Taejin, 🔞, sakit, vibrator;
Kali ini apalagi yang dilakukan Seokjin, apa mengecat warna rambutnya kembali menjadi ungu, Taehyung akui sih Seokjin lebih err cantik? Yah walaupun hanya sehari, karena hei anak putih abu‐abu tidak boleh mewarnai rambut bukan.
"Taehyung liat aku lucu kan" Seokjin dengan percaya dirinya menggebrak meja Taehyung sebelum pelajaran dimulai, mencoba mengalihkan atensi Taehyung dari bukunya tapi hanya dilirik saja.
"hm"
Seokjin melompat senang, Taehyung mengakuinya kalau Seokjin memang lucu. Jika Seokjin tau Taehyung sempat memotret Seokjin bersenandung ria di bawah pohon besar sewaktu istirahat dengan rambut ungu-nya, mungkin Seokjin sudah pingsan bahagia.
Taehyung sedikit menaikkan bibirnya mengingat kejadian kemarin, murid pindahan sepertinya yang tidak ingin mencolok tapi mau tidak mau, sosok Taehyung pasti akan terkenal juga di seiring waktu.
Begitupula Seokjin yang langsung mengajak Taehyung berpacaran.
"Kim Taehyung, murid pindahan ipa 2 ayo pacaran, aku lucu, manis, ganteng, bisa masak" penawaran singkat tapi di tolak mentah membuat Seokjin pundung tiga hari.
Tapi ia tidak menyerah.
Taehyung merasakan firasat tidak enak kali ini, padahal tadi ia melihat Seokjin baik-baik saja tapi kenapa sekarang ia tiba -tiba sakit di unit kesehatan sekolah.
Dan si cerewet itu tidak mau diobati jika tidak ada Taehyung disampìngnya, menyusahkan sekali bukan?
Dengan kepentingan agar Seokjin tetap hidup, akal Taehyung meminta sedikit simpati, Taehyung pergi di tengàh pelajaran fisika, hanya untung Seokjin, mungkin kupu-kupu sedang menari di perut Seokjin saat ini.
Taehyung tidak menemukan siapapun diruangan ini, itu pasti Seokjin gundukan selimut di paling ujung.
Taehyung menutup tirai yang melingkar seperti dirumah sakit, ia tidak suka dengan gosip yang mulai bermunculan disini. Ia tidak suka menjadi pusat perhatian, berbeda dengan Seokjin, kenapa ia suka sekali berbuat ulah.
Taehyung masih enggan berbicara, ia lebih memilih duduk melipat tangannya.
"nggh taehh"
Taehyung dengan cepat membuka selimut yang menutupi tubuh Seokjin, kesakitan?
"apa yang sakit" Seokjin terkejut melihat Taehyung di hadapannya saat ini.
"Ap — "
Perkataan Taehyung terhenti saat mendengar suara getaran seperti ponsel tapi lebih berisik.
Seokjin memejamkan mata kuat-kuat.
"maksud mu apa? Memakai begini di sekolah?"
Taehyung sungguh tidak percaya, mereka memang sudah legal tapi Seokjin cukup berani memakai disekolah dan –
"untuk siapa?"
"untuk Taehyung, siapa lagi?" Seokjin bersuara pelan pelan sekali tapi Taehyung masih bisa mendengar suaranya dengan jelas. Sesuatu bangkit dalam diri Taehyung.
"Pasti ada remot nya"
Seokjin menolak memberikannya ke Taehyung.
"anak nakal"
Taehyung langsung dengan cepat merebut benda pipih di samping tubuh Seokjin.
"Buka"
"Tapi tae"
"Kenapa malu? Kamu aja gak malu pake begini di sekolah, buka sekarang"
Ingin protes tapi benar apa yang dikatakan Taehyung, dengan gemetar karena Taehyung memainkan getarannya dibawah sana dengan remot kecil tadi, Seokjin melepas celana abu-abunya.
Taehyung melihat bokong putih yang gemuk, dan lubang Seokjin yang sudah basah dan kejantanannya yang mulai mengeluarkan pre-cum.
"Ngghh ahh taehh" Seokjin ingin merapatkan kakinya tapi ditahan oleh tangan Taehyung, Taehyung melihat lubang Seokjin yang menelan vibrator yang bergetar dengan kecepatan maksimal.
"kenapa?" Taehyung bertanya dengan nada datar, mencoba tidak mendengar desahan Seokjin yang ditahan.
Tidak bisa ini terlalu cepat, Seokjin ingin bersuara tapi rasanya tercekat di pangkal.
Saat Taehyung tidak mendapat jawaban dengan iseng jarinya menyentil ujung kejantanan Seokjin, cairannya berlomba-lomba keluar terkena dagu Taehyung dan meluber sampai ke ranjang uks.
"enggh s-sebentar taeeh"
"mau buktiin enak pake jari ku apa vibrator"
Taehyung membuka lubang Seokjin menarik vibrator keluar, jarinya kembali masuk bersamaan dengan desahan Seokjin. Jari ketiga membuat Seokjin lemas pasrah membuka kedua kaki selebar-lebarnya untuk Taehyung.
"Nggh aahh"
Tubuh Seokjin sampai gemetar menahan sampai kedua kalinya.
"Ada orang?"
Suara penjaga uks terdengar tidak asing, Seokjin bernafas lega saat Taehyung melepas jarinya dilubang Seokjin. Terasa kosong dilubangnya dan ia jadi tidak klimaks.
Tapi Seokjin salah, sesuatu menerobos lubangnya, kali ini lebih besar daripada jari, ia ingin berteriak sakit tapi sesuatu yang lembut menahan teriakannya, itu bibir Taehyung.
BIBIR TAEHYUNG.
Seokjin bahkan bisa melihat tahi lalat di wajah Taehyung, apa ini pertanda ia menang mendapatkan hati pujaannya.
Menyampingkan hal itu, Seokjin tidak habis fikir kenapa Taehyung melakukan hal gila sekarang, bagaimana jika ia ketahuan. Dengan pelan, Taehyung membiarkan Seokjin beradaptasi dengan kejantanannya. Bergerak mencari posisi nyaman, petugas uks tersebut entah sedang apa yang jelas Taehyung tau ia masih di ruangan yang sama dengan mereka.
"kamu jepit aku, rileks bentar"
Seokjin meringis, kapan lagi sedekat ini dengan Taehyung.
"Sampai kapan gini Tae?"
"Sampe petugas pergi"
"Taehyung dari deket ganteng banget ya"
"Hm"
"Udah sedikit ini aja masih dingin"
Mereka berbisik dengan pelan takut petugas mendengar, saat petugas tersebut kembali pergi untungnya tidak lama, Taehyung memindahkan posisi Seokjin di ranjang dengan apik.
Mengangkat kaki Seokjin setinggi-tingginya.
"main cepet, bahaya kalau ada yang tau"
Seokjin ingin mengatakan sesuatu, tapi mulutnya sudah tersumpal dasi Taehyung.
Dan setelahnya ya you know lah ya....
end.