SUDAH DI REVISIIII!!!
Karena suasana sudah terlalu malam, dengan terpaksa Rassya, Reva, langit dan izky menginap dirumah Glen.
Hanya untuk malam ini saja kok."Terus gue tidur dimana?" Tanya langit merengut kesal karena sedari tadi ia bertanya malah dijawab yang tidak-tidak
"Di loteng temanin tuh mbak Kunti" ucap Glen yang sedang menonton tv sembari memasukkan Snack ke mulutnya.
"Lo gue tanyain, Lo jawab yang enggak-enggak Mulu lenn" ucap langit merengek
"Tau si Glen, dari tadi langit nanya noh, Lo jawab yang enggak-enggak Mulu" ucap izky menambahi
"Glen gue tidur dimana?" Tanya langit sekali lagi pasalnya Reva dan Rassya tidur dikamar Rico dan izky tidur bersama dengan Glen lalu tempatnya dimana? Dengan Riona? Tidak mungkin, mungkin saja jika nanti ia sudah meminta izin pada Glen namun langit masih berfikir dua kali lagi karena ia tidak mau di sleding oleh lelaki itu.
"Dikamar Alexra aja" ucap Rico pada akhirnya namun langit malah menolak keras
"Gak gue gak mau tidur bareng mbak-mbak kunti" ucap langit menolak sembari bersedekap dada
"Kalau gak mau ya jangan tidur" monolog Riona Karna langit begitu berisik
"RI, Lo kok tega sih?" Tanya langit mengerucutkan bibirnya
"Huek, jijik gue" ucap Riona bergedik jijik lalu disambut oleh suara tawa.
"Ya tidur di kamar Alexra aja lah lan" ucap Rassya setelah menyudahi tawanya.
"Tau, bang langit kan udah besar" ucap Reva menambahi membuat langit semakin kesal
"Lo pada gak seru woyy" ungkap langit lalu diam, dari pada dia berbicara toh lebih baik diam.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga pagi, yang saat itu harusnya anak sekolah sudah tidur sedari tadi namun berbeda dengan para remaja SMA yang ini, mereka lebih baik menonton tv sampai pagi dari pada tidur. mungkin kah mereka mempunyai rencana untuk tidak masuk sekolah besok? Kemungkinan saja karena bunda Luna juga tak ada dirumah, beliau sedang pergi berlibur bersama teman-temannya di Bali.
Tok...tok...tok...
Suara ketukan di pintu utama rumah membuat semua atensi mengarah pada pintu tersebut, pintu dengan warna putih hitam itu begitu menakutkan terlebih lagi di ruang utama tidak menyala satupun lampu.
"Len, buka Len" ucap Rico menyenggol lengan Glen sementara yang disenggol memasang wajah polos sekaligus panik seketika
"Kok gue sih?" Tanyanya
"Terus siapa lagi kalau bukan elo?" Tanya langit tersenyum jahil, ia begitu sangat puas ketika melihat ekspresi wajah Glen seperti ini.
"Lo aja deh sya, gue takut" ucap Glen menyerahkan semuanya pada Rassya
"Lah kok gue? Gue bukan tuan rumah" tolak Rassya tidak langsung
"Karna Lo tamu makanya Lo yang bukain" ucap Rico ia juga ikut menyerahkan semuanya pada Rassya
"Rev temanin gue, Rev" Rassya mencoba membangunkan Reva namun lelaki itu tidak bergerak sedikit pun
"Zky Lo aja deh, temanin gue bukain pintu" ucap Rassya mencoba membangunkan izky namun lelaki itu sama seperti Reva dan terakhir Rassya mengandalkan Riona yang sedang tertidur pulas di sofa dengan tangan Glen sebagai bantalannya, awalnya tidak seperti begitu. Awalnya Riona tertidur di lantai dengan bantal sofa sebagai bantalannya namun Glen memindahkan nya ke atas sofa lalu menggunakan tangannya sebagai bantalan Riona, so? Ini mau Glen aja kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
°The Deputy Girl And Brain Genetics Experiments°
Teen Fiction"Siapa yang lo suka, Glen?" "Gadis bersurai wolfcut hitam dengan wajah tenang tatapan tajam sang serigala di sepertiga malam" -2018- Seorang gadis yang menjadi kelinci percobaan laboratorium genetika otak Daddy nya sendiri, gadis yang dimasa lampau...