Seokjin pura-pura pingsan lebih tepatnya, sialan tangannya pegal di ikat sekencang mungkin ke belakang. Entah sudah berapa lama dengan posisi tersebut, yang jelas Seokjin mengira hampir dua jam saat ia di culik lalu di angkat ke dalam mobil. Entah dibawa kemana, berniat ke paris kota yang romantis katanya, Seokjin mencoba peruntungan mencari kerja di kota menara ini.
Tapi siala ia malah di jebak, mungkin saja ia akan dibunuh lalu organ dalam nya di jual, membayangkan nya saja membuat Seokjin ingin menangis . Tidak ada cela untuk kabur, harusnya Seokjin sudah waspada saat panggilan interview tidak ada gedung di alamat yang diberikan hanyalah gang sempit yang kotor dan seseorang membekap mulut Seokjin.
"Udah semua disana?" Seokjin mendengar suara dari depan sepertinya yang mengendarai mobil ini.
"Udah ada 5 orang, tinggal ini dibawa ke master"
Habis sudah, master ini mungkin yang akan menjual organ dalamnya, walaupun Seokjin hidup sebatangkara setidaknya ia ingin hidup lebih lama memakan makanan enak yang belum pernah ia cicipi di dunia ini.
Kalau memang ini akhir hidup Seokjin, setidaknya sebelum pergi kesini ia sudah makan dan ia tetap tampan.
Mobil ini kembali berjalan dari mula Seokjin sadar sekitar 15 menit mobil berhenti, Seokjin kembali pasrah saat di angkat seperti karung tidak manusiawi tapi di dudukkan di kursi kayu, pikir Seokjin.
Saat lelaki yang menculiknya ini lengah ingin memindahkan ikatan tangan Seokjin ke kursi, Seokjin menendangnya,
"anjing" Seokjin dengan cepat melepaskan penutup matanya, rencananya pasti berlari tapi kakinya lemas.
'Holyshit' Bagaimana ia bisa di rumah megah ini, seperti castle dengan nuansa megah, bahkan sepatu lusuhnya saja sepeeti tidak pantas terinjak disini.
"duduk!" Sudah hilang kesempatan Seokjin lari, ia meringis kala lelaki berotot tadi memaksa nya duduk, tidak hanya dia ada lima orang termasuk Seokjin sama keadaannya diikat dan di tutup matanya.
Apa Seokjin akan ditumbalkan ke pemujaan setan? Oke Seokjin lebih memilih pemikiran pertama ia dibunuh ketimbang melakukan hal-hal aneh.
"penganggu kecil?"
"M-maaf master, ada sedikit gangguan tadi"
Seokjin melihat diatas anak tangga, seseorang turun yang di sebut master. Orang itu mempunyai wajah dingin, tegas, Seokjin bertaruh ia yang mempunyai semua ini, tatto nya membuat siapa saja yang melihatnya pasti bergidik ngeri.
"Aku mau yang itu, bawa dia ke kolam renangku"
"T-tapi master, tidak ingin melihat yang lain dulu?"
"Tidak tertarik" Jungkook melewati Seokjin dan orang-orang disana, menuju sisi rumah yang lain. Seokjin mengulum bibirnya apa yang harus ia lakukan sekarang.
"Menurut lah, master tidak suka dibantah" Seokjin masih tidak mengerti ia dibawa ke kamar mandi, tidak hanya bagian tadi yang megah kamar mandi nya juga megah, Seokjin pasti akan mandi dua jam jika kaamr mandinya seperti ini.
Kiranya Seokjin ia berganti sendiri, tapi ia dibantu untungnya oleh seorang lelaki tapi sama saja sebenarnya malu, tapi Seokjin lebih takut kedepannya.
Ia ingin protes tapi tatapan seram dari salah satu orang yang membantu nya memakai pakaian mendelik, mengisyaratkan Seokjin untuk tetap menurut.
Seokjin memakai kaus tipis berwarna putih, lalu celana super pendek dan lagi — kaus kaki panjang.
Untuk apa ini semua, apakah para setan suka dengan yang begini?
Seokjin dibawa ke sisi barat, suara gemercik air semakin jelas ditelinganya.
Seokjin menganga melihat kolam renang yang luas sekali dan –
"Master Jeon, sudah siap"
Apa ini ritual berkaitan air ?
Jungkook yang sedang di kolam renang, menyibakkan rambutnya ia sampai di tepi kolam renang berenang dari tepi ke tepi.
Jungkook mengisyaratkan pengawal tadi untuk pergi setelah membawa Seokjin dekat dengannya.
"Nama"
"Err Kim Seokjin"
Seokjin tidak fokus, melihat tatto sekujur tubuh Jungkook yang basah atau lengan yang berotot penuh atau wajah Jungkook yang basah.
"AP — "
Belum melanjutkan perkataannya, Jungkook menarik Seokjin ke dalam kolam renang bergabung bersamanya, ya untungnya Seokjin bisa berenang.
Tapi celana ketat sialan menjadikannya susah bergerak, mau tidak mau Seokjin harus berpegangan di bahu Jungkook dan Jungkook mengeratkan lengannya di sekitar pinggang Seokjin.
"kenapa, gak bisa berenang?"
"celananya"
"lepas"
"gila"
Jungkook tertawa, kali ini tawanannya lucu sekali, tampan lagi, manis. Jungkook melabuhkan kecupannya yang pertama saat bibir Seokjin mengkilap terkena air.
"Ngggh" Seokjin berniat melepaskan tapi dipikir ia akan tenggelam jika ia melepaskan pegangannya.
Jungkook semakin menghabisi bibir Seokjin lebih ganas, tangannya dengan mudah menangkup bokong Seokjin dibawah sana.
Dengan sekali hentakan celana Seokjin sudah mengapung, sengaja Jungkook buang jauh-jauh.
Ini jelas salah, Seokjin menggeleng tapi Jungkook tidak semudah itu dilawan.
"J-jangan" Seokjin hanya merintih saat lehernya ditandai Jungkook, Jungkook dengan gemas mencium puting Seokjin yang terlihat dari luar kaus.
"berani merintah?" Jungkook meremas bongkahan pantat Seokjin, mencari lubang Seokjin direnggangkannya kedua kaki Seokjin dengan mudah karena didalam air.
Sampai Seokjin klimaks, Jungkook tidak peduli Seokjin yang masih bergetar ia memasukkan kejantanannya, Seokjin kira ia akan selesai disini tidak –
Jungkook membawanya mereka masih menyatu, keluar dari kolam renang Jungkook menyuruh Seokjin berpegangan pada kursi santai, tangannya menyangga tubuhnya sedangkan Jungkook memasukkan kejantanannya dari belakang.
Seokjin dibuat klimaks berkali-kali, entah berapa kali mendesah dan kalimat cabul yang ia keluarkan menyebut master, hanya itu yang ia lakukan.
end.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
