Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka berdua telah tiba di sebuah taman, dan Ayaka kembali teringat akan momen-momen di mana ia menerima pekerjaannya di sana. Mereka berdua turun dari sepeda itu dan Kazuha memakirkan sepeda itu di dekat sebuah pohon. Mereka berdua berjalan dengan berdampingan menuju tempat duduk yang akan mereka duduki. Kazuha memberikan segelas coklat hangat kepada Ayaka. Ayaka menerimanya dengan tersenyum lembut. Kurang dari setengah jam mereka berdua saling bercerita tentang pekerjaan mereka. Kazuha menceritakan kepada Ayaka tentang pengalamannya selama di tempat kerjanya, rumah sakit. Begitu banyak pasien yang harus ia tangani. Ia tidak sempat beristirahat karena saking banyaknya pasien. Namun, berkat libur panjang pekerjaannya ia bisa tidur pulas berhari-hari. Begitu juga Ayaka, ia menceritakan semasa kerjanya di perpustakaan. Berhari-hari pekerjaannya di penuhi oleh banyaknya catatan novel yang ia buat. Sampai di rumahnya pun ia masih mempunyai niat untuk menulis cerita novelnya. Tak lama mereka saling bercerita, tiba-tiba datang dua orang lelaki dengan memakai baju jersey basket kepada mereka. Kazuha menyadari dua lelaki itu yang berjalan menghampiri mereka. Kazuha menyuruh Ayaka untuk tetap di tempat duduknya, ia ingin mengobrol sebentar kepada dua orang lelaki itu. Ayaka menurut dengan tanggapan tersenyum, mempersilahkan Kazuha untuk berkesempatan mengobrol. Kazuha menghampiri dua lelaki itu dan menyapanya.
"Heyyo! Heizou, Wanderer! Apa kabar? Aku sedang menemani seorang gadis di sini".
"Hahaha, kau tidak berubah juga sifatmu, Kazuha. Kabarku baik, aku sebenarnya ingin mengajakmu untuk bermain basket hari ini, karena kamu sedang ada di sini. Tapi.. sepertinya.. kamu sedang menemani seorang gadis.. siapa gadis itu?? Aku sepertinya belum pernah melihatnya. Apakah ia temanmu? Atau...-".
Jawab dari seorang lelaki yang memakai baju jersey putih bernomor 1, Heizou namanya.
"Ahh- yaa.. ia adalah salah satu pacarku... Namanya Ayaka.. yaa.. seperti yang kalian lihat.. aku sedang menemani pacarku di sini..".
"Apa?!... Serius.. Kazuha..?! Kamu... Kamu sudah mempunyai pacar??.. kamu curang sekali.. kita bahkan masih jomblo sampai saat ini... Waduhh gimana yaaa cara menjadi lelaki sepertimu.. kamu benar-benar beruntung Kazuha.. gadis itu terlihat baik denganmu penampilannya juga cantik. Aku benar-benar iri kepadamu Kazuha. Cara menjadi lelaki idaman seperti bagaimana yaa".
Jawab seorang lelaki yang memasang wajah menyeringai kepada Kazuha, namanya Wanderer.
"Uhmm... Maaf untuk kalian... Tapi.. sepertinya... Aku tidak bisa bermain basket bersama kalian.. aku khawatir Ayaka-san akan merasa ketidaknyamanan nanti jika aku meninggalkannya saat ku bermain".
Jawab Kazuha dengan wajah murung menatap tanah.
"Hei ayolahh.. Kazuha.. kalau begitu.. ajaklah pacarmu, Ayaka-san untuk menontonmu bermain basket. Dia pasti akan setuju. Aku yakin. Dia pasti akan senang melihatmu ahli dalam bermain basket. Kau lihat saja nanti".
Jawab Wanderer dengan memasang wajah memohon kepada Kazuha. Dan di balik wajahnya ia memaksa Kazuha agar ia bisa bermain basket dengannya.
"Hmm... Baiklah.. aku akan membicarakan hal ini kepadanya.. kalian tunggu di sini dulu".