11. Bertemu Rizki

107 6 3
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
»»——⍟——««
Happy Reading
»»——⍟——««



Follow Instagram:
@storybuahfirr

⚠️MOHON MAAF JIKA ADA TYPO⚠️

⚠️MOHON MAAF JIKA ADA TYPO⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mungkin ini adalah petunjuk dari-Nya bahwa lelaki yang aku harapkan dan nantikan itu tidak baik untukku."

~Alfina Reyva Alfarizi~

Happy Reading

******


Keesokan harinya

Setelah kedatangan Gus Azhar kemarin membuat Alfina dilema. Ia hanya diberi waktu lima hari untuk memberikan jawaban, waktu yang cukup singkat untuk meyakinkan diri menjadi seorang pendamping hidup.

Tapi Alfina memanfaatkan waktu itu untuk belajar salat istikharah, meminta petunjuk kepada Allah atas jawaban yang harus ia berikan pada Gus Azhar nantinya. Seperti yang pernah ia pelajari di pesantren. Alfina memang tidak betah berada di pesantren, tapi perlahan ia mulai nyaman sehingga ilmu-ilmu yang telah dipelajarinya tidak sia-sia.

Hari ini Alfina ingin pergi jalan-jalan sebelum dirinya akan pulang ke pesantren esok hari. Alfina mengajak Zainab untuk pergi bersamanya ke taman yang penuh kenangan (Urfav), kenangan dirinya bersama Rizki, entah kenapa ia sangat ingin mengunjungi taman itu. Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Zainab datang dengan mobil hitam BMW-nya.

"Wah, sahabat gue jadi ukhti." ucap Zainab ketika melihat Alfina memasuki mobilnya dengan outfit baju berwana hitam lalu dipadukan dengan celana kulot warna coklat dan hijab pashmina berwarna hitam.

"Udah gak usah ngejek, berangkat aja."

Alfina dan Zainab sudah sampai di taman Urfav setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit. Keduanya tidak langsung masuk ke dalam taman. Langkah kaki Alfina terasa berat untuk melangkah memasuki taman. Matanya berkaca-kaca, jantungnya berdegup dengan kencang, perasaannya campur aduk, sedih, bahagia, dan kecewa.

Zainab yang melihat sahabatnya hanya berdiam diri saja mengerutkan alisnya. Bingung melihat sahabatnya yang tiba-tiba ingin menangis. Lalu matanya mengikuti arah pandang Alfina. Seketika Zainab membulatkan matanya.

"Fin, kita ke tempat lain aja, ya?" ucap Zainab mengerti dengan keadaan sahabatnya.

"Nab, laki-laki itu bukan Rizki, kan?" Alfina tak menggubris ajakan Zainab. Dia ingin meyakinkan bahwa yang ia lihat adalah salah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gus Untuk Alfina [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang