: ̗̀➛ 05 🍁ׂׂૢ🌸

23 2 0
                                    

Keesokan harinya, Ayaka sudah tertidur tepat di ranjangnya, sambil mendengarkan lagu 'Bukti-Virgoun' lewat earphonenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, Ayaka sudah tertidur tepat di ranjangnya, sambil mendengarkan lagu 'Bukti-Virgoun' lewat earphonenya. Menyisakan kue ulang tahun yang tersisa 3 potong saat sedang makan malam bersama Kazuha. Kazuha saat itu, sudah pamit pulang saat tengah malam itu. Saat malam itu, Ayaka di hadiahi bantal tidur bermotif kelinci oleh Kazuha. Lantas, Ayaka menerima hadiah itu dengan senang hati. Yakni bantal itu sedang di pakai oleh Ayaka saat ini. Ia merasa nyaman dengan menggunakan bantal itu di banding dengan bantal sebelumnya. Ia berjanji akan memulai tidurnya dengan bantal pemberian Kazuha. Namun, waktu tidur Ayaka hanya sebentar. Karena ia tidak bisa tidur saat malam itu. Ia hanya bisa tidur 1 jam atau hanya 3 saja. Tiba-tiba, tepat pada waktu pukul 9:25. Handphone Ayaka di penuhi suara notif dari grup chat lagi. Ayaka terbangun dari tidurnya dan segera mengecek handphonenya, memastikan ada notif dari dosennya. Lagi-lagi, kampus akhirnya dikatakan libur oleh kepala kampus itu sendiri. Di dalam chat itu terjelaskan bahwa kampus diliburkan karena, ada pelaksanaan rapat khusus dosen di sana. Namun, bukan berarti kampus benar-benar libur, para dosen akan memberikan suatu tugas yang harus di kerjakan oleh mahasiswa pada kelasnya masing-masing. Tanpa lama-lama, Ayaka langsung mengerjakan tugas yang sudah di beri oleh dosennya. Tugas yang di kerjakan Ayaka hari ini adalah, membuat sebuah kliping tentang sejarah Inazuma.

Tidak lama setelah 3 jam berlalu, selesai juga kliping sejarah yang ia buat dengan susah payah dan juga memajangnya di atas meja belajarnya. Tidak lama setelah itu, suasana luar, langit menjadi gelap. Bertanda bahwa hujan akan segera tiba. Ayaka yang sedang menunggu momen hujan itu, ia duduk di kursi kayu goyang dengan secangkir teh, seraya membawa buku novel yang sudah di belinya.

Hujan tiba-tiba turun dengan derasnya. Ayaka yang sedang membaca buku novel itu, tiba-tiba diam termenung. Ia teringat akan Kazuha yang sedang berlari pagi sejak pagi. Saat itu Ayaka juga ikut keluar sambil mengambil nafasnya di luar ruangan. Kazuha saat itu menyapa Ayaka yang sedang memulai marathonnya. Ia penasaran apakah Kazuha benar-benar sudah pulang ke rumahnya? Tetapi, ketika pandangan Ayaka mengalihkan ke rumah Kazuha, rumah itu terlihat sangat kosong seperti tidak ada penghuni. Namun, Ayaka berusaha untuk tidak khawatir bahwa, Kazuha pasti akan baik-baik saja saat pulang ke rumah. Tapi, ia memiliki firasat bahwa Kazuha sepertinya sedang tidak baik-baik saja.

Akhirnya, Ayaka memutuskan untuk berangkat keluar memakai jas seraya membawa payung. Ia mencari di sekitar gang perumahan itu, dan ternyata tidak ada siapa-siapa. Karena di seluruh gang tidak ada siapa-siapa, Ayaka langsung keluar dari perumahan itu dan berlari dengan sangat panik. Ia takut sesuatu akan terjadi kepada pemuda itu. Di tengah perjalanan, terlihatlah Kazuha yang sedang merintih kesakitan dengan memegang tangannya yang sepertinya sudah tertusuk oleh pisau. Begitu juga dengan tubuhnya penuh dengan bercak-bercak darah, seperti sudah dikeroyok oleh seseorang.

'A-apa.. Kaedehara-san di keroyok?? Bagaimana bisa? Dan.. tangan Kaedehara-san te-tertusuk pisau??!, Siapa yang melakukannya?! Aku tidak akan memaafkannya! Berani-beraninya orang itu menusuk tangannya! Pokoknya tidak aku maafkan orang itu! Tidak akan!'.

╰┈➤ 春から秋へ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang