........
''kan aku udah bilang pah!! serahin aja anak itu ke panti asuhan! gaada yang mau ngrus dia!''
''aku! yang akan ngurus biu! mau bagaimana pun anak itu, dia tetap anak kamu!! anak kita! tega kamu buang anak kamu sendiri? hah!!''
''pah!! anak kita bukan cuma dia!!''
keributan dari sepasang suami istri tersebut sudah sering terjadi, namun seperti biasa..seisi rumah hanya diam..tak ada yang berani melerai.
pertengkarangan semacam ini sudah biasa terjadi, akar perdebatannya masih itu-itu saja.. sang istri yang tak menginginkan kehadiran anak bungsu mereka, sedangkan sang suami yang kekeh mempertahankan sang anak.
sedangkan anak yang dimaksud sudah berdiri mengintip dari dapur , sang anak hanya diam raut wajahnya memancarkan kesedihan setiap melihat kedua orang tuanya bertengkar.
belum selesai lagi pertengkaran itu , biu melihat papanya jalan menghampirinya ke dapur.
papanya tersenyum lalu berlutut dihadapan biu menyamakan tinggi mereka.
''biu jalan-jalan yok? sama papa..''
biu menggeleng menolak ajakan sang ayah yang mencoba merayu nya.
''hmmm, jalan-jalan kebelakang aja yah? papa pengen main sama biu''
mau tak mau biu ikut karna tangannya yang sudah digandeng sang ayah..
sesampainya dibelakang rumah tempat biasa biu bermain, sang ayah mencoba mengajaknya mengobrol.
''karna biu naik kelas, biu mau minta apa sama papa ?''
biu diam tak menjawab..
''biu? biu mau minta apa sayang?''
setelah menyadarkan sang anak dari lamunannya, dengan sabar ia menunggu anaknya yang masih menulis sesuatu..
setelah selesai menulis biu menyodorkan bukunya memperlihatkan apa yang dia tulis ke sang ayah.
''pa.. biu mau tinggal di panti aja yah..ini biu yang minta, biu mau banyak temen..biu juga gak mau terlalu lama menyusahkan papa sama tante''
sang ayah yang membaca itu sungguh dibuat terpukul, melihat anaknya yang memilih mengalah untuk pergi. ia tau anaknya tak ingin melihat dirinya slalu bertengkar dengan sang istri.
setelah membaca itu ia terisak, menangis dengan menunduk.
melihat papanya yang menangis, biu mengusap pipi papanya lembut, tak lama ia kembali menyodorkan bukunya kembali.
''pa..biu sayang sama papa, biu juga sayang ke kakak-kakak biu..sekarang biu udah gede, biu bisa ngurus diri biu sendiri..biu udah diajarin banyak sama ibuk..biu gak mau merusak rumah tangga papa''
''biu hiks..maafin papa..maaf kamu harus terlahir di keluarga ini..harusnya kamu anak yang terlahir bahagia..maafin papa..''
biu tersenyum dengan menggelengkan kepalanya mendengar perkataan papanya.. dengan menggerakkan tanggannya, biu berbicara pada papanya dengan bahasa isyarat.
''gak pa..jangan ngomong gitu! papa yang terbaik..makasi udah buat biu ada didunia ini, biu senang bisa terlahir ke dunia dan punya papa yang hebat..biar biu yang keluar dari rumah ini, anggap saja balas budi biu ke papa karna udah jadi papa yang baik buat biu''
''biu bisa mengurus diri biu sendiri pa..papa gak usah khawatir..papa jangan berantem-berantem lagi yah?..kakak butuh papa sama tante jadi jangan pisah, biu sedih kalau papa pisah sama tante hanya karna biu''
![](https://img.wattpad.com/cover/330642889-288-k724577.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙗𝙞𝙪 𝙨𝙩𝙤𝙧𝙮 𝙛𝙤𝙧 𝙫𝙚𝙜𝙖𝙨
Non-Fiction⚠BxB⚠ ⚠18+⚠ #mpreg homophobia jauh-jauh! ini bukan target pasar kalian² . mungkin ceriatanya bakal banyak flashback,aku beraniin buat cerita ini,smoga bakal ada waktu buat cepet atau sering up.