26

6.9K 466 15
                                    

14:12 -

Di sinilah Haechan sekarang, di tepi sebuah pantai yang tak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sinilah Haechan sekarang, di tepi sebuah pantai yang tak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin. Haechan heran, mengapa Mark malah mengirimkan lokasi padanya agar mereka bertemu di tempat berbau air asin ini.

Sudah hampir sepuluh menit Haechan dan Mark duduk berdampingan, tak ada satupun suara yang keluar diantara mereka. Sedari tadi, mereka berdua hanya mendengar suara ombak yang bermain di atas gemerciknya pasir pantai.

Diam-diam Haechan melirik ke arah Mark yang sedari tadi hanya diam dan fokus memandang ke depan dengan tatapannya yang tajam dan mengunci. Membuat Haechan mencebikkan bibirnya.

"Ini anak manggil gue kesini buat lomba jadi introvert?! Heran deh! Dari tadi gak ada suara!" kesal Haechan di dalam hati.

"Ma-"

"Sttt..."

Dengan refleks Haechan mengatupkan kedua bibirnya saat Mark memberikan isyarat agar dia diam dan tak berbicara.

"Kenapa, sih?" gumam Haechan heran.

"Malam itu, gue sadar kalau apa yang gue lakuin sama lo emang bastard banget dan gak ada pengampunan. Tapi, bangsat nya gue, gue malah masih berani nunjukin muka gue sama lo dan anak-anak Holy Stone lainnya."

"Iya, sial! Gue bahkan malah mengakui perasaan gue sama lo malam itu kalau gue sayang sama lo dan nyesel karena apa yang semua gue lakuin dibelakang lo."

"Pecundang banget gue sampek jilat ludah sendiri, kan?"

"Dan sialnya, keberanian gue nggak sampai situ. Gue bahkan nyiapin-"

Mark terdiam dan tak bisa melanjutkan ucapannya. Lidahnya kelu hanya sekedar ingin mengucapkan kalimat selanjutnya. Jantungnya sesak, tetapi semaksimal mungkin dia menahan diri agar tak meremas dadanya guna menghilangkan rasa sesaknya. Dia takut bila Haechan khawatir atau sebaliknya.

"Nyiapin apa?" tanya Haechan penasaran.

"..."

Mark terdiam tak menjawab.

"Apaan sih anjing! Bicara yang jelas dong! Jangan kayak orang yang habis nyabu!" kesal Haechan.

"Never mind," ucap Mark pelan.

"Ah! Anjing lo!" kesal Haechan.

Mark hanya tersenyum tipis saat mendengarkan umpatan Haechan untuknya.

"Ya udah kalau lo gak mau jelasin tentang malam itu! Sekarang, lo jelasin alasan lo main jotos sama Bang Jaehyun!" kesal Haechan. Ah iya ... Itu alasan utama mereka bertemu.

"Gue gak maksa lo buat percaya atau nggak. Tapi, pada dasarnya emang dia yang salah," ucap Mark.

"Lah! Elo tadi bilang kalau lo yang salah. Jadi, yang benar yang mana atuh?!" heran Haechan kesal.

Cold Leader (?) | MarkHyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang