ra"
Ara pun hanya mengangguk untuk itu. dia kembali terdiam menunggu Zean melanjutkan ucapnya.
"Ra, aku suka kamu."
busett to the point banget nih Zean?
Ara sempat tersentak namun berusaha untuk kembali biasa saja. sebenernya Ara memang sudah mengetahui kalo Zean menyukai dirinya namun dia lebih pilih diam saja.
"Aku suka kamu semenjak kita pertama kali bertemu Ra. maaf aku gabisa nahan diri ini untuk ga bicara ini ke kamu dan maaf aku sudah lancang. aku hanya ingin mengutarakan perasaan ini Ra. Christy bilang kamu orang yang baik. ya selama aku disini Christy gapernah bilang begitu ke Aku, dan dia baru bilang begitu saat dia ketemu kamu dia suka sama kamu menurut dia kamu itu baik. dan pastinya kamu emang sebaik itu sih Ra.." Wajah Zee memelas dia sedang berusaha menahan bendungan air matanya dan rasa gugup yang menyerang sedari tadi.
"Zee.. first makasih udah nganggep gue sebagai orang baik Disini. but sorry Zee lu tau gue kan?" jawab Ara dengan nada setenang mungkin.
"I know Ra. makanya itu gue gak butuh jawaban lo untuk suka sama lo yang penting Disini gue udah ngutarain perasaan gue, soal diterima ga diterima ya gue udah mikirin resikonya nyukain orang kaya lo." ucap Zean.
"yang penting bisa di samping lo doang gue udah bahagia Ra." lanjut Zee.
dia menggenggam tangan Ara yang berada di meja itu lalu dia menuntun lengannya ke arah dada bidang miliknya itu.
"Lo ngerasain detak jantung gue kan Ra?" tanya Zee.
Ara meresakannya. tanganya yang kini berada di dada Zean merasakan dengan jelas detak jantungnya yang begitu cepat dan bahkan tempo detaknya yang tidak teratur.
"detak jantung gue ini sebagai bukti kalo gue serius sayang sama lo. gue ga perlu jawaban untuk perasaan gue ini dari lo. gue bakal egois buat sayang sama lo Ra!"
Ara tertegun dengan tutur kata manis yang Zean lontarkan.
Ara menatap dalam dalam manik hitam pekat si Zean itu berharap mendapatkan kebohongan dari sana. nyatanya yang Ara temukan hanyalah tatapan yang begitu tulus padanya.
"Zee.. Maaf banget gue gabisa." Ara perlahan menarik lengannya itu kembali
Zee hanya tersenyum hambar.
"Jika cuman Chika yang ada dihati kamu Ra. tolong simpan nama gue di ruang hati kamu tersendiri." setelah mengucapkan itu Zean tersenyum begitu manis pada Ara.
sedangkan Ara semakin merasa bersalah. ternyata dugaannya selama ini kalo Zean hanya menyukai karena nafsu semata saja itu salah telak.
"ternyata gue salah. buat berpikir bisa gantiin posisi Chika dihati lo. Lo sebenernya cinta sama Chika juga kan?" tanya Zean. dan didapatkan anggukan malu malu Ra.
"bagus lah kalo gitu."
"Andai aja gue jadi Chika. udah langsung gue bawa ke KUA lu Ra ahaha" canda Zean. dia berusaha menetralkan keadaan yang gugup parah itu.
Ara hanya tersenyum kecil menanggapi candaan Zean.
"Zean kayanya ini udah larut malam. gue gabisa lama lama disni, gue pamit ya?" tentunya Zee mengiyakannya. setelah itu Ara pergi dari sana untuk kembali ke apartemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Know Me Again! { Chikara }
Fiksi Remaja⚠️WARNING⚠️ -banyak harsh words! -Typo bertebaran -Chap 18+ ATTENTION: cerita ini mengandung fiksi belaka jadi tak ada sangkut paut dengan karakter yang bersangkutan di dunia nyata. "kak gimana kalo kita ga ketemu lagi setelah perpisahan sekolah ini...