PART 7

42.1K 3.5K 41
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

--------------------------------
UNGKAPAN DIMAS

Seorang laki-laki yang duduk di kursi belakang mobil tak henti-hentinya tersenyum ketika mengingat seorang gadis yang akhir-akhir ini selalu berseliweran di kepalanya. Entah apa yang sudah di perbuat gadis itu sehingga membuat Dimas selalu terbayang akan wajah cantik tersebut. Yeah, laki-laki yang sedari tadi terus tersenyum adalah Adimas Bagus Prasetyo.

Kini, Dimas sedang berada di perjalanan menuju kediaman kakek Haris dan nenek Mira. Tujuan lelaki itu kesana tentu saja untuk menemui gadis yang selalu di pikirkannya itu. Manda, siapa lagi.

Dimas semakin mengembangkan senyumnya ketika mengingat pembicaraannya bersama lelaki paruh baya yang sekarang dia panggil dengan sebutan kakek tersebut.

Flashback On.

Manda yang sudah sangat malu itu pun akhirnya berpamitan untuk pergi ke kamar miliknya dan menyisakan kedua lelaki yang berbeda usia itu di sana.

"Apa benar kata Manda pak Dimas ingin menemui saya?" tanya kakek Haris.

"Jika di luar seperti ini jangan memanggil saya dengan sebutan pak. Saya merasa terlihat sangat tua jika di panggil seperti itu. Pak Haris cukup memanggil saya sama seperti cucu bapak sendiri" kekeh Dimas.

"Tapi---"

"Ini permintaan saya sendiri, Pak" potong Dimas.

"Kalau begitu saya juga punya permintaan. Panggil saya dengan sebutan kakek saja jika di luar seperti ini" ucap kakek Haris.

"Baiklah, kek" sahut Dimas tersenyum.

"Jadi, apa benar nak Dimas ingin menemui kakek?" ulang kakek Haris.

Dimas sontak menganggukkan kepalanya. "Ada yang ingin saya bicarakan kepada kakek."

"Oke, lebih baik kita duduk di halaman belakang biar lebih santai" jeda kakek Haris yang di angguki oleh Dimas.

Sampai di halaman belakang, kakek Haris langsung menatap lelaki di depannya dengan wajah yang serius. "Jadi, apa yang ingin nak Dimas bicarakan kepada kakek?"

"Saya ingin meminta izin kepada kakek untuk mendekati Manda."

Ucapan lelaki di depannya sontak membuat kakek Haris terkejut. "Maksud nak Dimas bagaimana?"

"Saya ingin menjalin hubungan yang lebih dekat kepada Manda, kek. Saya tau kakek pasti terkejut mendengar ucapan saya ini. Tetapi, saya benar-benar serius untuk mendekati cucu kakek, Manda" jelas Dimas.

Kakek Haris yang mengerti maksud Dimas pun mengangguk-anggukan kepalanya. "Jika ada laki-laki yang ingin mendekati Manda dengan niat yang baik, kakek tentu akan mengizinkan hal tersebut. Tapi semua tergantung kepada Manda. Jika Manda mengizinkan nak Dimas untuk mendekatinya, maka kakek juga pasti akan mendukung keputusan cucu kakek tersebut. Jadi, kakek harap kamu bisa membicarakan ini kepada Manda secara langsung, karena Manda lah yang berhak menentukan izin tersebut."

"Baik, saya akan membicarakan ini kepada Manda secepatnya. Bila perlu, saya besok akan datang kembali ke sini" ucap Dimas.

MAS BUPATI (END) || SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang