Bagian 19 : Consequences

1.3K 117 7
                                    

Don't forget to leave your comment and vote 👋

"Wow, it's a nice shoot." puji Lee Jeno sambil mengulurkan tangannya pada Winter, mengajak gadis itu ber-high five.

"Yeay, aku juga tidak menyangka bisa melakukannya. Aku ingat, dulu aku dan Ningning sering menertawakan Karina karena kami pikir permainan seperti ini sangat kekanak-kanakan."

"Hm, wajar saja Karina menyukai permainan ini. Dia ahli dalam bidang basket bukan?."

"Ya. Dia kapten tim basket putri di sekolah kami."

Winter tidak menyangka, ide bermain di game center yang disarankan Lee Jeno ternyata cukup menyenangkan. Mereka mencoba berbagai macam permainan mulai dari game tembakan, mobil balap, bola basket, hingga dance revolution yang berhasil membuat Winter tertawa terpingkal-pingkal—melihat Jeno yang selalu gagal menirukan tarian-tarian simulasi dalam arcade games.

 Mereka mencoba berbagai macam permainan mulai dari game tembakan, mobil balap, bola basket, hingga dance revolution yang berhasil membuat Winter tertawa terpingkal-pingkal—melihat Jeno yang selalu gagal menirukan tarian-tarian simulasi dalam arca...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Winter tampak sangat bersemangat. Dia bahkan tidak terlihat seperti gadis yang baru saja mengalami putus cinta. Winter dan Jeno terus bersenang-senang hingga tidak ada lagi kecanggungan di antara keduanya. Tak jarang mereka juga akan saling melemparkan senyuman jika tak sengaja netra mereka saling bertemu.

Setelah koin habis, mereka lanjut berkeliling mall sambil melontarkan candaan satu sama lain. Saat melewati booth photobox Jeno tanpa izin langsung menarik tangan gadis itu masuk ke dalamnya. Winter yang semula bingung dengan maksud Jeno, hanya menurut saja ketika lelaki itu menyuruhnya tersenyum, cemberut, marah... Yeah, mereka mengambil foto beberapa kali dengan berbagai macam pose lucu dan konyol.

Setelah sesi foto selesai, Jeno kemudian mengambil foto yang tercetak di luar bilik box lalu menunjukannya pada Winter.

"Lucu kan?."

Winter tak tahan untuk tidak tersenyum. Ini pengalaman pertamanya memasuki bilik photo box yang menurutnya cukup unik. Foto-foto yang dihasilkannya pun juga sangat lucu dan artistik. Well, benar-benar jauh melebihi ekspektasi.

"Aku akan menyimpan yang satu ini sebagai kenang-kenangan."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Adorable Step-Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang