Pertandingan Basket dan Sedikit Tragedi

529 28 0
                                    

Wait.... Udah vote belum???

Happy reading

"DIHARAPKAN KEPADA SELURUH PESERTA LOMBA BASKET PUTRA AGAR SEGERA KE LAPANGAN BASKET, TERIMAKASIH"

Saat ini Arsya sedang duduk di tribun bersama temannya, Vanya liderna namanya.dari namanya sudah taukan kalo dia itu kembaran dari seorang Bara Liderno.  Di depan Arsya ada Bulan dkk yang terus menyemangati tunangannya, siapa lagi kalo bukan Natha. Jarak satu bangku ada Saskia yang terus menatap Natha dengan senyum yang tak luntur sedikit pun. Arsya terus melihat para prince Sky dan Aksa dkk yang sedang bertanding di lapangan basket. Banyak sorak sorai yang terdengar menyemangati sekolah masing-masing.

"Menurut lo siapa yang menang sya?" Tanya Vanya masih vokus menonton

"Arsya gak tau, skill mereka sama" sahut Arsya tanpa menoleh sedikit pun

"Gue gak tau mau dukung yang mana, di satu sisi ada Bara kembaran gue, di sisi lain sekolah gue" tutur Vanya

"Iya, Arsya juga bingung" ujar Arsya spontan membuat Vanya langsung menoleh ke arahnya

"Maksud Lo? Lo bingung kenapa?" Tanya Vanya menatap Arsya yang juga menatapnya

"Arsya bingung, mau dukung sekolah kita atau itu kakak-kakak yang ganteng itu, apalagi si ketuanya" ujar Arsya dengan mata berbinar

Tau lah, yang dimaksud Arsya adalah Aksa

Bulan yang duduk di depan Arsya tersenyum tipis mendengar percakapan Arsya dan Vanya. Beda dengan salah satu teman Bulan yang langsung berdiri dan menatap Arsya tajam

"Maksud Lo apa?" Tanya gadis itu berkacak pinggang

"Hmmm, yang mana kak?" Tanya Arsya polos , yang membuat orang yang melihatnya menggigit pipi bagian dalamnya menahan gemas

"Lo suka sama Aksa?" Tanya gadis itu lagi

"Ooo nama kakak ganteng itu Aksa ya" ujar Arsya mengangguk-angguk

"Gue peringatin sama Lo, Aksa itu punya gue. Jangan berani-berani Lo deketin dia" peringat gadis itu lagi

"Kalo kak Aksanya yang suka aku gimana?" Tanya Arsya membuat tingkatan emosinya bertambah

"Lo" hampir saja tangan gadis itu mengenai wajah Arsya, untung saja ada Bulan disana yang langsung menahan tangan gadis itu

"Udah lah sin, biarin aja dia" ujar Bulan menenangkan gadis itu

"Iya Sinta, ntar kalo Aksa ngeliat tambah ilfil dia ngeliat Lo" ujar Diva, salah satu teman Bulan

"Awas Lo ya" ujar Sinta lalu duduk kembali ketempatnya

Sedangkan Bulan diam-diam terus memperhatikan Arsya yang matanya sebentar lagi akan mengeluarkan airnya. Arsya gak pernah di bentak selama ini, jadi wajar ia merasa takut saat tiba-tiba Sinta memarahinya.

Berbeda dengan Vanya yang masih diam memperhatikan. Arsya melihat Bulan yang menatapnya  khawatir, tersenyum manis sebagai tanda bahwa ia tak apa-apa. Bulan ikut membalas senyum itu lalu menghadap kembali ke depan

"Udah, jangan nagis" ujar Vanya mengusap punggung Arsya

"Arsya gak nangis kok" ujar Arsya sembari menghapus air matanya yang telah keluar

"Iya, percaya" ujar Vanya terkekeh melihat tingkah Arsya

Mereka kembali vokus menonton pertandingan yang masih berlanjut.

Saat detik-detik terakhir, mereka semua menahan nafas karena skor yang kedua tim dapat kan seri. Itu benar-benar menegangkan, sampai akhirnya SHS mendapatkan satu poin bertepatan saat peluit pertanda waktu habis berbunyi.

She Is ARSYA / ArsyaLia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang