“Chan wajah lo kenapa memar ? lo kenapa anjir” panik Alfian saat melihat wajah Jechan yang memar. Bagaimana tidak panik di pagi hari saat Jechan memasuki sekolah, yang Alfian lihat pertama kali adalah wajah Jechan yang buruk.
Jechan memalingkan wajahnya kesamping, agar Alfian tidak melihat wajahnya lagi yang memar itu. Dan utungnya ia tidak terlambat hari ini dan membawakan tas Alfian juga.
“Nih tas lo” ucap Jechan sambil menyerahkan tas Alfian ke tubuh Alfian dan langsung di tanggapinya.
Jechan berjalan untuk ke arah bangkunya lalu ia membenamkan wajahnya kepada lengan yang di atas meja.
Jechan berniat untuk tidur kali ini saja. Yah biarkan dia tidur untuk sebentar, semalam ia tidak bisa tidur karena ada beberapa hal yang mengganggunya.
Alfian melihat tingkah Jechan yang tidak seperti biasanya heran, ada apa dengan anak itu.
“Alfian, jangan ganggu gue tidur untuk sementara. Bangunin gue kalo istirahat” ucap Jechan lagi sebelum memasuki dunia mimpinya. Ia memberi tahu Alfian agar tidak mengganggu atau mengusiknya saat ini, ia hanya butuh waktu untuk tidur saja.
Alfian berdehem sebagai balasannya. Tak pikir panjang ia duduk di samping Jechan karena mereka duduk bersebelahan.
“Alfian, anak gue kenapa? tumben tidur pas mau masuk pelajaran” tanya Ririana saat tak sengaja melihat Jechan yang sedang tidur saat mau masuk pelajaran.
Alfian menggeleng tak tau, Ririana mendengus kesal melihat Alfian hanya menjawab dengan gelengan. Ia hanya khawatir dengan Jechan yang mungkin terlalu berlebihan untuk mengerjakan tugas di saat jam istirahatnya. Tapi hari kemaren tidak ada tugas rumah. Haduh pusing jadinya.
. . .
Saatnya istirahat dan Jechan belum juga bangun mungkin ia lelah untuk hari ini, jadi tenaganya belum terkumpul. Bukan belum tetapi sedikit lagi, kalau saja tidak ada seseorang yang membangunkannya pasti energinya full.
“Chan, bangun lo. Udah Istirahat nih” paksa Alfian menyuruh Jechan untuk bangun.
Jechan terusik dari tidurnya karena Alfian mengomel dari tadi untuk bangun. “Apaan? gue masih ngantuk Fi” balas Jechan sambil mengerjap erjapkan matanya.
“Di uks aja sana kalo mau tidur, biar guru ga curiga” suruh Alfian baik, ia yakin kalau Jechan semalam benar benar tidak tidur, ntah karena apa itu, buktinya mata Jechan juga ikut memerah dan wajahnya memar, biar penjaga UKS mengobati wajah Jechan.
Jechan mengangguk lalu berdiri dari duduknya ia tidak mungkin ingin tidur di kelas karena setelah ini adalah pelajaran guru bk.
“Bawain tas gue kalo udah pulang” ucap Jechan memberi tahu Alfian.
Alfian menatap Jechan bingung. “Lo mau tidur di sana sampe pulang? Ini masih istirahat pertama, masih lama pulangnya bego” tanya Alfian bingung karena Jechan menyuruhnya agar membawa tas Jechan pulang.
“Mungkin” jawab Jechan seperti tak ada dosanya lalu berjalan keluar kelas untuk pergi ke UKS.
Selama perjalanan menuju UKS Jechan berdecih ketika semua murid menatapnya dengan raut wajah terkejut terkadang ada yang menanyainya juga seperti ‘Wajah kamu kenapa’ dan itu membuat Jechan tak suka.
Saat sampai di UKS Jechan menyelonong masuk saja tanpa mengetuk pintu atau berucap salam. Karena matanya sudah sangat mengantuk untung saja tidak jatuh di jalan tadi.
“Jangan ganggu gue tidur, kalo ada yang ganggu, gue hajar kalian” peringatan Jechan kepada murid yang ada di UKS.
Semua murid mengiyakan ucapan Jechan, supaya tidak ada masalah.
Jechan memejamkan matanya untuk tidur, setelah beberapa menit, terdengar dengkuran halus dari Jechan. Ia sudah menjelajah mimpinya itu.
“Wajahnya manis banget ya, tapi sifatnya galak” ucap siswi yang ada di UKS itu saat mengintip Jechan yang sedang tidur.
“Iya. Eh coba itu liat, wajahnya kok memar gitu ya, kaya habis di pukuli” ucap salah satu temannya itu melihat wajah Jechan yang terlihat memar.
“Iya ya, apa dia berantem. Atau jangan jangan dia di keroyok!” reflek cewe itu teriak dan langsung di tutup mutulnya oleh temannya itu.
“Jangan berisik, nanti dia bangun” ucapnya lalu di angguki.
“Wajahnya manis banget ihh, pengen cubit pipi nya itu, mana gembul lagi” ujar cewe itu langsung di setujui oleh temannya. Karena wajah Jechan memang semanis itu untuk di lihat saat tidur.
“Apa yang manis” seketika kedua cewe itu kaget saat mendengar suara cowo dengan deep voice nya dari arah belakang.
Dengan merinding kedua cewe itu memutar balikkan badannya kebelakang melihat siapa yang berbicara.
Keduanya kaget melihat siapa yang ada di depannya itu, dan langsung membungkukkan badannya dengan merinding saat melihat wajahnya yang dingin dan datar.
“E-eh kak Melvind, maaf kak kita keluar dulu” pamitnya lalu segerah keluar dari UKS dengan terburu buru.
Itu Melvind yang mereka lihat, dan lagipula buat apa Melvind datang ke UKS. Heran.
Melvind berjalan ke arah kedua cewe tadi mengintip. Alis Melvind terangkat sebelah saat melihat siapa yang ada di ranjang UKS. Ternyata itu Jechan sedang tertidur.
Memang benar apa yang di katakan kedua cewe tadi, Jechan sangatlah manis saat tertidur.
Melvind tak sengaja melihat wajah Jechan yang memar, kenapa wajah anak itu memar kembali. Padahal kemaren sudah ia obati.
Melvind berjalan ke arah lemari yang isinya obat itu, ia mencari kapas dan salep.
Setelah menemukannya Melvind berjalan ke arah Jechan yang sedang tidur, lalu mengobatinya secara perlahan agar anak itu tidak terbangun dari tidurnya.
Tetapi saat Melvind mengoles salep pada memarnya, tentu Jechan terusik karena merasakan nyerih pada pipinya.
‘Eughh’
Jechan kembali tertidur saat Melvind mengelus elus kening Jechan agar tertidur kembali, sungguh seperti bayi yang sedang tidur, akibat elusan saja sudah nyenyak kembali.
Melvind terkekeh kecil melihat wajah Jechan yang terlihat sangat polos saat tidur, ia harus melihat wajah Jechan yang seperti ini lagi menurutnya.
Setelah selesai mengobati Jechan Melvind berjalan kembali ke rak untuk menaruh sisa kapas dan salep.
“Eh nak Melvind, sedang apa disini. Sebentar lagi bell masuk, jangan berlama lama disini ya, ibu akan ke kantor dulu, kalo mau keluar tutup pintu UKSnya ya.” ucap penjaga UKS itu yang merupakan guru juga, lalu segerah pergi meninggalkan Melvind yang diam.
Benar kata guru itu bell masuk berbunyi.
Melvind berjalan kembali ke ranjang Jechan yang sedang di tiduri. Melvind menatap wajah Jechan dengan penuh kehangatan.
“Sleep well, baby bear” ucap Melvind lalu mengecup tangan Jechan singkat dan segerah keluar dari UKS untuk kembali ke kelasnya.
Melvind melupakan niatnya yang datang ke UKS karena lupa saat mengobati Jechan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Little bear
Teen FictionYang awalnya benci pada Melvind, tetapi pas ia tahu bahwa Melvind adalah teman masa kecilnya yang sering ia ajak main, sekarang menjadi lebih manja, bukan dirinya, tetapi Melvind yang memanjakan dirinya. Melvind sedari dulu sampai sekarang tidak jau...