CHAPTER 6: MERINDUKAN BUNDA

77 54 148
                                    

  Malam telah berganti pagi, di pagi hari yang cerah ini terdapat seorang gadis tengah membereskan tempat tidurnya, ya dia Ayana gadis yang selalu ceria walaupun banyak masalah yang tengah menghampirinya.

Author bi like: iyalah kaya gue selalu ceria.
Ayana: Halah Thor Thor aslinya mah cengeng.

Back to topik

💐💐💐

  Selepas membereskan tempat tidurnya Ayana pun berjalan keluar kamar menuju dapur dikarenakan hari ini adalah hari libur dikarenakan tanggal merah Ayana pun tidak akan bepergian kemanapun ia akan membantu bibi Laila untuk menyiapkan sarapan untuk mereka semua.

  Sesampainya di dapur Ayana tengah memerhatikan bibi Laila yang sibuk memasak. Dan Ayana pun berjalan mendekati bibi Laila.

"Ibu lagi masak apa" tanya Ayana dari belakang bibi Laila.

"Eh copot - eh copot, astaga si neng ibu kaget tau, ini neng ibu masak nasi goreng buat sarapan masak ayam sama telur juga" kaget bibi Laila dengan menjawab pertanyaan Ayana.

"Hehehehe maaf deh Bu, yaudah Ayana bantu ya masaknya trus ini Ayana ngerjain yang mana Bu" minta maaf Ayana sambil bertanya apa yang akan iya bantu.

"Neng beneran mau bantuin masak" tanya bibi Laila.

"Iya ibu Ayana bener" jawab Ayana meyakinkan bibi Laila.

"Yaudah neng Aya bantuin masak telor aja dulu ya" kata bibi Laila.

"Oke deh Bu" jawab Ayana.

"Oh iya neng gimana masih ada yang sakit nggak neng badannya" tanya bibi Laila memastikan kondisi Ayana.

"Udah nggak kok Bu kan udah diobatin sama ibu jadi cepet sembuh deh" kata Ayana kepada bibi Laila.

"Bagus atuh neng Alhamdulillah" kata bibi Laila.

  Dan mereka pun melanjutkan acara masak memasak mereka itu dengan sedikit obrolan dan candaan.

  Hampir sudah acara memasaknya selesai mereka pun menyiapkan masakan tersebut dan menyajikannya ke meja makan dan menyiapkan semuanya.

"Silahkan tuan dimakan" kata bibi Laila kepada ayah Ayana.

"Den segini cukup" tanya bibi Laila kepada Abian.

"Makasih bi, kata ayah".

"Udah bi itu udah cukup, kata Abian".

  Ayah dan Abian pun makan dengan hikmat dan bibi Laila pun pamit ke dapur. sesampainya di dapur bibi dan Ayana pun makan bersama dimeja dapur dengan hikmat. Selesai makan ayah memanggil bibi Laila.

"Bibi kesini dulu"panggil ayah Baskara.

"Iya tuan sebentar tuankata bibi Laila menghampiri ayah Baskara.

"Ada apa ya tuan, apa ada yang salah tuan"tanya bibi kepada ayah Baskara.

"Bi besok resep masakan bibi ini aja ya enak soalnya"puji ayah Baskara kepada bibi Laila.

"Maaf tuan tapi untuk nasi goreng nya bukan saya yang masak melainkan itu yang masak neng Ayana tuan" jelas bibi Laila.

  Dan betapa terkejutnya Sanga ayah dan Abian bukankah Ayana jarang masak tetapi kenapa masakannya begitu lezat.

"Yasudah kalo begitu" kata sang ayah yang sudah tidak tau mau bicara apa dan Sang ayah pun meninggalkan mereka.

"Bi apa betul yang masak ini Ayana"tanya Abian memastikan.

" Iya den memang betul" jawab sang bibi dengan kejujuran.

  Dan setelah itu pun Abian ikut meninggalkan tempat makan tersebut.

  Setelah semua selesai bibi dan Ayana kembali melanjutkan obrolan mereka.

" Ibu kira - kira bunda cantik nggak ya, ah Ayana percaya bunda cantik melebihi Aya" kata Ayana kepada bibi Laila sambil membayangkan betapa cantiknya bundanya.

"Cantik sekali neng, tapi neng juga nggak kalah cantik kok" kata bibi Laila.

"Ibu bisa aja, tapi aku pengen banget ikut ayah sama Kaka Bian buat ziarah ke makam bunda, tapi nggak pernah dibolehin ikut sama ayah" kata Ayana sedikit sedih.

"Mmm kalau nggak gini aja neng nanti sore kita pergi ke makam nyonya tapi tuan sama yang lain jangan sampai tau gimana" saran dari bibi Laila.

"Yang bener Bu, iya Aya mau janji nggak akan ketahuan" kata Ayana dengan hati yang sangat senang.

"Akhirnya bisa lihat makam bunda walaupun belum pernah lihat foto bunda tapi Aya udah seneng, dan mungkin rasa rindu Aya bakal terobati sedikit" kata Ayana.

"Iya neng semoga nyonya juga seneng ya disana" kata bibi Laila.

"Iya Bu tapi ayah lebih seneng akhirnya kerinduan Aya selama ini terobati walau hanya sedikit" kata Ayana sambil tersenyum.

"Alhamdulillah kalau neng Aya seneng bibi juga ikut seneng" kata bibi sambil memeluk Ayana.

" Maafin saya tuan tidak bisa menepati janji saya tapi neng Aya berhak tau makam nyonya" kata bibi Laila dalam hatinya.

💐💐💐


Hallo guys aku udah update ya, untuk chapter selanjutnya tunggu aja insyaallah bakal update secepatnya

Dan maaf untuk part ini hanya sedikit soalnya masih bingung mau buat alurnya gimana

Dan maaf jika ada salah penulisan atau kata ya semuanya!!!

Buat kalian semua jangan heran kenapa Ayana manggil bibi Laila itu dengan sebutan ibu karna sadari kecil memang Ayana udah manggil ibu kalo kata Ayana gk baik oleh tua di panggil kaya bibi walaupun itu udh sopan tapi masih ada panggilan lain yg lebih sopan knp gk kalo menurut Ayana jadi buat kalian jgn pada bingung oke.

Oke sekian dulu see you next chapter semuaa🥹🤚🏻:).

Medan
Lira Aulia
18 - Maret - 2023

LAST FLOWER FOR YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang