14

108 14 0
                                    

Haeyoung membuka kasutnya . Sempat di menilik ke arah seluar di lututnya yang mempunyai kekoyakkan kecil .

Pintu dikuak perlahan . Takut didengari oleh orang di dalam . Kepala dijengulkan sedikit ke dalam .

Tiba tiba matanya yang tadi mengecil , kena membulat . Tidak percaya dengan apa yang ada di depan matanya .

" Tak nak masuk ke ?"

Haeyoung meneguk air liurnya saat mendengar suara papanya yang mendatar itu . Dia tersenyum kekok . Wajah Jeongwoo yang duduk berhadapan dengan papanya itu sempat dipandang .

' Kenapa mamat tu boleh ada kat sini ?'

Haeyoung terus melangkah masuk dengan perlahan ke dalam banglo besar itu . Langkahnya sedikit tidak normal itu dilihat tajam oleh mamanya .

" Seluar terkoyak kat lutut tu kenapa ?"

Haeyoung menoleh ke arah mamanya . Dibetulkan sedikit beg sandangnya .

" Ouh , pagi tadi kan Haeyoung lambat , lepas tu Haeyoung terjatuh sebab gelabah " jawab Haeyoung jujur . Wajah papanya tiba tiba tersenyum sinis .

" Kamu lambat ? Lambat sebab apa ? Sebab calling dengan Taehoon ? Ha ?"

Haeyoung terdiam . Taehoon ? Apa ni ?

" Taehoon ? Haeyoung.. tak faham " jawab Haeyoung . Wajah Jeongwoo yang sedia tadi dia bersama tangan disilangkan di badan dipandang sekejap .

" Jeongwoo cakap semalam kamu tolak call dia sebab kamu call dengan Taehoon . Sebab tu kamu lambat ke sekolah kan ? " Tuduh Pengerusi Moon .

Ternganga Haeyoung mendengarnya . Dia terus memandang ke arah Jeongwoo . Baru sahaja mulutnya mahu bersuara , suara papanya lebih cepat memintas .

" Dah berapa kali papa pesan supaya kamu jangan rapat sangat dengan si Taehoon tu ? Ha ? Dulu kamu janji dengan papa yang kamu dah tak nak ada apa apa dengan Taehoon , melainkan hal sekolah . Tapi sekarang ni apa ?

Kamu tahu kan kamu tu tunang Jeongwoo ? Kenapa masih bersikap macam kamu tu milik Taehoon ?!"

Bahu Haeyoung terhinjut sedikit akibat tengkingan daripada papanya . Dia menolak pipinya dari dalam . Wajah ditundukkan .

" Kenapa ? Kamu rasa Jeongwoo yang buat masalah sekarang ? Eh , papa bersyukur sebab tunangkan korang berdua sebab dia yang bagitahu papa pasal ni . Moon Haeyoung , pandang papa bila papa cakap !"

Haeyoung terus mendongakkan kembali wajahnya . Wajah bengis papa dipandangnya .

" Kalau lepas ni papa dapat tahu lagi kamu rapat dengan budak tu , papa tak kan teragak agak untuk minta pengetua kamu buang dia dari sekolah "

Habis itu , terus Pengerusi Moon bersama isterinya berlalu pergi . Haeyoung hanya diam . Jari jemarinya digenggam kuat .

Jeongwoo yang tadi hanya diam duduk , kini bangun . Sempat dia menoleh ke arah figura keluarga tunangnya sebelum berjalan ke arah Haeyoung . Hujung bibirnya naik mengukirkan senyuman sinis .

" Apa masalah kau dengan aku , Jeongwoo ?" Tanya Haeyoung , mendatar . Jeongwoo menjongketkan keningnya .

" Takde pun "

Panas sahaja gegendang telinga gadis itu mendengarnya . Matanya naik bertemu dengan mata serigala milik Jeongwoo .

" Ni adalah pembalasan untuk orang macam kau yang terima aku . Aku dah cakap aku dah berpunya , tapi kau yang gedik . Memang sepanjang hubungan kita ni , aku akan buat kau merana , Moon Haeyoung " ujar Jeongwoo berbisik . Dia kemudiannya memandang wajah chubby itu dengan jelingan sebelum melangkah pergi .

BUL - LOVE • PARK JEONGWOOWhere stories live. Discover now