27

6.9K 511 25
                                    

23:12 -

Sesuai dengan apa yang dikatakan Haechan tadi pada Johnny, dia ingin balapan dengan salah satu anggota Vagos. Awalnya, itu memang alibi semata, tetapi Haechan rasanya ingin sesuatu yang menantang. Jadilah dia menantang salah satu anggota Vagos untuk balapan dengannya.

"Lo yakin bisa ngalahin dia, Chan?" tanya Doyoung dengan suara berbisik pada Haechan.

"Lah! Mark doang mah gempil, Bang! Diujung kuku mah kalo dia!" jawab Haechan percaya diri.

"Ya udah kalo gitu," gumam Doyoung.

Iya, malam ini Haechan akan balapan dengan Mark. Bukan hanya sekedar balapan, tetapi pasti ada taruhannya juga.

Sebenarnya, bukan Mark yang menantang Haechan balapan, tetapi Lucas yang malah dengan bodohnya mengirim pesan ke Twitter HS dan berkata bahwa ingin melawan Haechan dengan menjual nama Mark pastinya. Mau tak mau, Mark akhirnya menerima tantangan itu. Mau mundur, takut Vagos dianggap culun dan penakut oleh geng dan pembalap lainnya.

"Widih! Si bungsu sama ketua Vagos! Menang siapa nih?!" tanya Yuta meledek saat berdiri di tengah-tengah Mark dan Haechan yang kini sudah duduk di atas motor mereka masing-masing.

"COBA TERIAK DULU DAH! SIAPA PEMENANGNYA?!" teriak Yuta pada seluruh penonton.

"MARK LEE!"

"HAECHAN!"

"MARK!"

"HAECHAN!"

"KAMU PASTI MENANG SAYANG!" teriak Jaehyun menyemangati Haechan.

"Sayang your ass," gumam Mark malas.

Yuta bergerak seakan-akan dia pemandu suara para penonton itu. Seruan nama Haechan dan Mark diulang berkali-kali.

"Jadi, taruhannya apa?" tanya Yuta sambil mencolek Mark dan Haechan secara bergantian.

"Taruhannya, kalau Mark menang, Haechan harus ngasih kesempatan kedua buat Mark. Tapi, kalau Mark kalah, gue yang bakalan seret Mark langsung buat jauhin Haechan!"

Itu suara Jeno yang tiba-tiba berdiri di samping Mark, membuat Mark refleks menatap ke arahnya dengan malas.

Jeno tersenyum lebar.

"Lo harus menang. Yang gue tahu HS gak pernah ingkar janji," bisik Jeno di telinga Mark.

"Gak perlu segininya, Jen..." lirih Mark.

Jeno menoyor kepala Mark dengan kesal.

"Gak! Gue gak mau lo nyerah gitu aja!" kesal Jeno.

Mark akhirnya pasrah, lalu mengangguk pelan.

"Siap-siap kalah lo! Arena ini bakalan dikuasain sama HS dan Vagos makin turun tahta! Berani banget lawan senior," seru Taeil tiba-tiba.

"Eh Bang! Kalean udah senior, udah perlahan jadi debu. Jadi, tunggu nasib nerima kekalahan dari jiwa muda Vagos!" seru Lucas meledek.

Renjun menatap Lucas kesal.

"EH BONGSOR BERACUN! JAGA CONGOR LO SEBELUM GUE GEPLAKIN DI KNALPOT PANAS YA! ANJING YA LO!" teriak Renjun tak kalah keras.

"Gak usah diladeni, Yang," bisik Jaemin di telinga Renjun.

"Nyebelin dia, Yang," manja Renjun.

"ASU! ASU KALEAN!" teriak Lucas.

"IDIH!" kesal Renjun.

Umbrella girl kini berdiri di depan motor Haechan dan Mark, dengan posisi dia yang berada di tengah.

Cold Leader (?) | MarkHyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang