بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
»»——⍟——««
Happy Reading
»»——⍟——««♪
♪
♪Follow instagram
@storybuahfirr
@firarevvTik tok
@alfirarevaa
@tagonjreng****
Alfina melambaikan tangannya ke arah mobil yang mulai menjauh. Setelah mobil itu menghilang dari pandangannya, Alfina menengadahkan kepalanya, menatap langit biru tanpa awan.
Seseorang menepuk pundaknya membuat atensi Alfina teralihkan. Sebuah senyuman yang ditampilkan orang itu membuat Alfina ikut tersenyum kikuk. "Nyai," Alfina sedikit membungkukkan punggungnya melihat Khadijah yang telah menepuk pundaknya. Alfina memang keras kepala, tapi bukan berarti ia tidak tahu sopan santun.
"Jangan panggil Nyai, panggil saja Umma, ya Nduk. Para santri di sini juga manggilnya Umma,"
"Hehe, iya U-umma," Alfina sedikit terbata-bata menyebut kata "umma" karena dirinya tidak biasa dengan sebutan itu.
"Ya sudah, yuk kita ke ndalem buat ambil koper kamu, nanti diantar ustadzah Zahra ke asramanya." ucap Khadijah, diangguki oleh Alfina.
Sesampainya di ndalem, Khadijah langsung memanggil ustadzah Zahra.
"Mari, saya antar ke asrama," ucap ustadzah Zahra.
Alfina mengikuti ustadzah Zahra dari belakang sambil menyeret kopernya, matanya terus menulusuri lingkungan pesantren. Sampai ia melihat ustadzah Zahra memberhentikan langkahnya di depan sebuah pintu lalu mengetuknya.
Tok! Tok! Tok!
"Assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikumussalam," jawab seseorang dari dalam.
Ceklek!
"Eh, ustadzah Zahra," seorang gadis cantik membuka pintunya, lalu membungkuk menyalami tangan ustadzah Zahra.
"Ada apa ustadzah?" tanyanya.
"Fatimah, kenalin dia santri baru di sini. Dia sekamar sama kamu dan Arisa." ucap ustadzah Zahra memperkenalkan Alfina.
"MasyaaAllah, siapa nama kamu?" tanya Fatimah kepada Alfina seraya mengulurkan tangannya.
"Nama gu-aku Alfina" jawab Alfina menjabat tangan Fatimah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Untuk Alfina [On Going]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACAA!!! Kepolosan Alfina dalam hal agama tak membuat seorang gus tidak tertarik. ♬♬♬ Alfina dipaksa masuk pesantren oleh Ayahnya karena ketahuan memiliki hubungan dengan lelaki. Hari-harinya ia lalui dengan berat hati di pesantre...