: ̗̀➛ 02 🍁ׂׂૢ🌸

44 7 0
                                    

Malam hari itu, badai salju sangat kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam hari itu, badai salju sangat kencang. Sehingga Ayaka kedinginan di dalam rumah, untung Ayaka masih mempunyai jaket berwarna biru tua, pemberian dari kakaknya, 'Kamisato Ayato'. Dengan begitu, Ayaka bisa tidur dengan hangat.

❀➤⸙͎۪۫

Ayaka, terbangun dari tidurnya. Ketika ia melihat suasana pagi, masih saja badai salju dahsyat menetap. Seketika handphone Ayaka penuh dengan 'roomchat'. Ternyata, yang membuat 'roomchat' Ayaka ramai, adalah libur kuliah, karena sekarang musim badai salju, kuliah di liburkan. Melihat itu, Ayaka sampai bingung ia memikirkan apa yang akan di lakukan ya di rumahnya. Karena ia hanya bisa mendengarkan musik, menonton, membaca buku dan tidur.

'Apa aku membaca buku novel yang sudah ku beli minggu lalu ya?, Aku belum sempat membacanya karena masih banyak tugas yang harus aku selesaikan'. Tanya Ayaka dalam hati. Ia memutuskan menghabiskan waktunya untuk membaca buku novelnya, karena ia bingung harus berbuat apa. Ia ingin sekali mengerjakan tugas tapi karena libur, Ayaka tidak mendapatkan tugas daring.

Jam menunjukkan pukul 18:59, menunjukkan waktu malam. Ayaka sudah membacakan 7 novel yang sudah di bacanya. Amazing, bisa membaca 7 novel itu keren sekali. Badai salju di luar sudah mulai mereda tepat di jendela dekat ranjang Ayaka.

Namun, terdengar suara ketokan yang membuat Ayaka takut. Siapa yang mengetok pintu di saat badai salju sudah reda? Harusnya di luar, banyak tumpukan salju yang biasanya bisa mencapai atap rumah. Tapi itu belum tentu, karena Ayaka belum berani membuka pintu itu. Ketokan pintu yang kedua kalinya terdengar kembali, sehingga Ayaka memutuskan untuk membuka pintu tersebut.

"Iya? dengan siapa-"

Duak!

Karena Ayaka membuka pintu itu tidak sengaja keras, sehingga terlihat pemuda itu terjatuh dengan hidung yang berdarah karena, Ayaka membuka pintu sangat keras. Ternyata yang mengetuk pintu itu, adalah Kazuha yang sedang memegang Sup Miso dengan teh hijau yang hangat yang di sediakan dengan pengangkut makanan itu. Seketika terjadilah makanan dan teh hijau yang saling terjatuh.

"Ka-Kadehara-san??!!".

Ayaka terkejut, bukan main-main. Ayaka yang sudah melihat Kazuha yang hidungnya berlumuran darah, gerak cepat Ayaka langsung mengangkat salah satu tangan Kazuha ke pundak Ayaka, menuju ke kamarnya. Ayaka langsung membuat kompres air untuk mengobati Kazuha yang hidungnya semakin banyak darah.

"Kaedehara-san.. saya minta maaf.., soal tadi. Saya benar-benar tidak tahu itu benar-benar anda atau tidak, saya benar-benar minta maaf!!, Jika anda segan ingin memukulku, pukul saja saya, saya bersedia menerima karma saya dari anda!".

╰┈➤ 春から秋へ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang