(027) °the deputy girl°

61 1 0
                                    

SUDAH DI REVISIIII!!!

Previous part

Brak...

"Loh? Kenapa bisa disini?"

🔥🔥🔥

"Masa kecilnya tak seindah senja
Namun, tak segelap malam!"

-Glen Aditya cristan Corly-

.
..
...

Lelaki itu tidak bergeming sedikitpun, ia kemudian menghampiri Riona yang terbaring di brankar lalu menggendong nya ala koala dan membawanya keluar tak lupa ia mencabut begitu saja selang infus yang berada di telapak tangan gadis itu.

"Lo kenapa bisa ada disini?" Tanya gadis itu lagi mendongak kan wajahnya menatap lelaki didepannya ini. Lelaki itu tidak menjawabnya

Begitu pintu ruangan terbuka lebar terlihat beberapa lelaki yang menatapnya dengan tatapan tak bergeming sedikitpun. Pastinya mereka terkejut melihat keadaannya sekarang ini yang begitu mengenaskan.

Lelaki yang menggendong dirinya juga tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan nya dia bahkan memasukkan tubuh gadis itu di dalam mobil lalu pergi dari rumah sakit itu membuah Riona diserang banyak pertanyaan untuk lelaki disampingnya ini.

"Lo kenapa bisa ada di sini?" Tanya gadis itu lagi

Lelaki itu menatap sebentar pada Riona sembari menurunkan kacamata hitamnya lalu kembali fokus pada kemudi dengan senyuman tipis yang tercetak jelas disana

"Gue Rindu soalnya" jawabnya membuat Riona mencubit perutnya

Itu bukan jawaban yang ia inginkan!

"Ck kenapa Lo bisa ada di sini? Kapan Lo kemari?" Tanyanya lagi

"Bukannya gue udah bilang? Gue....,Rindu Lo" ucapnya sembari memutar stir mobilnya karena tikungan yang langsung disambut oleh gerbang besar berwarna hitam

Riona tak bergeming, ia menatap tempat itu dengan hati yang sesak. Tragedi kehilangan keluarganya masih menyelimutinya. Kesan Duka tercetak jelas pada netra indah matanya yang sekarang ini menatap kediaman itu dengan tatapan kosong.

Lelaki dengan tatapan sorot mata tajam itu kemudian membuka kacamata hitamnya lalu melemparnya ke kursi belakang. Ia kemudian membuka topi dan maskernya lalu membuangnya juga ke kursi belakang.

Dapat Riona lihat dengan jelas. Rahang tegas itu kini terlukis sebuah luka lebam diwajahnya. Pantas saja dia mengenakan masker, kacamata dan topi.

"Ini kenapa?" Tanya Riona ingin menyentuh luka pada wajah lelaki itu namun lelaki itu lebih dulu menangkap pergelangan tangannya. Menggenggam nya erat dan lembut sembari menatap Lamat kedua netra indah mata favorit nya itu.

Riona ikut menatap mata tajam didepannya, mata yang jika ia pandang saja sudah membuat tatapannya menusuk kedalam netra hitamnya. Tatapan bak serigala bersurai hitam yang begitu memabukkan

Lelaki itu kemudian mencium pergelangan tangan Riona. Tepat di nadi, bibir dengan luka lebam itu menempel di kulitnya.

"Kenapa ciumnya di telapak tangan? Bukan di punggung tangan?" Tanya gadis itu

°The Deputy Girl And Brain Genetics Experiments°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang