Sean...

413 25 0
                                    


Happy reading ❤️

_o0o_

"Kak ulan kenapa?" Tanya Arsya berjalan cepat kearah Bulan

Bulan tersenyum manis kearah Arsya lalu mengusap matanya kasar

"Kak" panggil Arsya lagi

"Ulan gak papa kok"

"Ulan kenapa nangis?" Tanya Bintang menatap adiknya itu

Bulan menatap Bintang sebentar kemudian berlari kearah nya dan memeluk erat Bintang yang terdiam saat mendengar tangis Bulan

Bintang membalas pelukan Bulan, mengusap pelan punggung Bulan agar Bulan tenang

Saat itu juga Natha yang baru saja datang menatap Bulan dan Bintang tak suka, ada rasa aneh saat melihat Bulan dekat dengan pria selain dirinya

Dengan langkah cepat dan rahang yang mengeras Natha menghampiri Bulan dan Bintang yang sedang berpelukan itu dan langsung menarik kasar tangan Bulan hingga membuat pelukan itu terlepas

"Maksud Lo apa?" Marah Bintang saat Natha menarik kasar tangan Bulan

"Harusnya gue yang nanya, maksud Lo apa meluk-meluk tunangan gue ha" ujar Natha marah

"Tunangan? Sejak kapan Lo nganggap dia tunangan Lo?" Tanya Bintang membuat Natha terdiam

"Sini ulan" panggil Bintang

Bulan hendak berjalan menghampiri Bintang, tetapi tangannya di panggang erat oleh Natha. Bisa dilihat tangan Bulan memerah saat ini

"Lo suka kan sama tunangan gue?" Tanya Natha, Bintang menaikan alisnya bertanya

"Bulan suka sama Lo, dan Lo juga suka kan sama dia?" Setelah mendengar ucapan Natha baru lah Bintang faham

"Iya, gue suka sama Bulan. Mau apa Lo?" Tantang Bintang

Rahang Natha mengeras mendengar ucapan Bintang, tanpa sadar cengkraman tangannya pada tangan Bulan semakin kuat

Bulan meringis merasakan sakit pada tangan nya

Melihat itu Arsya yang sedang memegang sapu pun memukul kuat tangan Natha membuat cengkraman tangannya terlepas

"Jangan sakiti kak ulan" marah Arsya menatap tajam Natha

"Apa-apaan Lo ha? jangan ikut campur urusan gue!" Tegas Natha menunjuk Arsya

"Kalo kamu nyakitin kak ulan lagi, aku bakalan bunuh kamu" ujar Arsya mengancam

"Sebelum Lo ngelakuin itu, gue duluan yang bakalan buat Lo menderita " ujar Natha mencengkeram erat lengan Arsya

Melihat itu Aksa langsung memukul rahang Natha kuat, membuat Natha tersungkur

"Berani Lo sentuh dia lagi, gue bunuh Lo" ucap tajam Aksa

Natha terkekeh kecil, ia lihat Arsya yang menangis di pelukan Arka dan Bulan yang memeluk Bintang erat dengan Bara yang mengelus lembut kepala Bulan

"Emang dia siapa Lo sampe Lo segitunya bela dia?" Tanya Natha membuat Aksa terdiam

Cukup lama Aksa terdiam hingga suara dobrakan pintu mengalihkan perhatian mereka

Terlihat disana seorang pria yang jika dilihat tinggi nya sama dengan Atta dengan baju putih biru berlari dengan wajah cemas menghampiri Arsya

Ya .. kalian tau kan siapa orangnya

SEAN, ya itu Sean. Tadi saat ia sedang duduk bersama temannya, bersantai karena guru tidak masuk mendapat pesan dari Bintang, Bintang mengirimkan sebuah foto dimana Arsya yang menangis dengan tangan yang di cengkraman erat oleh seseorang. Sean tidak bisa melihat wajah orang itu karena terpotong

Tanpa ba-bi-bu Sean berlari keluar kelas menuju parkiran untuk mengambil motor nya, dan melaju kencang menuju sekolah Arsya

OHH ya, jangan lupakan sekolah itu merupakan milik keluarga VICENZO, jadi Sean bisa dengan mudah keluar masuk sekolah itu

"Kakak kenapa?"

"Ini sakit" adu Arsya pada Sean

Bisa dilihat tangan Arsya yang memerah akibat ulah Natha tadi

"Siapa yang ngelakuin ini?" Tanya Sean dengan raut wajah marah

"Natha" dengan senang hati Topan, Guntur dan Vino menunjuk Natha yang sedang berhadapan dengan Aksa

Sean menatap Natha yang sedang berhadapan dengan Aksa, Sean lihat sudut bibir Natha yang berdarah. Sean bisa menebak, pasti Abangnya lah yang telah melakukan itu, mana bisa Aksa melihat pujaan hatinya sampai di sakiti oleh orang lain

"Lo, udah berapa kali gue bilang jangan sakiti kakak gue lagi bangsat. Lo tuli atau gimana ha?" Tanya marah Sean menatap tajam Natha

"Gue gak akan nyakitin dia kalo dia gak ikut campur urusan gue" balas santai Natha

"Gue gak peduli, kalo sampe Lo nyakitin dia lagi. Gue gak akan tinggal diem" peringat Sean lalu kembali ke arah Arsya

"Sini kak, Sean tiupin" ujar Sean meniup tangan Arsya yang masih merah itu

Sedangkan Bulan, Bintang dan Bara sudah keluar kelas agar Bara bisa menenangkan Bulan tanpa ada yang curiga

Arka, dan Aksa sibuk mengelus punggung dan kepala Arsya agar Arsya tenang

Sedangkan Guntur, Topan, Vino, Vanya dan Starla memilih diam dan memperhatikan

"Kak Natha" panggil seorang gadis berlari kearah Natha

"Kakak gak papa kan?" Tanya gadis itu saat melihat sudut bibir Natha yang terluka

"Gak papa kok" ucap Natha lembut mengusap kepala Saskia

Ya, gadis itu Saskia

Melihat interaksi Natha dan Saskia, Arsya jadi geram sendiri

"Tadi katanya Bulan itu tunangan gue, lah sekarang malah mepet ke babi itu" sindir Arsya membuat amarah Natha kembali memuncak

"Kamu gak boleh kayak gitu" peringat Saskia

"Diam kamu" teriak Arsya pada Saskia

"Lo yang diem Bich"

Bugh

Bugh

Bugh

Baru selesai mengucapkan kata itu, Sean langsung menyerang Natha membabi buta. Tak lupa Sean juga mendorong kasar tubuh Saskia mengakibatkan Saskia terjatuh dan kepalanya membentur meja, dahi Saskia berdarah. Tapi tak ada raut wajah bersalah Sean

"Lo berdua salah nyari lawan" ucap tajam Sean

"Saat waktunya tiba, Lo bakal liat siapa sebenarnya orang yang Lo sakiti hati ini. Lo bakal hidup menderita, gak akan ada kata damai di dalam hidup lo. Lo bakalan ngerasain gimana rasanya jadi kak ulan, Lo juga bakal ngerasain gimana sakit nya saat orang yang kita sayang malah benci sama kita. Lo bakal dapet balasan yang setimpal. Rasa penyesalan Lo juga gak bakalan berguna nantinya. Ingat itu" ucap tajam Sean lalu menggendong Arsya keluar kelas di ikuti yang lainnya. Meninggalkan Natha yang terdiam berusaha memahami arti ucapan Sean


_o0o_

Tbc...

She Is ARSYA / ArsyaLia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang