PDIS || 05

2.3K 135 10
                                    

Assalamualaikum teman-teman.
Sebelum membaca ada baiknya kalau follow terlebih dahulu.

Dan jangan lupa votmen, karena semua komen dari kalian sangat berarti buat aku😇

Typo bertebaran




HAPPY READING!

~~~~~~

Sudah tiga hari berlalu, terlihat seorang gadis cantik yang sedang duduk termenung di sudut kamar, keadaannya terbilang tak baik-baik saja, air mata yang terus menetes dari kelopak matanya. Pakaian yang melekat ditubuhnya terlihat sangat berantakan, sudah tiga hari ia mengurung diri di dalam kamar. Bahkan sang bunda sampai khawatir melihat kelakuan sang putri beberapa hari ini. Berkali-kali sang bunda maupun ayah untuk membujuk putri semata wayang mereka.

Namun saat di tanya, gadis itu selalu mengumamkan kata 'kotor'. hanya itu yang keluar di bibir pucatnya. Bahkan Salwa sempat dibawah kerumah sakit karena drop.

Tok... Tok...

Suara ketukan pintu terdengar, namun Salwa seperti tak mendengar suara apapun.

Ceklek.

Suara pintu dibuka, diiringi wanita paruh baya dan pria paruh baya masuk ke dalam kamar tersebut.

"Sayangg," panggil bunda Almeda pelan.

Melihat keadaan putrinya yang tak baik-baik saja, tentu membuat hati bunda Almeda seperti ditusuk ribuan belati. Ibu mana yang tak sakit saat melihat kondisi anaknya yang tak baik-baik saja.

Begitupun dengan ayah Yusuf, ia sangat khawatir pada putri kecilnya ini. Namun sampai sekarang keduanya masih tak tau apa yang terjadi pada anak mereka. Salwa yang tak ingin bicara membuat keduanya terus dilanda kekhawatir.

Lalu bunda Almeda bejalan mendekati putri kecilnya, dan langsung memeluknya erat, bahkan air matanya kembali menetes.

"Salwa kenapa sayang? ayo cerita sama bunda nak," kata bunda Almeda lembut.

Sedangkan ayah Yusuf masih berdiri didekat ranjang Salwa, melihat kedua wanita tercintanya dengan tatapan khawatir.

"Ada bunda sama ayah nak, Salwa bisa cerita," kata bunda lagi. Sesekali ia mengelus kepala Salwa.

"Bunda..." panggil Salwa lirih.

"Iya sayang, kenapa hm? Salwa mau cerita?" tanya bunda Almeda sambil mengelap air mata yang terus keluar dari pelupuk mata Salwa.

Salwa melihat wajah ayah dan bundanya dengan tatapan menyesal sekaligus takut.

"Salwa kotor bunda..." bisik Salwa pelan.

Bunda yang mendengar perkataan Salwa kian bingung, sejak tiga hari lalu ketika Salwa ditanya kenapa, selalu menjawab 'kotor'. Bunda tak mengerti apa yang dimaksud Salwa, sudah berkali-kali ia membujuk Salwa, namun hanya gelengan yang ia dapat. Apa yang terjadi pada putri kecilnya??

"Salwa enggak kotor sayang, badan Salwa bersih kok." kata bunda Almeda lembut, jujur ia sangat bingung, tapi Salwa tak ingin bercerita.

PAK DOSEN ITU SUAMIKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang