14

6K 417 13
                                    

H-1 Olimpiade -

07:12 -

"Kelas lagi free nih, Kak! Ngantin bareng yuk?!" ajak Haechan.

"Gak usah sok asik lo!" sinis Mark.

"Loh ... Kenapa? Echan pacar Kak Mark, kan?!" heran Haechan.

"Lo cuma taruhan, ya! Gak usah ngarep!" bentak Mark.

Haechan memejamkan matanya dengan kuat. Sebenarnya, dia gak suka sama bentakan. Tapi, mau gimana lagi kalau hobi cowoknya ngebentak dia.

"Dua hari lagi Echan olimpiade loh. Masa Kak Mark gak mau romantis-romantisan sama Echan? Ntar kangen loh!" ancam Haechan.

"Malah gue senang kalau jauh dari lo, Anj! Lo cuma cowok homo yang gak tahu malu suka sama gue!" balas Mark tanpa hati.

Haechan tersenyum tipis saat dengar ucapan Mark, habis itu dia manggut-manggut.

"Kakak gak merasa bersalah bilang kayak gitu sama Echan?"

"Ah ... Gini ... Echan tahu kalau kita jadian karena kakak terima taruhan teman-teman Kakak."

"Tapi, Kakak seakan-akan gak nganggep Echan pacar kakak loh."

"Kakak malah lebih welcome sama Giselle dibanding Echan loh, Kak."

"Gak kesihan sama Echan, Kak?"

Mark berdiri dari duduknya, habis itu dia narik dagu Haechan dengan perasaan emosi yang membuncah.

Haechan tersenyum tipis walau rasa nyeri di dagunya benar-benar kerasa.

"Gak usah sok perduli, Anj! Lo sama Giselle beda! Gue kalau suka sama Giselle wajar! Tapi, kalau gue suka sama lo, itu baru gak wajar!" bentak Mark.

Haechan ketawa, habis itu dia nyamain posisinya buat berdiri di depan Mark.

Haechan tersenyum menyeringai.

"Well ... Kalau emang ngerasa Giselle lebih baik dari Echan, oke deh! Tapi, mau gimanapun jabatan Echan lebih tinggi dari Giselle, kan?" tanya Haechan.

Mark tersenyum tipis, habis itu dia pergi ninggalin Haechan gitu aja.

Haechan tertawa pelan sambil ngelihat kepergian Mark.

"Kalau lo gak mau ngehabisin waktu sama gue hari ini, biarin gue yang ngebuat lo mau ngehabisin waktu bareng gue," gumam Haechan.

Haechan memperbaiki kerah bajunya, lalu berjalan pergi dari kantin sekolah.

Haechan milih buat ke kelas Renjun dan narik sahabatnya itu ikut sama dia ke suatu tempat yang gak lain ternyata di rooftop sekolah.

"Ngapain sih, Anj?!" kesal Renjun.

"Udah dapat lo obatnya?" tanya Haechan.

Renjun kaget.

"Bangsat! Lo mau ngapain racun kayak gitu, Anjir?! Itu bukan obat loh! Itu racun dosis tinggi. Cuma pake setetes, korbannya bakalan demam sama sakit perut!" jelas Renjun.

Haechan tersenyum menyeringai.

"Bangsat! Siapa target lo, Anj?!" tanya Renjun.

Haechan ngangkat kedua pundaknya secara bersamaan sebagai jawaban, habis itu ngerogoh saku celana Renjun.

"Apaan, Anjing!" teriak Renjun yang saku celananya digeledah sama Haechan.

"Got it!" seru Haechan setelah dapat racun yang dia cari.

"Gak banyak kok. Cuma lima tetes!" ucap Haechan sambil mengedipkan sebelah matanya buat Renjun.

Haechan pergi gitu aja sambil bersiul.

Cold Leader (?) | MarkHyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang