TLIMH || 15

2K 118 1
                                    

Tolong di maafkeun jika ada typo☺️ dan jangan lupa vote and komen, OK?!

•••

Happy Reading!

"Anjing banget sih tuh dosen sialan!" Sejak tiga puluh menit tadi, tak henti-hentinya Vanessa mengumpat lantaran dosen tiba-tiba mengumumkan di dalam grup bahwa hari ini tidak jadi masuk.

"Astaghfirullah, sabar dong Van, ga baik marah-marah mulu." Salwa hanya mampu menggelengkan kepalanya mendengar umpatan keluar dari bibir Vanessa.

"Kalo aja nyantet orang ga dosa, udah gue santet tuh dosen," timpal Abel menggerutu kesal.

Walaupun tidak seberuntal Vanessa saat marah. Abel pun tak kalah kesalnya saat tiba-tiba dosen membatalkan jam kuliah seenak jidat. Gadis berhijab moka itu pun tak henti-hentinya menggerutu.

Hanya Salwa yang terlihat biasa-biasa saja. Walaupun tak ayal ia juga sedikit kesal pada sang dosen.

Gadis itu menggeleng seraya terkekeh kecil melihat wajah tertekuk kedua temannya.

"Udahlah, mending kita jalan-jalan aja yuk?" Usul Salwa upaya menghibur Abel dan Vanessa.

"Kemana?" Tanya Abel.

Salwa nampak berfikir, lalu mengedikan bahu. "Ya kemana aja gitu, daripada kita ga ada kerjaan kayak gini, mending kita jalan."

Hari ini mereka memang hanya memiliki satu jadwal mata pelajaran, itupun di batalkan dosen tiga puluh menit lalu.

Abel mendegus mendengar jawaban Salwa."Ngajakin jalan, tapi ga tau tujuan." Gadis itu memutar bola mata malas.

"Hehe," cengir Salwa.

"Gue denger-denger di dekat taman Indramayu hari ini ada bazar. Gimana kalo kita ke sana aja?" Usul Vanessa menatap Abel dan Salwa meminta pendapat.

Salwa dan Abel mengangguk girang.

"Boleh tuh, gue juga udah lama banget ga ke tempat bazar-bazar kek gitu," sahut Abel antusias. Begitupun dengan Salwa yang ikut tersenyum antusias.

"Yaudah, cus lah kalo gitu."

Ketiga gadis itu pun segera menuju mobil Vanessa yang terparkir tak terlalu jauh dari mereka.

Di antara mereka, memang hanya Vanessa yang membawa mobil. Sedangkan Abel tidak membawa karena mobil yang biasa ia bawa sedang ada di bengkel.

Berbeda dengan Salwa yang memang tidak pernah membawa kendaraan saat bepergian, lantaran karena ia memang tidak bisa membawa kendaraan roda empat maupun roda dua.

"Bentar, aku mau izin sama bunda dulu,"alibi Salwa sambil mengeluarkan ponsel dari tas selempang miliknya.

Tentu saja Salwa tidak menghubungi bundanya. Karena sekarang Salwa tidak lagi hanya wajib meminta izin pada kedua orang tuanya. Melainkan harus meminta izin pada Alif yang notabenenya adalah suami Salwa.

Setelah mendapatkan izin, barulah Salwa dan kedua temannya berangkat menggunakan mobil Vanessa.

***

Sedangkan di ruangan dosen, Alif tersenyum tipis melihat ponselnya. Tentu saja karena membalas chat Salwa.

Setelah selesai membalas chat Salwa. Alif kembali meletakkan ponselnya di atas meja. Namun tak berselang lama, ponselnya kembali berbunyi saat suara notifikasi pesan masuk di ponselnya.

Di layar ponsel Alif, tertera nama mama Clarissa.

Alif membuka pesan yang di kirimkan Mama Clarissa, yang berisikan beberapa deret kalimat.

PAK DOSEN ITU SUAMIKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang