Bagian 16 : Falling To Pieces

1.4K 110 25
                                    

Don't forget to leave your comment and vote 👋

Sepulang sekolah Winter dikejutkan dengan banyaknya orang yang berlalu lalang masuk ke dalam Mansion, sibuk membawa beberapa buket bunga dan berbagai peralatan dekorasi pesta lainnya. Winter mengernyit bingung, karena sebelumnya ia tidak pernah mendengar akan ada sebuah pesta di tempat itu. Ia juga bertanya-tanya dalam hati, pesta seperti apa yang akan dibuat paman Jaehyun hingga hampir seluruh ruangan di Mansion keluarga Jung, kini disulap menjadi ruangan yang sangat indah bak taman bunga yang elegan, namun juga terlihat sangat mewah di waktu yang sama.

Saat masih sibuk berpikir, lamunan Winter buyar ketika merasakan sebuah tangan menepuk pundaknya pelan.

"Honey, kenapa di jam ini kau sudah pulang? Kau sedang tidak sakit kan? apa kau baik-baik saja?." tanya Chaeyoung dengan wajah cemas sambil mengarahkan tangannya memegang dahi putrinya.

"Don't worry, mom. I'm okay." Winter bergerak melepas tangan ibunya pelan-pelan. "Hari ini aku sedang tidak ada latihan cheers makanya aku pulang cepat. Oh ya, kenapa di sini ramai sekali?."

"Ahh... Maafkan ibu Minjeong-ah, tadi kami lupa memberitahumu tentang berita baik ini." Chaeyoung tiba-tiba teringat sesuatu.

"Berita baik? Apa ada hubungannya dengan semua keanehan di sini?." Tanya Winter sambil mengarahkan jarinya menunjuk sekeliling ruangan yang setengahnya telah didekorasi.

"Yes, of course." Jawab Chaeyoung membenarkan. "Jaemin sudah menyetujui rencana pertunangannya dengan Lia. Jadi ayah Jaehyun langsung memutuskan untuk melaksanakan acara resminya malam ini juga."

Chaeyeong tampak antusias menjelaskan duduk perkara yang membuat putrinya penasaran. Sementara Winter sibuk mencerna kembali pembicaraan mereka, berharap telinganya telah salah menangkap kalimat yang baru saja dilontarkan ibunya.

'Jaemin menyetujui pertunangannya dengan Lia? Aku tidak salah dengar kan?' Winter bertanya-tanya dalam hati menolak untuk mempercayainya.

"Ibu, kapan persisnya Jaemin mengatakan kalau dia menyetujui pertunangan itu?."

"Tadi malam." jawab Chaeyoung lugas.

Tadi malam?. Wow, pantas saja Winter tidak tahu apa-apa soal pertunangan itu. Semalam ia bersama teman-temannya sibuk menghadiri acara konser band favorit mereka hingga pulang nyaris lewat tengah malam. Sedangkan pagi tadi Winter juga terburu-buru ke sekolah karena bangun terlambat, dan tidak sempat bertemu keluarganya saat sarapan, sehingga ia pun melewatkan berita sepenting itu.

"Semalam sikap kakakmu memang sedikit aneh. Saat kami sedang makan malam, tiba tiba saja dia pergi entah kemana. Dan setelah kembali ke rumah, Jaemin langsung menemui ayahmu di ruang kerjanya lalu mengatakan keinginannya untuk segera meresmikan pertunangannya dengan Lia Chou."

Winter bagai tersambar petir di siang hari setelah mendengar penjelasan ibunya.

"Awalnya ibu dan ayah Jaehyun juga sempat bingung, mengingat Jaemin dari awal sepertinya tidak terlalu menginginkan pertunangan itu. Tapi, bukankah ini berita baik?. Kalau Jaemin sudah setuju, itu menandakan kalau dia juga sudah siap melangkah ke jenjang yang lebih serius dengan Lia, bukan?. Jadi kami—dan juga kedua orang tua Lia sudah sepakat untuk segera menggelar pesta pertunangan mereka hari ini, sebelum Jaemin atau Lia berubah pikiran lagi."

"Tapi bu, kenapa bisa secepat itu?. Bukannya Jaemin dan Lia baru saja bertemu? kurasa mereka masih butuh banyak waktu untuk saling mengenal satu sama lain."

Chaeyoung tersenyum lebar mendengar pertanyaan putrinya.

"Ayah Jaehyun bilang, semakin cepat acara pertunangan diadakan, itu justru bisa membantu Jaemin untuk cepat mengakrabkan diri dan beradaptasi dengan Lia beserta keluarganya."

The Adorable Step-Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang