Bagian 3 : Slave

3.3K 151 8
                                    

Don't forget to leave your comment and vote 👋

"Aku pulang."

Saat membuka pintu utama, Winter langsung melihat sosok Jaemin sedang berdiri di pojok ruangan dengan tubuh bersandar ke dinding dan tangan bersedekap dada.

Tatapan tajam pemuda itu mengarah langsung pada Winter. Namun Winter tak mau ambil pusing. Winter bahkan masuk begitu saja ke dalam Mansion tanpa menghiraukan keberadaan Jaemin yang masih menatapnya sengit.

"Dari mana saja kau!. Kenapa pulang telat?." Jaemin bertanya sambil melirik jam di pergelangan tangan.

" Jaemin bertanya sambil melirik jam di pergelangan tangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukan urusanmu." Jawab Winter sedikit ketus.

Jaemin berjalan mendekat. Dia berhenti tepat di hadapan Winter dan mencondongkan tubuhnya ke wajah gadis itu.

"Kau sudah lupa dengan perjanjian kita, hm?. Kau sekarang budakku dan aku berhak tau ke mana dan apa saja yang kau lakukan Kim Minjeong!."

Winter menghela napas lelah melihat Jaemin mulai tersulut emosi.

"Aku tadi jalan ke mall bersama teman-temanku, kau puas?." jawab Winter sekenanya lalu kembali melanjutkan langkahnya. Namun Jaemin yang tak suka diabaikan tanpa basa-basi langsung menarik lengan gadis itu dan menyeretnya ke lantai atas.

"Hey, lepaskan Jaemin! Tanganku sakit." Winter terus berontak, tapi percuma. Tenaga Winter sangat tidak sebanding dengan Jaemin.

***

Jaemin membuka pintu kamar kemudian mendorong paksa Winter masuk ke dalamnya.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau membawaku ke kamarmu?." Seru Winter sambil memegang erat kancing seragamnya. "Jaemin, aku mohon jangan lakukan hal yang tidak-tidak. Aku bersumpah akan melaporkan perbuatan bejatmu ini pada paman Jaehyun kalau kau sampai berani menyakitiku."

"Kau bicara apa, huh?" Jaemin bingung melihat tingkah aneh gadis itu.

"Kau... kau berniat menjadikan aku korban pelecehanmu kan?."

Jaemin tertawa hambar mendengar tuduhan yang dilayangkan Winter padanya.

"Hey nona manja, asal kau tau saja aku sama sekali tidak bernafsu padamu. Lagipula..." Jaemin menggantungkan ucapannya. Mata cokelatnya menelusuri tubuh Winter dari ujung kepala hingga ujung kaki. "—Tubuhmu juga sama sekali tidak menarik bagiku. Jadi, buang jauh-jauh pikiran kotormu yang beranggapan kalau aku menarikmu ke sini karena ingin melecehkanmu!."

Jaemin beralih menyodorkan sebuah alat pembersih di hadapan Winter.

"Sekarang kau rapikan kamar ini. Ku beri waktu selama sejam untuk membereskan semuanya dan jangan sembarang menyentuh barang-barang milikku."

"Tunggu, maksudmu sekarang aku juga harus jadi pelayan pribadimu?." Dengan polosnya Winter kembali bertanya pada pemuda itu.

"Apa kau amnesia?. Kau sudah lupa perjanjian kita, huh?."

The Adorable Step-Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang