9. Kepolosan Alfina.

109 4 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
»»——⍟——««
Happy Reading
»»——⍟——««



Follow instagram
@storybuahfirr
@firarevv

Follow Tik tok
@tagonjreng
@alfirarevv

⚠️HATI-HATI TYPO BERTEBARAN DI MANA-MANA⚠️

⚠️HATI-HATI TYPO BERTEBARAN DI MANA-MANA⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

"Perempuan ini." lirih Azhar dalam hati.

"Nah ini nih, cowok yang enggak punya rasa bertanggung jawab!" sontak Azhar langsung menutup matanya kala mendengar suara tinggi dari perempuan di hadapannya.

"Astaghfirullah, jaga ucapan kamu, Fin. Enggak sopan tahu sama Gus sendiri." ucap Fatimah sambil memegang pundak Alfina. Ya, perempuan yang berada di hadapan Azhar adalah Alfina.

"Saya benar-benar minta maaf, saya sedang terburu-buru jadi saya tidak sempat membantu kamu." ucap Azhar dengan pandangan yang lurus—tidak menatap perempuan di hadapannya.

"Ya berarti lo bukan cowok yang bertanggung jawab!"

"Alfina! Enggak baik ngomong gitu sama Gus Azhar." tegur Arisa.

"Namanya Alfina?" batin Azhar dalam hati.

"Harus dengan cara apa supaya saya bertanggung jawab kepadamu?"

"Ya dengan cara harusnya lo tadi bantuin gue bangkit kek, atau obatin luka tangan gue." ucap Alfina sambil menunjukkan tangannya yang terbalut perban dengan sedikit bercak warna merah pada perban itu.

"Kita bukan mahram,"

"Ck, banyak alesan. Bilang aja enggak mau nolong!" elak Alfina.

"Kita beneran bukan mahram Alfina,"

"Tinggal dimahramin, apa susahnya?" sontak perkataan Alfina membuat Azhar membulatkan matanya tak percaya. Bukan Azhar saja, Fatimah dan Arisa yang mendengar pun membulatkan matanya tak percaya.

"Memangnya kamu mau jadi mahram saya?" tanya Azhar.

"Ini ada apa, kenapa ribut-ribut. Kedengeran sampe ruang tamu." Khadijah datang bersama Firdaus, membuat Alfina yang hendak menjawab pertanyaan Azhar terpotong.

"Eh, ada Alfina, Fatimah, sama Arisa. Ada perlu apa ke sini?" tanya Khadijah ketika menyadari kehadiran Alfina dan dua temannya.

Gus Untuk Alfina [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang