بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
»»--⍟--««
Happy Reading
»»--⍟--««♪
♪
♪Follow instagram
@storybuahfirr
@firarevvTik Tok
@alfirarevv
@tagonjreng****
"Saya hanya manusia biasa yang tidak perlu kalian specialkan kedatangannya."
~Fakhri Azhar Al-Abbad~
****
"Kenapa Umma kasih nama Gus, aneh dengernya."
"Namanya bukan Gus, Alfinaaa." Arisa menjitak pelan kening Alfina karena gemas.
"Terus apa?"
"Namanya Gus Azhar."
"Nah itu ada Gusnya berarti namanya Gus. Aneh."
"Astaghfirullah Ya Allah, sabarkanlah hamba." Arisa mengelus dadanya sabar.
"Nama aslinya Fakhri Azhar Al-Abbad. Enggak ada Gusnya." lanjut Arisa.
Alfina ber-oh pelan lalu mengangguk. "Terus kenapa pada manggil Gus? Perasaan enggak ada kata Agus di nama Fakhri."
Arisa tersenyum kecut. It's okay, sabar. Alfina ini santri baru, dunia sebelumnya bukan dunia pesantren. Jadi wajar jika dia bertanya seperti itu. "Denger, ya. Gus Azhar itu anaknya Umma dan Abah. Umma dan Abah kan pemilik pesantren ini, secara berarti mereka adalah kiai dan nyai. Sebutan 'Gus' dipake untuk anak seoarang kiai. Gus itu terbagi menjadi dua; gus nasab dan gus nasib. Gus nasab untuk orang yang memiliki nasab dari para kiai, contohnya Gus Azhar, beliau gus nasab karena ayahnya seorang kiai, dan Gus itu untuk panggilan laki-laki sedangkan perempuan dipanggilnya Ning. Nah, kalo gus nasib dipake untuk orang yang paham akan agama, gus nasib tidak terlahir dari anak seorang kiai tapi bisa disebut Gus karena dia itu paham sekali akan agama. Paham?"
Alfina masih mencerna ucapan Arisa lalu sepersekian detik kemudian ia menggeleng. Membuat Arisa semakin jengkel. "Ya udah, pokoknya kamu sebut aja Gus kalo lagi bicara sama Gus Azhar. Biar lebih sopan." Alfina mengangguk saja, walaupun sebenarnya ia masih tak paham.
"Emang, Gus Azhar itu yang mana orangnya?" tanya Alfina.
Arisa memukul keningnya sendiri. "Kan Gus Azhar masih di Mesir, tiga hari lagi mau pulang ke sini, makanya para santri mau menyambut kedatangan Gus."
Alfina membulatkan mulutnya. "Lagi apa Gus Azhar di Mesir?"
"Beliau kuliah di Universitas Al Azhar, Kairo Mesir."
Lagi dan lagi Alfina membulatkan mulutnya. "Sudah, tidak ada yang ingin ditanyakan lagi?" tanya Arisa.
Alfina menggeleng, sudah cukup. "Ya udah, sekarang aku mau ke kantin. Kamu mau ikut?"
"Enggak, gue mau di sini aja."
Arisa mengangguk lalu bangkit dari duduknya dan berlalu pergi meninggalkan Alfina.
![](https://img.wattpad.com/cover/336030237-288-k420276.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Untuk Alfina [On Going]
Ficção AdolescenteFOLLOW SEBELUM BACAA!!! Kepolosan Alfina dalam hal agama tak membuat seorang gus tidak tertarik. ♬♬♬ Alfina dipaksa masuk pesantren oleh Ayahnya karena ketahuan memiliki hubungan dengan lelaki. Hari-harinya ia lalui dengan berat hati di pesantre...