Huhu😭 WP gw udah ga eror, Alhamdulillah jadinya bisa up cepet><
•••
Happy Reading!
"Assalamualaikum," salam Salwa saat memasuki rumah.
Saat mereka pulang tadi, Salwa memilih naik taxi dengan alasan ingin singgah terlebih dahulu di Alfamart dan tidak ingin merepotkan Vanessa. Jadilah Salwa pulang tanpa ketahuan.
Sejujurnya Salwa sudah ada niat ingin memberitahu kedua temannya tentang status barunya. Namun, rasanya Salwa masih belum siap menceritakan pada kedua gadis itu tentang kejadian yang menimpanya. Rasa malu dan takut terus Salwa rasakan saat ingin memberitahu Abel dan Vanessa.
"Waalaikunsalam," jawab mbok Susi.
"Pak Alif belum pulang ya mbok?" tanya Salwa saat tak melihat keberadaan Alif.
Mbok Susi mengangguk. "Belum non, kayaknya bentar lag---" ucapan mbok Susi terhenti saat orang yang di tanyakan Salwa muncul dari balik pintu.
"--Gi," lanjut mbok Susi setelah terdiam beberapa saat.
Salwa terkekeh kecil mendengar ucapan mbok Susi yang sempat terjeda.
Dengan sigap Salwa meraih tas kerja Alif. Lalu mencium punggung tangan pria itu tanda hormat.
"Udah pulang mbok," kekeh Salwa.
Mbok Susi ikut terkekeh kecil. "Kalo gitu mbok ke belakang dulu ya, non."
Usai kepergian mbok Susi. Alif dan Salwa pun melangkah menuju lantai atas.
"Kamu baru pulang?" tanya Alif saat baru menyadari baju yang Salwa kenakan masih sama seperti siang tadi.
Salwa mengangguk. "Iya. Oh iya, tadi waktu di bazar, aku beli sesuatu loh," cerita Salwa semangat.
Alif tersenyum melihat wajah ceria Salwa saat sedang bercerita. "Emang kamu beli apa?"
Sekarang mereka sudah tiba di kamar. Alif mendudukkan bokongnya di sisi ranjang, diikuti Salwa yang duduk di samping Alif, sembari mengutak-atik tas miliknya.
Setelah mendapatkan apa yang ia cari, Salwa menunjukkan benda kecil itu pada Alif dengan senyuman merekah.
"Aku beli gelang. Lucu'kan??" tanya Salwa antusias.
Alif terkekeh gemas, lantas mengangguk sehingga membuat senyuman Salwa kian lebar.
"Aku beli dua, satunya buat pak Alif," ujar Salwa dengan senyuman yang masih merekah.
"Kenapa kamu membeli untuk saya juga?" Tanya Alif dengan sebelah alis terangkat.
"Biar couple," cengir Salwa. "Pak Alif mau'kan make nya?" lanjut Salwa. Tatapan gadis itu menatap Alif penuh kebinaran.
Anggukan kepala Alif membuat Salwa kian melebar senyuman. Tentu saja Alif akan dengan senang hati menerima pemberian Salwa.
"Karena itu pemberian kamu, saya akan memakainya," ujar Alif terkekeh gemas sambil mengelus kepala Salwa.
Dengan senang hati Salwa memakaikan gelang dengan inisial 'S' itu di tangan kekar Alif. Lalu Alif pun mengambil gelang dengan inisial 'A' dan memakaikan di tangan Salwa.
"Lucu," gumam Salwa seraya terkikik geli melihat tangannya dan tangan Alif yang ia sandingkan.
Rasanya hati Alif menghangat melihat senyuman di wajah Salwa. Ada sesuatu yang terasa aneh di dalam dada Alif. Seperti rasa yang amat menyenangkan saat melihat tawa Salwa. Mungkinkah Alif jatuh cinta pada Salwa?
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOSEN ITU SUAMIKU!
General Fiction[Sebelum membaca biasakan untuk follow terlebih dahulu] Note : Judul dan Cover di ubah ( Judul sebelumnya "THE LECTURER IS MY HUSBAND" ) *** "Kesalahan yang saya buat memang sangat fatal, tapi karena itu lah saya bisa mengenalmu" ~ Alif Wildan Al-a...