TLIMH || 21

1.1K 64 2
                                    

Karena aku udah lama ga up, hari ini double up ya❤️

HAPPY READING 🧚

Pertemuan ialah kejadian singkat yang dialami setiap manusia. Setiap proses kehidupan pasti akan terjadinya sebuah pertemuan. Ntah itu pertemuan karena hal yang diinginkan ataupun tidak diinginkan.

Karena pada dasarnya hidup itu tentang sebuah pertemuan dengan garis takdir berbeda-beda. Kehidupan yang harus di jalankan dengan keikhlasan agar semuanya berjalan dengan damai.

Seperti hari-hari biasanya, sebagai mahasiswi Salwa memiliki kewajiban yakni datang ke kampus untuk menimba ilmu.

Proses yang tak mudah hingga ia berada di titik sekarang. Segala kejadian dan pertemuan yang membuatnya trauma perlahan ia lupakan seiring berjalannya waktu. Semuanya. Dan tentu saja dengan hati ikhlas dan lapang dada.

Langkah kaki Salwa membawanya menuju ruang kelas.

Sepi. Suasana itulah yang pertama kali Salwa dapati. Namun ia tak ambil pusing karena memang ia datang terlalu cepat dari jam kuliah.

Hari ini ia hanya memiliki satu mata kuliah.

Salwa memilih duduk di kursi paling depan, lalu mengeluarkan sebuah novel dari tas kecil yang sering ia bawa saat pergi ke kampus.

Beberapa menit ia duduk sambil membaca novel, suara bising mulai memenuhi ruang kelas. Tak terkecuali suara Abel dan Vanessa yang ikut serta meramaikan kelas.

"Seperti biasa, nyonya Salwa pasti udah lebih dulu nangkring di kelas! Masyaallah!" Heboh Abel seakan-akan itu adalah kejadian luar biasa yang harus di abadikan.

Dan Vanessa yang ada di sampingnya pun hanya bisa mendegus malas mendengar suara cempreng Abel.

Gadis berambut sebahu itu mengabaikan Abel, ia lebih memilih menghampiri Salwa.

"Lo baca novel apa, Wa?" tanya Vanessa basa-basi.

"Ini." Salwa menunjukkan novel yang ia baca pada Vanessa.

"Wahh, gue juga baru selesai baca cerita itu, tapi endingnya nyebelin banget!" ucap Abel ikut nimbrung.

"Kalo gue ketemu sama authornya, rasanya pengen tak 'HIH!'" lanjut Abel menggebu-gebu.

Gadis berhijab moca itu terlihat kesal saat mengingat ending cerita yang ia baca tak sesuai ekspektasi.

"Kamu bikin sendiri lah kalo mau sesuai sama ekspetasi kamu," balas Salwa cuek.

"Tau tuh nikmati ajalah. Dikira bikin novel mudah kali," timpal Vanessa malas.

"Iya-iya, gue kan cuma kesel," bibir gadis itu maju beberapa cm karena kesal.

"Eh btw pulang dari kuliah nanti kita jalan-jalan yuk?!" lanjut Abel semangat. Seolah melupakan kekesalannya barusan.

"Boleh tuh, udah lama juga kita ga main bareng," sambung Vanessa.

Salwa nampak menimang-nimang ajakan keduanya teman. Setelah berpikir sejenak kemudian gadis itu mengangguk saja. "Yaudah ayo, tapi nanti aku mau izin dulu."

"Emang beda sih yang udah nikah," goda Vanessa cengengesan.

"Siapa yang udah nikah?" Tanya Azka tiba-tiba.

Cowok itu seolah datang bagaikan jelangkung. Sangat tiba-tiba.

Membuat Salwa ketar-ketir saja takut jika Azka mendengar pembicaraan mereka tadi. Begitupun dengan Abel dan Vanessa.

PAK DOSEN ITU SUAMIKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang