PART 8

38.2K 3.4K 29
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

-------------------------------------
PERTOLONGAN MANDA

Pagi ini Manda di buat panik karena kedatangan seseorang yang secara tiba-tiba kini sudah berada di depan rumah kakek dan neneknya. Orang itu tak lain adalah Dimas. Entah apa tujuan lelaki tersebut mendatangi dirinya pagi-pagi sekali seperti ini. Manda sendiri pun di buat keheranan.

Dengan penampilan yang masih dengan pakaian tidurnya, Manda langsung menemui Dimas di bawah yang ternyata sedang mengobrol bersama kakeknya di luar rumah.

"Ehem!"

Kedua orang yang sedang mengobrol itu pun langsung mengalihkan tatapan mereka ketika mendengar suara deheman dari seseorang.

"Nah, itu Manda. Kalau begitu kakek ke dalam dulu" ucap kakek Haris.

"Iya, kek" sahut Dimas dengan tersenyum.

Setelah tak melihat keberadaan kakeknya, Manda langsung melipat kedua tangannya di dada sambil menatap lelaki yang ternyata sudah rapi dengan pakaian kerjanya dengan tatapan menyelidik. "Kok pagi-pagi mas udah di sini?"

Fyi, sejak kemaren Manda mengubah panggilannya kepada Dimas dengan sebutan mas. Dan mereka juga sepakat ketika berbicara satu sama lain menggunakan kata aku-kamu.

"Karena mas pengen ketemu sama kamu" jawab Dimas tersenyum.

"Ketemu aku?" tunjuk Manda pada dirinya sendiri. "Kenapa?" lanjutnya.

"Supaya waktu kerja nanti mas bisa fokus" jawab Dimas.

"Emang kalau gak ketemu aku bisa gak fokus?" heran Manda.

Dimas sontak menganggukan kepalanya. "Ketemu sama kamu itu ibarat kaya mas lagi isi daya handphone. Biar dayanya full gak lemah."

"Gak mempan sama gombalan kaya gitu" cibir Manda.

"Siapa yang lagi gombal? Orang itu kenyataan" sahut Dimas.

"Yayaya terserah mas aja. Lebih baik mas pergi kerja aja sana. Masa orang nomor satu di Tuban ini telat masuk kantor. Berarti sama aja dong mengajarkan yang gak baik buat bawahannya" sindir Manda.

"Ciye, perhatian banget sih kamu. Yaudah, mas berangkat kerja dulu ya. Makasih udah di ingetin" ucap Dimas tersenyum.

Dimas pun mengulurkan tangannya kepada Manda yang membuat gadis tersebut bingung.

Dimas yang melihat wajah bingung Manda pun langsung mengambil tangan gadis itu dan mengarahkan tangannya ke wajah gadis tersebut untuk di cium.

DEG!

"Latihan jadi suami istri dulu. Yang benerannya nanti" kekeh Dimas ketika melihat wajah Manda yang menurutnya sangat menggemaskan apalagi kaku seperti itu.

"Mas berangkat dulu" pamit Dimas dan kemudian melangkah kakinya menuju mobil dinasnya.

Mobil yang di naiki oleh Dimas pun akhirnya berjalan keluar halaman rumah tersebut. Manda langsung memegang dadanya yang sekarang begitu berdebar akibat perlakuan tak terduga dari lelaki yang baru saja pergi tersebut.

"Gue kenapa?" gumam Manda dengan tatapan lurusnya.

*****

Manda saat ini berada di lokasi cabang butiknya. Manda menjadi sedikit bersemangat karena pembangunan cabang butiknya di kota ini sudah berjalan sekitar tiga puluh persen. Manda menjadi tidak sabar untuk segera melakukan grand opening butiknya di kota ini.

Puas melihat perkembangan cabang butiknya, Manda memutuskan untuk pulang ke rumah. Cuaca yang sangat panas membuat Manda menjadi tidak betah untuk berlama-lama berada di luar ruangan.

Manda yang hendak menaiki mobilnya itu seketika mengurungkan niatnya ketika matanya tak sengaja melihat seorang wanita paruh baya dengan seorang lelaki yang sepertinya ingin mencopet tas wanita paruh baya tersebut.

Sebelum aksi pencopetan itu terjadi, Manda dengan cepat berlari menghampiri wanita paruh baya tersebut dan kemudian langsung memeluknya.

"Astaga tante! Aku kangen banget loh sama tante. Tante makin cantik aja."

Laki-laki yang berada di belakang wanita paruh baya tadi pun langsung bergegas pergi karena kedatangan Manda.

Manda sontak melepaskan pelukannya ketika melihat laki-laki tersebut menjauh dari mereka.

"Maaf, kamu siapa?" tanya wanita paruh baya tersebut bingung.

Manda seketika mengalihkan pandangannya kepada wanita di depannya dengan tatapan yang tak enak. "Tante, saya minta maaf ya udah bersikap lancang sama tante tadi. Tadi di belakang tante ada laki-laki yang kayanya mau nyopet tas tante. Kalau tante gak percaya sama saya, tante bisa lihat cctv yang ada di toko belakang ini."

Wanita paruh baya tersebut sontak terkejut ketika mendengar penuturan tersebut. "Astaga! Makasih ya kamu udah nolongin tante. Kalau kamu gak nolongin tante, kayanya tas tante ini bakalan di ambil sama dia. Sekali lagi makasih ya, nak."

"Sama-sama, tante. Kebetulan tadi saya gak sengaja melihat ke arah tante dan laki-laki itu, makanya saya langsung menghampiri tante dan bersikap sok kenal kaya tadi" ucap Manda tersenyum.

"Nama kamu siapa, nak?" tanya wanita paruh baya tersebut.

"Nama saya Manda, tante" jawab Manda sopan.

"Manda, kenalin nama tante, Rosa. Tante beruntung bisa ketemu sama kamu. Kamu cantik dan juga baik" ucap Rosa, wanita paruh baya tadi.

"Ah, tante bisa aja" kekeh Manda. "Tante habis ini mau kemana? Biar saya antar?" tawarnya.

"Tan---"

Tiba-tiba saja datang seorang laki-laki yang tergopoh-gopoh menghampiri wanita paruh baya tersebut. "Bu, Maaf saya lama menjemput. Tadi mobil sempat kebocoran ban."

"Ya sudah, tidak papa" sahut tante Rosa.

"Manda, tante sudah di jemput. Terima kasih atas tawaran kamu tadi ya. Dan terima kasih juga atas pertolongan kamu. Tante berharap kita bisa bertemu lagi. Kalau begitu tante permisi dulu" lanjut tante Rosa sambil menatap gadis di depannya tersenyum.

"Sama-sama. Hati-hati, tante" sahut Manda sambil membalas senyuman tersebut.

-bersambung-



MAS BUPATI (END) || SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang