SUDAH DI REVISIIII!!!
"Riona bagaimana kalau kita ke Korea lagi?"
"Hah! Ngapain?"
"Tau Len, ngapain Lo mau ke Korea?"
Sekarang tepat pukul 09:26 waktu yang bagus untuk mengerjakan sesuatu namun tidak bagi beberapa orang disana. Fikiran mereka sedari tadi buntu tak kalah ketika Glen mengajak mereka untuk berfikir.
Kesunyian melanda secara tiba-tiba membuat mereka canggung. Lama mereka berdiam diri sebelum akhirnya Riona membuka suara.
"Korea? Ngapain?" Tanyanya
"Mau liburan kali dia" sanggah langit berjalan menjauh. Ia tidak ingin ikut berfikir. Ada gunanya dia menerima ajakan Anzo untuk bermain basket bersama dengan Rassya, Galen, Alexra, Nolan dan izky daripada mengikuti dua orang yang sibuk bergelut dengan fikirannya masing-masing.
Glen menatap Riona "gue enggak yakin kalau keluarga Lo semuanya udah mati" ucap Glen memegang bahu Riona
Gadis itu hanya memasang wajah datarnya. Memang benar semuanya telah mati tepat di depannya malah dan anehnya entah mengapa lelaki di depannya ini selalu menyanggah nya.
Riona diam lalu mengambil ponselnya diatas meja, mengotak-atik nya sementara membuat Glen mengerutkan alisnya. Pertanyaan nya terjawab ketika suara dering menyambutnya.
Ternyata gadis itu sedang menelfon seseorang, namun siapa?
"Halo?" Suara khas anak lelaki menyapa keduanya
"Yak, kau dimana?" Tanya Riona tidak santai lebih tepatnya ngegas
"Di Swiss, kenapa memangnya? Kau merindukan ku? Hahaha..., Hei xijin xiuvei lihatlah siapa yang merindukan ku"
"Hung?" Suara lain terdengar menyapa indra pendengaran keduanya
"Chif"
"Oh benarkah? Katakan padanya untuk membunuhmu saat kita sudah kembali, sialan kau ini pergi sana. Aku sedang mandi bedebah" Decakan terdengar kemudian di susul dengan suara tawa kecil
Suara dari ponsel Riona dengan panggilan yang terhubung di tambah dengan speaker yang diaktifkan membuat gadis itu menepuk kepalanya kesal dengan tingkah laku seseorang di seberang sana ketika melihat ekspresi wajah Glen yang tak berbohong akan ingin tertawa saat itu juga.
"Yak apa yang kau lakukan?" Tanya Riona
"Haha...chif aku hanya bercanda bersama dengan xijin. Jadi ada apa?"
"Bercanda mu tidak lucu Arthur"
"Iya-iya maafkan aku"
"Jangan meminta maaf padaku bodoh, minta maaflah pada xijin"
"Baiklah chif, sekarang apa yang ingin pacarmu lakukan ini?" Tanya Arthur
Pertanyaan dari Arthur sukses membuat Glen terdiam seribu bahasa dengan wajah datar dan kusutnya. Apa! Riona mempunyai pacar? Namun, sejak kapan gadis berhati es itu berpacaran? Oh... Apa mungkin saat dia menjalankan misinya? Mungkin benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
°The Deputy Girl And Brain Genetics Experiments°
Teen Fiction"Siapa yang lo suka, Glen?" "Gadis bersurai wolfcut hitam dengan wajah tenang tatapan tajam sang serigala di sepertiga malam" -2018- Seorang gadis yang menjadi kelinci percobaan laboratorium genetika otak Daddy nya sendiri, gadis yang dimasa lampau...