Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...-----------------------------------------
LELAKI ANEHCuaca yang cerah pada pagi hari membuat Manda berencana untuk melakukan pengecekkan lokasi untuk pembukaan cabang butiknya di kota ini.
Dengan tanktop berwarna hitam di lapisi dengan blazer warna senada serta jeans berwarna putih, membuat penampilan Manda terlihat seperti wanita-wanita bussines women. Apalagi heels berwarna hitam miliknya membuat badannya yang tinggi menjadi terlihat semakin menjulang.
Ketukan yang berasal dari heels Manda membuat sang nenek yang sedang duduk di ruang keluarga memusatkan matanya ke arah sang cucu.
"Mau kemana? Rapi banget."
"Aku mau keluar bentar ya, nek. Mau cek lokasi buat pembukaan cabang butik aku di sini."
Jawaban Manda itu sontak membuat nenek Mira terkejut. "Loh? Jadi toh? Nenek kira gak jadi."
"Jadi dong. Makanya aku hari ini mau cek lokasinya. Kalau lokasinya cocok dan strategis ya aku langsung deal aja" ucap Manda.
"Yaudah, hati-hati" sahut nenek Mira.
"Aku pergi dulu, nek" pamit Manda dan langsung melangkahkan kakinya keluar rumah menuju mobil kesayangannya.
*****
Manda patut berbangga diri, karena lokasi untuk pembukaan cabang butiknya di kota ini berhasil mencapai kesepakatan antara dirinya dan juga pemilik tanah. Meski harus merogoh kocek yang lumayan besar, bagi Manda itu tak masalah. Bukannya untuk mencapai sesuatu itu harus ada yang di korbankan? Seperti uang contohnya.
Sehabis dari pengecekan lokasi, Manda memutuskan untuk pergi ke sebuah tempat makan. Apalagi jam sekarang sudah menunjukkan pukul 12:00 wib siang. Rasa lapar pun sudah menyerang Manda sedari tadi.
Manda memberhentikan mobilnya di sebuah restoran padang yang biasanya selalu menjadi tempat langganannya ketika dia berada di kampung halaman kakek dan neneknya ini.
Manda sedikit mengernyit heran karena melihat banyak mobil patwal dan mobil dinas terparkir di restoran padang ini. Namun, Manda hanya mengendikkan bahunya acuh dan bergegas turun dari dalam mobilnya.
Ketika masuk ke dalam, perhatian Manda langsung terfokus pada salah satu meja yang terdapat banyak orang yang berpakaian dinas yang sedang bersenda gurau. Ada satu orang yang begitu mencolok di mata Manda.
Manda yakin jika orang yang terlihat berbeda itu adalah bos atau pimpinan dari orang-orang tersebut. Mengapa Manda bisa berpikiran jika itu adalah bos atau pimpinan dari orang-orang tersebut? Manda bisa melihat jika orang-orang itu terlihat begitu segan dan menghormati orang yang berada di tengah-tengah mereka.
"Mba?"
Manda yang mendengar itu langsung tersadar jika dia sedari tadi terlalu fokus menatap segerombolan orang yang memakai pakaian dinas tersebut.
"Maaf, mba. Saya pesan satu porsi lengkap ya."
"Mau makan disini atau di bungkus, mba?"
"Makan di sini ya, mba."
"Kalau begitu silahkan duduk dulu, mba. Nanti makanannya saya antar ke meja mba."
Manda pun langsung memilih salah satu meja yang sedikit jauh dari segerombolan orang yang tadi di lihatnya.
Tak menunggu waktu yang lama, makanan milik Manda pun akhirnya sudah tersedia di atas mejanya. Manda yang sudah sangat kelaparan itu langsung menyantap makanannya.
Di saat Manda sedang fokus menyantap makannya, tiba-tiba saja kursi di depannya seperti di tarik oleh seseorang. Manda pun sontak mendongakkan wajahnya keatas guna melihat orang tersebut. Mata Manda seketika melotot ketika melihat orang yang duduk di depannya.
"Loh? Bapak?" kaget Manda.
"Hai? Kita bertemu lagi" sapa lelaki itu.
"Kok bisa di sini?" tanya Manda.
"Jelas bisa. Saya baru saja selesai makan di sana" jawab lelaki tersebut sambil menunjuk meja yang terdapat segerombolan orang tadi. Namun, sekarang meja itu sudah terlihat kosong.
"Bapak yang tadi makan sama orang-orang yang berpakaian dinas itu?" tanya Manda.
"Iya. Saya tadi duduk di sana" jawab lelaki tersebut yang membuat Manda menganggukan kepalanya.
"Kamu tau? Ini adalah pertemuan ketiga kita. Dan saya sama sekali belum mengetahui nama kamu. Boleh saya tau nama kamu?" tanya lelaki itu.
"Boleh. Nama saya Amanda Putri Hartono. Panggil aja Manda" ucap Manda sambil mengulurkan tangannya.
"Saya Adimas Bagus Prasetyo. Panggil saja Dimas" sahutnya sambil membalas uluran tangan Manda.
Lelaki yang bernama Dimas itu menatap Manda dengan tatapan yang intens, sehingga membuat Manda merasa sedikit aneh dan kemudian melepaskan tangannya.
Tak lama, datang seorang laki-laki berpakaian hitam menghampiri lelaki yang bernama Dimas tersebut.
"Maaf, Pak mengganggu. Bapak sehabis ini ada kunjungan ke kantor DPRD."
"Kamu tunggu di luar, saya sebentar lagi akan ke mobil."
"Sepertinya saya harus segera pergi, Manda. Dan saya harap kita benar-benar bisa berjodoh" ucap Dimas dan langsung pergi meninggalkan Manda yang menatapnya bingung.
"Aneh banget jadi orang. Eh, tapi laki-laki itu tadi bilang si Dimas-Dimas itu ada kunjungan ke kantor DPRD? Emang dia kerjanya apa sih? Kok gue jadi penasaran gini" gumam Manda dan dia bisa melihat jika karyawan di restoran padang ini tengah tersenyum ramah kepada lelaki tadi.
-bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS BUPATI (END) || SUDAH TERBIT
RomanceOpen Pre-Order novel "MAS BUPATI" dari tanggal 22 September 2023-1 Oktober 2023 💖 Niat awal berlibur singkat ke kampung halaman sang kakek dan juga neneknya, membuat Amanda Putri Hartono harus tinggal lebih lama di sana karena paksaan dari pasangan...